Dasanamane Banyu Karo Ciblon Yaiku – S. Meterai Kedua Sarin Basa Jawa P.N. Pustaka Sarin Jawa Untuk Siswa Sekolah Guru dan Sekolah Lanjutan Lainnya Disusun Padmosokotjo Sinonim, Nama Daun, Bunga, Buah, Hewan, Pakaian Wayang, Bebasan, Saloka, Sanepa, Pepindhan, Kandra, Isbat, Pralambang, Parikan I untuk siswa guru lainnya sekolah dan sekolah lain yang dimajukan oleh S. P.JOTMO termasuk. Otoritas: A. Baustra Javi Yayasan: 1. W.J.S. Purvadarminta, 2.t. Roorda, 3. J.F.C. GERICKE, 4.P.A. JANSZ. B. Karya Buku Pathi-Basa: Ki Padmasoestra. C. Sastra dan berita lain-lain. Stempel lain. peringatan 1. Titi tinutup Srinata, waktu untuk mengingat, dalam bahasa Jawa Saraine, Jum’at Kliwon Madya Ratri, 12 Mulud Dal Warsi “Rêsi Ngèsthi Slira Ratu”, tanggal 28 Oktober Masehi, Singaklan “Tata Gati Trus Manunggal”. 2. Ketika pencipta meminta, sebelum hakim menunggu, maksudnya adalah memberikan keringanan, kritik yang bermanfaat, kebenaran yang penting, pertolongan, semua kritik diberikan, dan jelas itu murkabi, pencipta itu senang menerima ini.. P.N. Balai Perpustakaan 1967. Jakarta

Bab… Halaman Prolog… 5 | Deskripsi Singkat… 6 | AKU. Tuhan… 7 – 10 | II. Hidup… 10 – 11 | AKU AKU AKU. Purohit, Cantrik … 11 – 14 | IV. Ratu… 14 – 16 | V. Kemanusiaan… 16 – 20 | VI. Prajurit… 20 – 25 | VII. Astaga… 25 – 27 | VIII. Orang… 27 – 29 | IX. Cowok, Cowok, Cewek, Jaka, Rara dll… 29 – 32 | X. Garis Saudara… 33 – 36 | XI. Kata kerja, subjek… 36 – 40 | XII. Tubuh… 40 – 42 | XIII. Tidak ada… 42 – 44 | XIV. Wajah, dahi… 44 – 46 | XV Telinga… 46 – 47 | XVI. Mata… 47 – 52 | XVII Hidung… 52 – 54 | XVIII Mulut, bibir… 54 – 56 | XIX Gigi, Lidah… 56 – 58 | tanggal 20 Leher… 58 – 59 | 21 Ghembung dan bagian-bagiannya … 59 – 61 | XXII. Tangan… 61 – 66 | XXIII. Kaki … 66 – 73 / XXIV. Kulit, daging… 73 – 74 | XXV. Rambut, Kulit, Air Liur… 74 – 78 | XXVI. Tulang, darah, sumsum… 78 – 79 | XXVII. Otak, hati… 79 – 84 | XXVIII. Di dalam… 84 – 85 | tanggal 29 Ludah, air mata, muntahan, keringat, urin, feses… 85 – 86 | XXX. Suara, kata-kata… 86 – 91 | XXX. Makanan, rempah-rempah, pemakaman… 91 – 95 | XXXII. Pakaian … 96 – 100 XXXIII. Rumah, wadah… 100 – 104 | XXXIV. Furnitur untuk rumah… 104 – 107 | XXXV. Alat warna… 107 – 111 | XXXVI. Senjata, barang berharga… 111 – 117 | XXXVII. Olahraga, pertunjukan… 117 – 120 | XXXVIII. Hewan… 121 – 136 | XXXIX. Tanaman… 136 – 142 | XL. Pohon dan bagian-bagiannya… 142 – 148 | XLI. Tanah, Pelikan, Pegunungan, Hutan … 148 – 155 | XLII. Langit dan isinya… 155 – 158 | XLIII. Jenius … 158 – 160 | XLIV. Warna… 160 – 162 | XLV. Air… 162 – 166 | XLVI. angin, angin, angin … 166 – 167 | XLVII. Cuaca… 168 – 173 | XLVIII. Tidak… 173 – 175 | XLIX. Maya, penyakit, obat… 175 – 177 | L. Hilang, mati, mati… 177 – 180 | Daftar kata dan halaman… 181 – 186

Dasanamane Banyu Karo Ciblon Yaiku

Para juri yang terhormat Ketika saya menulis “Sarine Basa Java” itu karena saya ingat minimnya buku untuk belajar bahasa Jawa akhir-akhir ini, hingga saya sering mendengar kekesalan anak muda Jawa yang ingin belajar bahasa sendiri. Banyak kekhawatiran tentang pencarian guru bahasa Jawa di mana-mana, termasuk di Jawa Tengah. Isi “Sarine Basa Java” dibuat sesuai dengan ajaran bahasa Jawa di sekolah dasar yaitu disusun secara berkelompok. Grup yang terkait dengan kata Tuhan dan sinonimnya, Roh dan sinonimnya, Imamat dan sinonimnya, dan lebih dari 50 grup. Berdasarkan pengalaman penulis mengajar bahasa Jawa di sekolah guru, pengaturan ini dapat memudahkan belajar siswa. Penulis berharap buku “Sareen Bas Java” ini dapat membawa kepada kebangkitan kembali bahasa Jawa yang beberapa tahun mengalami kemunduran karena ketiadaan eksemplar. Semua komentar dan kritik dikirim (langsung) ke pencipta. Pengarang, S. Padmosokotjo. Purvorojo, Jemuvah Klivon 12 Mulud, tahun Dal 1887. atau 28 Oktober 1955. Deskripsi Singkat Bb = Babad (Sejarah). / Pd = Padalanga. / bld = blender. / Pl = simbol. / Br = Bahasa bahasa. /pp = ubah. / Bs = Kemerdekaan. / Pr = Pr. / Et = Masuk. / Pt = percakapan. / kunci = sopan santun. / Skl = penolakan. / Kr = rencana. / Slk = Saloka. / Ks = Kasar. / Sn = Sanepa. / Kss = sastra. / CD = Bulan. / Kw = Kawi. / Ck = teka-teki. / ISP = dan akhirnya. / Ws = kembali. /Pb = Mengatakan. / Wc = berbicara. / Bpk = centang.

Baca Juga  Seorang Kritikus Harus Mempunyai Kemampuan

F 1 Ece 558202207

Sinonim: 1. Allah = Hyang Manan, H. Widdy, H. Murbang Jagad, H. Entre Tuvuh, h. Suksma, H. Sukma Kavekus, H. Maha Adil, H.M. Suchi, H.M. Wikan, H.M. Agung, H.M. Kuwasa, H.M. NASA. 2. Deva = Apsara, Devata, Jawata, Amara, Bathara, Hyang Sura, Widadara. 3. Devi = Vidadari, Apsari, Bathari, Devati, Survadu, Suraratna, Warangana. 4. Suralaya = (sura = tuhan + laya = tempat), langit, surga, kegelapan. Nama Tuhan: Adam melahirkan Kak, Kak memperanakkan Anwas dan Anwar. Dan mereka menjatuhkan para nabi. Anwar melahirkan Nursa. Nurasa melahirkan Venang. Gambar anak tunggal. Seorang anak: 1. Vijamantri (Togog), 2. Ismaya (Semar), 3. Manikmaya (Bathara Guru), 4. Damastuti, 5. Divanjali, 6. Lodara. Ismaya (Semar, Badranaya) melahirkan: Patuk, Tamboro, Surya, Kuvera, Magyakti, Kandra, Yamadhipati, Kamajaya. Manikmaya (Bathara Guru, Hyang Girinata, Trinetra, Katurbuja, Pramesthi Guru, Tuguvisesa, Jagad Pratingkah, Jagadkaran, Sivahbuja, Kalavisesa, Kalvisaya, Nilakantha) melahirkan 10 orang putra. yaitu: lahir dari istri dewi Uma (Umayi). Dia melahirkan: 1 Sambo, 2 Brahma, 3 Indra, 4 Bayu, 5 Wisnu, 6 Kala. Ia lahir dari tiga istri dewi Umaranti: Sakra, Mahadeva, Asmara. Lahir dari dewi Anjani: Anoman (Sengana). Vidadari, artinya: Kawa, istri Adam. Nurini-Anwar, Rawati-Nurasa. Saoti-Venang, Rekhavati dan Dremani-Tungal, Uma (Umayi) dan Umaranti-Bathara Guru. Kanastri-Ismayi, Astuti-Sambo, Sacchi, Sarasati dan Rarasati-Bram, Vyati-Indra, Sumi-Bayu, Srisekar, Pratvi dan Pujayanti-Wisnu, Durga-Kala, Dremi-Drema, Ratih-Kamajaya, Mumpuni-Yamadi, Vyadhipati- Krnningrat, dll. Tetunggule Vidadari memiliki 7 yaitu : Supraba, Vilutama, Warsiki, Surendra, Gagarmayang, Irim-Irim, Tunjungbiru. Vidadari 7 merupakan hasil dari cahaya terang yang disebut mulat yang jatuh di tengah. Kahyangan : 1 Jonggringslaka-Bathara Yupiter. 2 tata surya. 3 Argdumilah-Yamdhipati. 4 Crakêmbang-Kamjaya. 5 Suvelgringing-Sambo. 6 Duksinagani (Hargadhana)-Brahma. 7 Tejmaya-Ismaya. 8 Panglawang-Bayu. 9 Uttarasagar-Wisnu. 10 Setragandamayit-Gurga. 11 Ocean View-Baruna. 12 Saptapratal- Antaboga. 13 Selamangumpeng- Kala. 14 Imayamamaya – Darmajka. 15 Ondarandirbawana – Venang. 16 SidiUdaludal – Narada. 17 Alanglangkumitir – Bujang. 18 Mayaretna – Cinta. 19 Tinjomaya – Indra. Keraton Suralaya: Ratu Bathara Guru, istri Prabu Narada, kepala Brama, Patuk dan Tamboro. Artikel Suralaya: 1 Bale Markkundha, kursi Bathra Guru saat dia lahir. Marku = api, puncak. Mrêcon = mrêcu + an = (biasanya mbleðhos) membawa api. Kundha = bejana, kompor. 2 Selamatangcap, pintu masuk Suralaya, Singkarbala dan Balaupta Jinaga. 3 Dorandara, dewa prajurit. 4 Pertemuan panas, medan perang Suralaya. 5 Jamurdip, gunung Suralaya, kawahnya bernama Kandradimuka, lahar di kawahnya bernama Andut Blagedaba. 6 Paparjavarnas yang pohon Kalpatarunya utuh adalah Devandaru dan Dijayandaru, tempatnya di Markapada itu seperti alun-alun dengan seluruh rangkaian pohon ringin kurung. Pohon Paparjavarna pernah didoakan untuk melindungi Pandawa, ketika Janaka-Sumbadra lahir, digunakan di candi. Di Yogyakarta (Alun-alun Utara) Ringin-Kurung disebut juga Devandaru dan Vijayandaru. 7 kuda Ocêsrawas sêmbrani, gajah Erawata. Lambu Nandini, permaisuri Lokananta. Nitis (dari sebelumnya). Ada beberapa dewa yang muncul (manjing) dalam makhluk seperti: 1 Dewa Wisnu muncul: Arjunasasrabau di Masapati, Ramawijaya di Panchavati, Kresna di Dwaravati, Jayabaya di Kedhiri, Anglingadharma di Malvapati, Panjiputra di Jenggala, dll. 2 Bathara Kekrningrat, kalau penjelmaan disebut Vahyu Kekrningrat, adalah wahyu yang memungkinkan dia menjadi ratu. 3 Devi Vidayat, saat lahir disebut Vahyu Vidayat; Anak perempuan yang melahirkan menantu Vidayat harus menjadi istri dari orang yang melahirkan menantu Cakraningarat dan kemudian melahirkan ratu (karena Devi Utri menikah dengan Abumanyu dan melahirkan cahaya di Parikesit Ratu). Astina). 4 Bathara Drema, dalam drama Wayang: Samba Dijejuving”. Bathara Drema pergi ke Samba. Di dewi Dremi Trajutrisna dia pergi ke Agnyavati Devi, istri Bomantara Ratu; karena itu, Samba jatuh cinta dengan Agnyavati, dan Samba dibunuh oleh raja Bomantara Bathara 1 Alinga Bathara Pb = asalira deva jadilah Tuhan 2 Asoka bathhara PB = vaskitha siddik 3 jagad deva-bathara pd = termasuk kata sabva yang diucapkan ketika mengetahui atau mendengar suatu kejadian aneh (apa yang terjadi) yang tidak menyenangkan 4 Nata binathara Pt = ratu yang dipuja sebagai dewa 5 Memanggil tanduk Batara Kala Bs = menantang dengan pisau (menggunakan mangga) Menurut legenda, Bathara mengeluarkan tanduk Bathara Kala Guru dan menjadi Kalanadhah Keris yang artinya : digunakan untuk menangkap (berburu, makan) bathara kala; kata keris, sinonim dan artinya. Selain kata karata dan rurabasa, suku Jawa masih memiliki jenis kata lain yang disebut sinonim.

Baca Juga  Peralatan Apa Saja Yang Dibutuhkan Dalam Lompat Rintang

Sinonim dan makna Sinonim adalah sinonim dari kata dalam bahasa Jawa yang memiliki makna yang sama atau mirip.