Bagaimana Orang-orang Atena Memahami Sumber Keselamatan Hidupnya – Apakah kamu suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri

Deskripsi : Buku Guru Pendidikan Agama dan Karakter Katolik Kurikulum dan Program SMP Kelas IX Tahun 2013. Kata Kunci : Buku Guru, Pendidikan Agama Dan Karakter Katolik Kelas IX.

Bagaimana Orang-orang Atena Memahami Sumber Keselamatan Hidupnya

Hak Cipta © 2018 Kemendikbud dilindungi undang-undang Disclaimer: Buku ini merupakan buku guru yang disiapkan oleh Pemerintah untuk pelaksanaan Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan direview oleh berbagai pihak dengan koordinasi Kemendagri . Pendidikan dan Kebudayaan, dan digunakan pada awal implementasi Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “living document” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui dan diperbaharui sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Kontribusi dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Kontribusi dari berbagai kelompok ditujukan kepada penulis dan laman http://buku. kemdikbud.go.id atau melalui email [email protected] diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Publikasi (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Agama dan Karakter Katolik: Buku untuk Guru/Kemendikbud. Edisi Revisi — Jakarta: Kemendikbud, 2018. vi, 266 hlm: ilustrasi; 25 cm. Untuk kelas IX SMP ISBN 978-602-282-286-8 (Jilid Lengkap) ISBN 978-602-282-289-9 (Jilid 3) 1. Katolik — Mengajar I. Judul II. Depdikbud 282 Penulis : Lorensius Atrik Wibawa dan Yohan Sulisdwiyanta Nihil Obstat : FX. Adisusanto SJ 14 Agustus 2014 Imprimatur : Mgr. John Liku Ada 21 Agustus 2014 Disusun oleh: Didi Sunardi, Matias Endar Suhendar dan Vincent Darmin Disusun oleh: Toddy Publishing Supervisor: Pusat Kurikulum dan Buku. Balitbang Kemendikbud Cetakan I, 2015 ISBN 978-602-282-009-3 Cetakan 2, 2018 (Edisi Revisi) Disusun dengan font Arial, 12 pt.

Bahan Bulan Kitab Suci Nasional Kas 2018

Pendidikan Agama Katolik dan Pendidikan Seni iii Pendahuluan Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya Buku Pendidikan Agama dan Seni Katolik yang telah direvisi dan diselaraskan sesuai dengan perkembangan kurikulum 2013. benar atau salah. Tidak ada gunanya mengetahui tetapi tidak melakukan, seperti yang dikatakan Santo Yakobus: “Karena seperti tubuh tanpa roh mati, demikian juga iman tanpa perbuatan mati” (Yakobus 2:26). Oleh karena itu, belajar bukan sekedar pengetahuan, tetapi dengan belajar seseorang tumbuh dan berubah. Bukan sekedar belajar dan berubah, tapi mengubah keadaan. Oleh karena itu, Kurikulum 2013 dirancang agar tahapan pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk berkembang dari proses memperoleh pengetahuan dan mengembangkan keterampilan menuju pengembangan sikap dan nilai kemanusiaan. Pendidikan agama diharapkan dapat meningkatkan wawasan keagamaan, mengasah kemampuan beragama, dan menciptakan sikap keagamaan peserta didik yang utuh dan seimbang yang meliputi hubungan manusia dengan Sang Pencipta, sesama, dan lingkungan. Oleh karena itu, pendidikan agama harus diutamakan terutama dalam pembinaan karakter dalam membangun akhlak mulia. Karakter yang ingin kami ciptakan adalah: kejujuran, disiplin, cinta kebersihan, cinta kebaikan, semangat berbagi, optimisme, cinta bumi, rasa ingin tahu intelektual dan kreativitas. Nilai-nilai karakter tersebut digali dan diserap dari ilmu agama yang dipelajari siswa dan menjadi penggerak dalam membangun, mengembangkan, memperbaiki, memelihara dan meningkatkan kebiasaan siswa agar mau dan mampu menjalani kehidupannya. tugas dalam keserasian, keserasian, keseimbangan antara tubuh-dalaman-

Baca Juga  Pada Gerakan Senam Ritmik Beregu Harus

Iv Buku Spiritual, material-spiritual dan individu-sosial untuk guru SMA 9. Sejalan dengan itu, pendidikan agama Katolik secara khusus bertujuan untuk membangun dan mengarahkan peserta didik untuk tumbuh dan berkembang guna mencapai seluruh kepribadian yang semakin tercermin sebagai citra Allah, karena dengan demikian “Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah. Dialah yang menciptakannya” (Kejadian 1:27). Sebagai makhluk yang diciptakan menurut gambar Allah, manusia harus mengembangkan sifat cinta dan takut akan Allah, memiliki kecerdasan, keterampilan, akhlak mulia, peduli terhadap lingkungan dan tanggung jawab terhadap pembangunan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara [ Sigit DK: 2013] Buku ajar pendidikan agama dan moral katolik ini terbagi dalam kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam upaya memahami ilmu agamanya, namun ilmu agama bukanlah tujuan akhir. pemahaman harus diaktualisasikan dalam tindakan nyata dan sikap sehari-hari yang sesuai dengan tuntunan agama, baik dalam bentuk ibadah ritual maupun dalam bentuk ibadah sosial. rencana dinyatakan dalam bentuk kegiatan. Di dalamnya, rangkaian pelajaran yang tercantum dalam kegiatan dirancang agama yang harus diamalkan siswa. Oleh karena itu, buku ini menguraikan apa yang harus dilakukan siswa dan guru serta teman sekelas untuk memahami dan mengamalkan ajaran agama. agama Katolik. Buku ini bukan satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Sejalan dengan kerangka yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak untuk mempelajari agamanya dengan melihat sumber belajar yang tersedia dan tersebar di sekitarnya. Khususnya remaja, mereka harus ditantang untuk bersikap kritis dan peka dalam menanggapi fenomena alam, sosial dan budaya. Peran guru sangat penting untuk menyesuaikan pemahaman siswa dan hadirnya kegiatan dalam buku ini. adaptasi

Pendidikan agama katolik dan karakteristiknya v, di antaranya dengan membuka seluas-luasnya kreativitas guru untuk memperkaya kegiatan lain yang tepat dan sesuai dengan tempat pembelajaran buku ini, baik dengan belajar melalui sumber tertulis maupun belajar langsung dari lingkungan sosial dan masyarakat. lingkungan alami. sumber. sekitar. Komisi Kategori Konferensi Waligereja Indonesia sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengajaran iman Katolik mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah bekerja sama dengan baik sejak awal proses pengembangan kurikulum hingga menulis. dari buku pelajaran ini. Koordinator tim penulisan buku Komisi Kateketik KWI

Baca Juga  Tari Kecak Dari Bali Merupakan Contoh Tari

Vii Buku untuk guru kelas IX Daftar Isi Kata Pengantar …………………………………. .. … … ……………………………………….. …. ……….. …. …….. ……… iii Isi………… …. …… .. ……………………………….. …. …………. …………………………….. …………………………………………… vi Pendahuluan. ………………………………………. .. ………………………………………. .. . ………… 1 Bab I. Orang percaya menanggapi karya keselamatan Allah ………………………… . 10 A. Tuhan adalah sumber keselamatan yang sejati ……………………………………….. …. ……. . .. 11 B. Agama sebagai tanggapan atas karya keselamatan Tuhan………. 27 C. Iman sebagai tanggapan atas karya keselamatan Tuhan…… .. 40 D . Iman Kristiani…………………………………………… …………………………………………… 50 E. Iman dan Kebersamaan dalam Jemaat ……………………………………….. .. …….. …… ….. …… ……….. 64 F. Maria Teladan hidup beriman.. ….. ……. ……. …….. ………………….. . …. ….. 75 Bab II Manusia yang hidup dalam masyarakat …….. ……………………. ….. ………. 91 A. Hak dan kewajiban sebagai anggota Gereja ………………….. …….. …………………. 92 B. Hak dan kewajiban orang beriman dalam masyarakat .. …….. ……. … .. 105 Bab III Manusia Menghormati Martabat Manusia ……. ……………… …….. ….. 124 A. Ukuran harkat dan martabat manusia …………………………………. … ………… …………………… 125 B. Mengembangkan budaya hidup ….. ………….. ……………………………… ………… .. .. 137 C. Menumbuhkan keadilan dan kejujuran ……………………… ………… ………… ………. 150IV. bab Orang Beriman Memelihara Kesempurnaan Ciptaan Allah ……………………. 166 A. Alam Sebagai Bagian dari Kehidupan Manusia ……. …. ………………………………………. .. … ……… 167 B. Keluarga dan alam ………. ……… …….. ….. ………… .. 176 Bab V Manusia Membangun Sahabat dan Semua….. 294 A. Beda Agama dan Keyakinan: Beda Tapi Satu Tujuan…… …. ………………………………………. ….. ………… …………………………… ….. ……………… 295 B .. Sikap Gereja Katolik terhadap iman dan kepercayaan lainnya.. .. ….. 203 C. Indah bersama. ………………………………………. .. …………………….. 212 Bab VI Orang beriman membangun masa depan …………… . ………………………… 226 A. Ambisi untuk mencapai masa depan……… .. . ………………………… 227 B. Sakramen Perkawinan …………… . ………………………………………. .. …….. …….. 237 C. Sakramen Tahbisan ………………………… .. .. ………………………………………. .. … ………… 247 Daftar Pustaka …………………………. ………… ………………………………………. ……….. ….. …… ……………. 259 Glosarium ………. ………….. ….. …………… ……………. ………….. ….. ………………………… . ……… 260 Profil penulis ……. ….. …………………… . …………………………. ….. …… ……. ………….. ……… 262 Profil Peneliti …… …. . ………………………………………. .. … ………………………………………. 264 Mengedit Profil …. ……………………………………………………… …………. ……………………………………….. ……. …… ………….. … … 266

Kisah Para Rasul 2

Pendidikan Agama dan Moral Katolik 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Pendidikan memiliki tempat dan peran yang sangat strategis dalam kehidupan anak. Melalui pendidikan, anak-anak dibantu dan dirangsang untuk tumbuh menjadi orang dewasa yang utuh. Sebagaimana dalam kehidupan beriman dan berkeyakinan, pendidikan agama memiliki peran dan tempat yang besar. Meskipun pengembangan kehidupan iman adalah karya pertama Tuhan yang menerima anak-anak dan menuntun mereka menuju kesempurnaan hidup iman mereka, orang dapat membantu dalam pengembangan kehidupan iman dengan menciptakan kondisi yang memudahkan anak-anak untuk memilikinya. hubungan yang semakin dekat dengan Tuhan. Oleh karena itu, pendidikan agama tidak bertujuan untuk secara langsung menghambat perkembangan kehidupan keagamaan anak yang merupakan misteri, tetapi untuk menciptakan kondisi dan iklim kehidupan yang membantu dan memperlancar tumbuhnya kehidupan keagamaan anak. Pendidikan pada umumnya merupakan hak dan kewajiban pertama orang tua. Demikian pula dalam pendidikan agama, orang tua adalah orang yang memiliki hak dan kewajiban pertama untuk memberikan pendidikan agama kepada anaknya. Pendidikan agama pertama-tama harus dimulai dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, tempat dan lingkungan dimana anak mulai belajar dan mengembangkan keimanannya. Pendidikan agama yang dimulai dari keluarga harus dikembangkan lebih banyak bekerjasama dengan masyarakat lain. Membangun iman juga dilakukan dengan bantuan para imam, katekis, dan guru agama. Negara memiliki kewajiban untuk melindungi dan membantu agar ajaran agama dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan keyakinan masing-masing. Salah satu bentuk dan pelaksanaan pendidikan agama adalah pendidikan agama yang dilaksanakan secara formal dalam konteks sekolah, yang disebut pendidikan agama. Dalam konteks katolik, pengajaran pendidikan agama di sekolah disebut pendidikan agama katolik dan pendidikan karakter, yang merupakan salah satu pelaksanaan tugas dan misi yang harus diemban.

Baca Juga  Jelaskan Pengertian Kesatuan

2 Buku guru SMA kelas 9 sebagai pembicara dan saksi Injil Yesus Kristus. Melalui pendidikan agama dan moral katolik, siswa dibantu dan dibimbing untuk memperkuat keimanannya kepada Tuhan sesuai dengan ajaran iman katolik, dengan tetap memperhatikan dan mengusahakan penghormatan terhadap agama dan kepercayaan lain. Hal ini bertujuan untuk menciptakan hubungan antar umat beragama yang harmonis dalam masyarakat Indonesia yang majemuk guna mencapai persatuan bangsa. Dengan kata lain, pendidikan agama Katolik dan pendidikan karakter bertujuan untuk membangun kehidupan Kristiani para siswa yang beriman. Membangun kehidupan iman Kristiani berarti membangun devosi kepada Injil Yesus Kristus, yang memiliki satu tujuan tunggal untuk mewujudkan Kerajaan Allah dalam kehidupan manusia. Kerajaan Allah adalah situasi dan peristiwa penyelamatan, itu adalah situasi dan perjuangan untuk kedamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan persatuan, serta kelestarian lingkungan yang diinginkan setiap orang dari berbagai agama dan kepercayaan. . B. Hakikat Pendidikan Agama Katolik Pendidikan agama Katolik adalah bisnis

Bagaimana cara melestarikan sumber daya alam, bagaimana memahami al quran, bagaimana cara memahami diri sendiri, bagaimana cara memahami bahasa inggris, bagaimana cara memahami wanita, bagaimana memahami, bagaimana pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja, bagaimana cara untuk menjaga kelestarian sumber sumber air bersih, bagaimana cara memahami, pt sumber keselamatan kerja, sumber keselamatan kerja, sumber keselamatan