Berjalan Adalah Melangkahkan Kaki Secara – Kehidupan modern memaksa setiap orang untuk melakukan perjalanan jauh dan cepat. Dari satu tempat ke tempat lain, banyak orang mengendarai mobil yang mengeluarkan karbon dan menimbulkan polusi udara. Bepergian dengan cepat dan lupakan semua yang ada di sekitarnya. Meski ada yang perlu diperhatikan, tidak banyak, karena lebih fokus pada percepatan mencapai tujuan.

Dalam perjalanan seperti itu, orang cenderung menjadi individualistis, lebih memikirkan diri sendiri, dan mengabaikan kehidupan di sekitarnya. Ada pula penghayatan yang buruk: tidak mendapat hikmah dan detail dari segala sesuatu yang ada di sekelilingnya. Pada akhirnya, menjalani hidup jauh dari menyatukan alam semesta. Menjadi egois dan terisolasi dari hewan lain.

Berjalan Adalah Melangkahkan Kaki Secara

Situasinya benar-benar berbeda dengan kehidupan sebelumnya, katakanlah seabad yang lalu, bahkan ribuan tahun yang lalu. Itu adalah masa ketika mobil yang mengeluarkan emisi karbon belum populer, dan kita tidak tahu apa itu mobil.

Apa Yang Dimaksud Dengan Melangkah Dalam Gerak Berirama

Bagaimana orang bepergian? Mereka menunggang kuda, kereta, unta, gajah, dan yang paling menarik adalah jalan kaki: aktivitas fisik yang membutuhkan ketenangan pikiran, kesabaran dan kesehatan jasmani.

Untuk menunjukkan bahwa berjalan kaki itu menyenangkan dan penting, sarjana Perancis Frederic Gros (lahir 1965) menulis buku A Philosophy of Walking. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Renebook Publisher. Kualitas terjemahannya sangat bagus, karena tidak hanya terjemahan bahasanya saja, namun terdapat gaya sastra yang membuat buku terjemahan ini semakin enak dinikmati. Pemilihan diksi dan terjemahannya dilakukan secara cermat dan kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa penerjemahan buku ini dilakukan oleh orang yang berpengalaman.

Buku ini terdiri dari 25 bagian. Ringkasannya adalah sebagai berikut. Pertama, ada bagian yang mendorong kita untuk berjalan dengan baik. Permainan ini pertama kali dipopulerkan di masyarakat Inggris pada abad ke-18, kemudian dipopulerkan oleh masyarakat dunia satu abad kemudian. Saat ini olah raga ini telah menjadi olah raga lapangan dan menjadi salah satu kompetisi internasional yang terkenal.

Tak sekadar jalan kaki, jalan kaki pun dilakukan dengan cara tertentu. Ada triknya. Menurut pengalaman pendaki hebat, Frederic Gros dalam buku ini menulis, jalan yang baik itu lambat, tapi benar. Lambat bukan berarti kebalikan dari cepat. Lambatnya mengacu pada keteraturan prosedur. Kecepatannya stabil.

Baca Juga  Berikut Ini Adalah Gerakan Dasar Pada Senam Ketangkasan Kecuali

Jangan Salah Beli! Kenali 5 Perbedaan Antara Sepatu Lari Dan Sepatu Jalan

Ada pujian untuk itu. Saat berjalan, seseorang mencatat apa yang disaksikannya, mengambil segala sesuatu yang menyentuh hati, dan mengingatnya. Kemudian rekaman itu membekas di benaknya, bahkan menginspirasinya untuk melakukan hal-hal besar.

Lihat postingan Instagram yang dibagikan oleh The Movement Through the Stairs

Berbeda dengan pejalan kaki yang buruk, terkadang dia berjalan cepat. Bergegaslah untuk mencapai tujuan. Juga tidak memperhatikan semua orang di sekitarnya. Saat rasa lelah mulai terasa, langkahnya melambat. Gerakannya berhenti. Dia terengah-engah. Yang didapatnya adalah tekanan, kelelahan, dan rasa sakit. Orang seperti ini tidak suka berjalan kaki.

Tip berjalan sederhana adalah, seseorang harus menemukan ritme dasar dan menaatinya. Kecepatan dasar yang tepat adalah sesuatu yang akan membuat pejalan kaki bertahan hingga 10 jam tanpa merasa lelah. Dia konsisten dengan kecepatannya. Setelah itu, nikmati semua yang Anda saksikan di sekitarnya.

Kesalahan Saat Berjalan Kaki Yang Sering Disepelekan Halaman All

Kedua, filosofi filosofi berjalan mendekatkan pembaca pada tokoh besar yang gemar berjalan. Salah satunya adalah filsuf abad ke-19 asal Jerman Friedrich Nietzche (1844-1900). Dia adalah orang yang berjalan rata-rata satu jam di pagi hari dan tiga jam di sore hari, dengan sangat mudah, melalui rute yang sama. “Jalan ini terlalu indah untuk dilalui lagi keesokan harinya, alias tidak membosankan.” (Catatan Nietzsche pada Maret 1888)

Salah satu jalan favorit Nietzsche adalah jalan pegunungan di belakang Sorrento. Campania adalah sebuah komune di provinsi Napoli di negara Italia. Kota ini terletak di luar Napoli, di Semenanjung Sorrentine, menghadap Gunung Vesuvius.

Melalui jalan-jalan biasa, Nietzsche sendiri merasakan keindahan alam: menikmati semilir angin, menghirup udara segar dan bunga, mendengarkan hujan, kicau burung, air, dan suara. Wajar saja, seperti setiap orang yang berbicara dan menyapanya. Semua itu menciptakan energi positif dalam tubuh. Pikiran tenang dan puas.

Meski sendirian, berjalan kaki menikmati keindahan alam tidak membuat pelakunya sendirian. Tidak mungkin kita merasa sendirian saat berjalan, karena taman, rumah, hutan, jalan, semuanya hadir dengan kaki. Hati merasakan kegembiraan bersama mereka.

Gerakan Mengayun Lengan Dan Melangkahkan Kaki Secara Berirama Disebut

Dari berjalan, Nietzsche mencapai kebahagiaan batin, sehingga ia melakukannya selama lebih dari sepuluh tahun. Sambil terus berjalan, Nietzsche melahirkan karya-karya penting seperti: The Dawn of the Day (1881) hingga The Genealogy of Morality (1887). The Gay Science (1882) Melampaui Kebaikan dan Kejahatan, dan Zahatustra.

Jean Jacques Rousseau (1712-1778) adalah salah satu orang yang suka berjalan kaki. Dia telah menjadi pejalan kaki sejak kecil. Pasalnya, dari rutinitas tersebut ia bisa berinteraksi dan mendapatkan banyak hal bermanfaat. Namun semua itu hilang ketika ia besar nanti, karena ia suka menunggang kuda dan melakukan hal-hal yang memberinya banyak energi.

Baca Juga  Untuk Menyisipkan Grafik Statistik Pada Ms Excel Digunakan Tab

Dari pengalaman karakter tersebut, Gros mengatakan membosankan jika berada di dalam kamar. Rousseau adalah orang yang paling tidak nyaman di ruangan itu. “Pemandangan meja dan kursi sudah cukup membuatnya mual dan kehilangan keberanian. Tentu saja ketika berjalan jauh, pikiran-pikiran itu terlintas, dalam perjalanan, ungkapan yang biasa terlontar di bibir, seperti gangguan ringan. Jalan itulah yang mengilhami imajinasinya,” tulis Gros, menjelaskan betapa perjalanan Rousseau adalah sebuah kegembiraan.

Selain itu, ada tokoh besar seperti Henry David Thoreau (1817-1862). Ia adalah seorang musafir terkenal yang karyanya menarik perhatian masyarakat pada abad ke-19. Salah satu karyanya adalah Pembangkangan Sipil. Tertulis tentang bagaimana masyarakat sipil memberontak terhadap sistem pemerintahan yang dianggap jauh dari keadilan, sehingga terjadi penindasan dan kemiskinan pada masyarakat. Tokoh India Mahatma Gandhi (1869-1948) merupakan salah satu orang paling berpengaruh di bidang sastra.

Dokter Tak Sarankan Anak Belajar Berjalan Di Usia 7 Bulan

Dalam filosofi berjalan, Gros juga memperkenalkan pembacanya kepada penyair Arthur Rimbaud (1854-1891). Di usia remajanya, Rimbaud ‘membelah jalan’ mengikuti jejaknya di beberapa kota besar di Prancis. Diantaranya adalah Paris, kota yang memberi warna pada karya sastranya. Kemudian kota Brussel di Belgia. Kota inilah yang menjadikannya seorang jurnalis.

Kisah Rimbaud penuh warna. Ia berjalan hingga kehabisan makanan, menumpang ke rumah orang lain, bergaul dengan warga, hingga dijebloskan ke penjara karena tidak membayar tiket kereta api.

Jalan kaki juga merupakan tradisi para filsuf Yunani ratusan tahun lalu. Socrates dikatakan menikmati jalan-jalan pagi di sekitar Agora atau tempat berkumpulnya komunitas. Plato berjalan berkeliling sambil mengajarkan filsafat kepada murid-muridnya. Aristoteles berjalan bersama murid-muridnya sambil menjelaskan tentang para dewa dan dewi, alam dan kehidupan manusia.

Sebab selama berjalan, filsafat Yunani sering juga disebut filsafat paripatetis. Tradisi Islam disebut masyai. Asal kata masya dan yamsyi yang artinya berjalan. Pada dasarnya paripatetik berarti berjalan, namun dengan kata lain filsafat paripatetis berarti filsafat mengacu pada Aristoteles.

Cara Berjalan Seperti Seorang Wanita Anggun: 11 Langkah

Dari berjalan kaki, mereka mendapat banyak inspirasi. Kemudian menulis sebuah karya luar biasa yang masih dibaca oleh banyak orang. Angka-angka tersebut tersebar selama ratusan atau ribuan tahun, menunjukkan kekerasan yang dilakukan para aktivis, pengguna media sosial dan teknologi saat ini.

Tugas mereka tidak hanya mengomentari atau mendiskusikan buku di perpustakaan. Alasannya, karya semacam ini ‘bau di perpustakaan’. Karya besar mereka memiliki sense of nature, membawa inovasi, yang sangat inspiratif dibandingkan buku-buku yang lahir dari referensi perpustakaan.

Baca Juga  Sikap Waspada Adalah Hikmah Beriman Kepada

Dari berjalan kaki, mereka mendapat banyak inspirasi. Kemudian menulis sebuah karya luar biasa yang masih dibaca oleh banyak orang. FREDERIC GROS: SAHAM Filsafat Berjalan

Ketiga, The Philosophy of the Way mengupas sedikit tentang perjalanan spiritual, atau ziarah, yang oleh Paulo Coelho disebut peziarah. Perjalanan spiritual Nabi dan para walinya dilakukan dengan berjalan kaki. Dalam Islam, perjalanan spiritual adalah ziarah.

Perbedaan Jalan Dan Lari Lengkap [manfaat + Tabel]

Pada zaman Nabi, dilakukan dengan berjalan kaki dari shelter menuju pelataran parkir kota di depan Mekkah. Misalnya di Taif. Ada sebuah pasar di Okaz, tempat para peziarah menampilkan keterampilan sastra dan kekuatan tradisi mereka. Kemudian kumpulkan makanan berupa roti, pakaian, air minum. Kemudian mereka berangkat menuju kota suci Mekkah.

Masjid al-Haram menjadi tujuan utama. Di sana mereka mengelilingi baytullah Ka’bah tujuh kali. Kemudian dilanjutkan berjalan cepat dari Gunung Shafa ke Marwah sebanyak tujuh kali, seperti yang dilakukan istri Nabi Ibrahim, Hajar, saat pertama kali tinggal di Hijaz, dua ribu tahun sebelum Masehi.

Perjalanan selanjutnya adalah ke Arafah, tempat para peziarah tinggal selama beberapa waktu. Arafah mempunyai gunung cinta atau Jabal Rahmah. Di tempat inilah Adam berjalan setelah ratusan tahun hidup di bumi dan terpisah dari kekasihnya: Hawa. Di Arafah, peziarah membaca mengingat Allah agar Sang Pencipta mengingat dan mencintai mereka.

Selesai di Arafah, perjalanan dilanjutkan ke Muzdalifah untuk bermalam. Lalu ke Mina untuk mengambil batu itu. Ritual yang biasa dilakukan dengan berjalan kaki ini merupakan puncak ibadah yang tidak hanya memerlukan persiapan mental dan bekal perjalanan berupa makanan dan uang yang cukup, namun juga tubuh yang kuat dan stabil.

Macam Macam Teknik Dasar Jalan Cepat Beserta Manfaat Yang Diperoleh

Tradisi perjalanan spiritual atau perjalanan spiritual juga ada dalam tradisi keagamaan lainnya. Ritual ini telah hidup selama berabad-abad, menghiasi dan menghibur hati banyak orang.

Secara umum buku Filsafat Berjalan atau A Philosophy of Walking mengingatkan kita pada tradisi ketuhanan yang sudah ada sejak Nabi Adam, namun tergantikan oleh rumitnya teknologi sehingga terabaikan. Buku ini menyegarkan dan mengingatkan kita akan pentingnya berjalan, menyaksikan alam tempat kita hidup dan makhluk di sekitarnya, agar kita bisa bersyukur, termotivasi, dan bersemangat menjalani hidup.

Gerakan “Literasi Rakyat” merupakan upaya untuk mempermudah akses masyarakat terhadap informasi. Gerakan bersama untuk menyebarkan informasi kesehatan kepada masyarakat luas. Karena informasi kesehatan dapat menyehatkan masyarakat.

Panduan Cyber ​​| Kebijakan Privasi| Penyunting | Syarat dan ketentuan | Tentang REID © 2022 PT Media Mandiri juga

Macam Macam Perbedaan Antara Jalan Dan Lari, Mudah Dipahami