Jelaskan Pendapatmu 4 Manfaat Hp Bagi Pelajar Selama Masa Pandemi – Jakarta (23/9) – Pada artikel sebelumnya, kami telah menunjukkan betapa besarnya peluang yang ada di masa pandemi COVID-19. Hampir semua sektor terkena dampaknya, termasuk pendidikan dan pembelajaran. Jika Anda membaca artikel bagian pertama, mari kita lihat pengalaman para guru inovatif yang berbagi ilmunya selama pandemi ini agar siswa kita tetap termotivasi untuk belajar.
Mereka adalah guru-guru inovatif yang mengikuti arahan teknologi (bimtek) dengan memperkenalkan materi pada tahun 2020; Dasar pengembangan pusat sumber belajar, pengembangan model pembelajaran baru dan pembuatan media pembelajaran berbasis ICT. Guru-guru yang diwawancarai merupakan peserta terbaik di semua program dan berhasil menyelesaikan semua tugas.
Jelaskan Pendapatmu 4 Manfaat Hp Bagi Pelajar Selama Masa Pandemi
Di akhir bimbingan teknis, diadakan exit session, dimana para guru berbagi ilmu, mempresentasikan inovasi mereka dalam pengembangan media pengajaran dan penggunaannya dalam berbagai model pembelajaran. Breakout session dihadiri oleh seluruh peserta Bimtek, serta seluruh dosen dan panelis dari profesi teknologi pembelajaran.
Pancasila Dan Perannya Dalam Menghadapi Arus Globalisasi
Dari hasil diskusi jarak jauh (melalui WA), berikut sejumlah solusi yang mereka ambil berdasarkan keadaan mereka. Contoh-contoh pengembangan strategi belajar ini sangat menarik dan bervariasi. Saya berharap dapat menjadi inspirasi dan masukan bagi rekan-rekan guru, pendidik atau pengambil kebijakan.
Ibu Samini, seorang guru sekolah dasar di Jakarta, telah mengembangkan cara belajar baru dengan menggabungkan metode yang berbeda. Permasalahan yang dihadapi siswa antara lain sering tidak mempunyai gadget. Siswa menggunakan ponsel orang tuanya untuk mengakses Internet. Sedangkan telepon seluler digunakan untuk bekerja pada siang hari sehingga siswa hanya mempunyai waktu pada malam hari.
Bu Samini memposting materi pembelajaran di blog pada malam hari dan juga meminta orang tua untuk mendampingi anaknya saat membuka blog pada malam hari. Berikut penuturan Ibu Samini:
Saya Samini, guru kelas 5 SDN Jatinegara 08, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Sekolah kami tidak jauh dari stasiun Buaran, di seberang jalur kereta api. Rata-rata masyarakat sekitar sekolah kami bekerja sebagai buruh pabrik, karena sekolah tersebut dekat dengan Kawasan Industri Pulogadung. Ada pula yang berprofesi sebagai tukang ojek online dan penjual keliling.
Pdf) Peran Teknologi Dalam Mendukung Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar
Sekolah kami berada dalam status merah sejak awal pandemi Covid-19 hingga Juni 2021. Situasi ini membuat sekolah kami tidak bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka. Kegiatan pembelajaran dilakukan seluruhnya secara online. Namun, kami akan terus mengunjungi siswa di rumah tanpa gadget, dengan mengikuti pedoman kesehatan.
Saya menggunakan model flipped class dan blended learning (virtual tatap muka dan zoom serta google meet, tugas di google class) dan materinya saya posting di blog pada malam hari. Saya berharap keluarga saya dapat menemani saya belajar karena malam itu semua anggota keluarga akan berada di rumah. Sehingga ketika ponsel dibawa ke kantor keesokan harinya, anak sudah menerima buku pelajaran dan belajar bersama orang tuanya.
Ibu Yessi, guru kimia SMAN 7 Palangkaraya, menghadapkan siswa pada masalah kebosanan dalam pembelajaran daring. Berbagai upaya telah dilakukan antara lain dengan menggunakan media pembelajaran yang berbeda dan menggunakan model pembelajaran. Salah satu cara yang dilakukannya adalah dengan membuat sendiri media pembelajaran berbasis Android sehingga siswa dapat mengaksesnya kapan saja, di mana saja, dengan perangkat di genggaman. Kegiatan pembelajaran seringkali dilakukan secara paralel. Berikut kisah Bu Yessi:
Perbaikan pembelajaran dilakukan berdasarkan tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran pada masa krisis Covid-19. Berbekal keterampilan pembuatan media pembelajaran menggunakan iSpring dan Smart Apps Creator, guru merancang media pembelajaran berbasis Android yang dapat digunakan secara offline (Smart Apps Creator) dan program online dan offline (menggunakan iSpring Suite 9). berbagai model pembelajaran salah satunya SOLE, flipped class, dan Project Based Learning yang disesuaikan dengan karakteristik bahan ajar.
Contoh Teks Diskusi Tentang Teknologi, Menarik Untuk Dicermati
Pembelajaran masih konsisten menggunakan program yang dirancang dan disesuaikan dengan kecepatan siswa. Bahan ajar, lembar kerja, soal latihan permainan dan tes semuanya digabungkan dalam satu aplikasi, video pembelajaran diunggah ke aplikasi.
Penyusunan media pembelajaran didasarkan pada konsep pembelajaran dalam konteks atau menggunakan informasi mentah kimia di laboratorium kimia. Siswa dapat melakukan percobaan kimia dengan menggunakan alat dan bahan yang terdapat di rumah, dengan menggunakan konsep green chemistry berdasarkan LKS yang telah disiapkan oleh guru.
Hasil tes/prestasi siswa dilaporkan melalui Instagram yang dilaporkan secara berkelompok. Siswa dapat memilih waktu yang diinginkan untuk mengunggah hasil visualnya, karena beberapa siswa mengalami kesulitan dalam menggunakan internet. Pelaporan berupa foto alat dan bahan, tata cara pengujian, dan hasil pengujian.
Selain itu, siswa dengan keterampilan lebih baik dan tinggal di daerah dengan akses Internet yang kuat dapat membuat konten video dan mengunggahnya ke YouTube dan membagikannya kepada guru melalui tautan.
Teks Pidato: Pengertian, Ciri, Tujuan, Struktur & Metodenya
Pembelajaran melalui aplikasi yang dibangun pada iSpring Suite dan Smart Apps Creator serta menggunakan laboratorium berbasis green chemistry pada materi praktikum serta menggunakan Instagram dapat melatih pengetahuan ilmiah siswa dan pengetahuan digital siswa.
Komponen literasi sains (isi dan konteks) siswa memperoleh nilai 0,87 dengan kriteria tertinggi. Sedangkan aspek literasi proses (kemampuan) masuk dalam kategori baik dengan persentase rata-rata sebesar 76,06%. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan Instagram sebesar 81% berada pada kategori kuat. Respon siswa terhadap pembelajaran kimia berbasis lab dengan skor 86% berada pada kategori paling kuat. Beberapa reaksi siswa terhadap media pembelajaran disajikan pada
Bu Hasibuan adalah seorang guru di sebuah SMK di kota Medan. Permasalahan yang kami hadapi antara lain siswa malas belajar daring karena sedang bekerja, tidak mempunyai peralatan, dan kesulitan belajar dengan bantuan IT. Akibatnya, semakin banyak mahasiswa yang tidak terlibat penuh dalam program studinya. Untuk mengatasi hal tersebut Ny. Hasibuan mencoba menggunakan LMS Rumah Belajar Maya Class. Namun sebelum itu, ia harus memberikan panduan tatap muka terlebih dahulu tentang cara penggunaan LMS.
Nama saya Junyanti Khoiriyah Hasibuan, S.Pd. Saya mengajar fisika di SMK Negeri 14 Medan (dulu merupakan sekolah kejuruan di provinsi Sumatera Utara). Sekitar bulan Maret 2020, kegiatan mengajar yang saya lakukan harus terhenti secara tiba-tiba karena merebaknya pandemi COVID 19.
Bagimana Pendapatmu Tentang Aturan Penghancuran Ponsel, Bagi Para Santri Yang Membawa Ponselnya Ke Pesantren?
Saya harus terus mengajar tetapi saya tidak diperbolehkan berhadapan langsung dengan siswa. Saat itu saya tidak tahu harus berbuat apa. Toh bimbel anak saya juga menyediakan pembelajaran jarak jauh. Mereka menggunakan grup whatsapp sebagai metodenya. Guru pembimbing mengirimkan panggilan kehadiran, membagikan materi video, mengajukan pertanyaan, dan siswa yang diawasi harus segera menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pembimbing dan segera dievaluasi. Saya langsung menggunakan cara ini. Namun kendala yang saya hadapi antara lain tidak semua siswa memiliki Android atau smartphone, karena sebagian besar siswa kami berasal dari keluarga tidak mampu sehingga hanya empat siswa yang aktif mengikuti perkuliahan. Kejadian seperti ini terjadi di setiap kelas yang saya ajar.
Kebetulan ada teman saya yang mengirimkan informasi tentang PembaTIK Kemdikbud. Saya segera mengikuti. Setelah banyak membaca, saya mengubah strategi saya untuk tahun ajaran baru.
Tahun ajaran baru 2020 merupakan semester yang aneh setelah mengenal LMS Kelas Maya Rumah Belajar, saya menggunakannya sebagai ruang kelas virtual saya. Dan komunikasi berlanjut menggunakan grup whatsapp. Kendala yang saya hadapi adalah siswa belum siap menggunakan teknologi, sehingga saya harus bekerja hingga larut malam untuk membantu siswa yang kesulitan mengumpulkan tugas di Kelas Virtual Rumah Belajar.
Selain itu, hasil karya siswa juga berkurang karena malas mengikuti kelas daring dengan latar belakang bekerja, tidak mempunyai alat, dan kesulitan belajar dengan bantuan IT. Akibatnya, semakin banyak mahasiswa yang tidak terlibat penuh dalam program studinya.
Siswa Tidak Boleh Bawa Hp Ke Sekolah, Ini Solusinya
Untuk TP semester 2020/2021 saya ubah strategi lagi. Saya masih menggunakan kelas virtual yaitu Leerhuis Virtual Class dan saya meminta siswa datang ke sekolah secara bergilir. Saat saya masih di sekolah, saya membimbing siswa dalam menggunakan Ruang Kelas Virtual Rumah Belajar. Permasalahan mahasiswa tidak hanya pada bidang akademik saja, namun juga pada pemanfaatan IT. Setelah melakukan strategi ini, seluruh siswa dapat menyelesaikan pembelajaran.
Tahun ajaran baru ini saya beralih dari pertemuan tatap muka ke pertemuan virtual. Saya memanfaatkan situs Google sebagai papan informasi mahasiswa berupa sumber belajar, link virtual tatap muka, dan portofolio. Jika ada siswa yang masih kesulitan dalam membaca, saya mengajak siswa tersebut untuk bertatap muka secara virtual, dan meminta siswa untuk menunjukkan kesulitannya dalam menyelesaikan tugas yang saya berikan. Cara ini sangat efektif dalam meningkatkan aspirasi dan kemampuan belajar siswa.
Bu Intan bekerja di sekolah kota yang fasilitas ICT-nya sangat memadai. Permasalahan yang kami hadapi adalah perbedaan situasi dimana siswa memiliki gadget dan keinginan siswa untuk kembali bersekolah secepatnya. Solusi yang dipilih adalah pembelajaran dilakukan dengan mengunjungi siswa yang tidak mempunyai gadget dan menggunakan pembelajaran online bagi siswa yang mempunyai akses internet.
Platform yang digunakan adalah Google Classroom dengan kombinasi konten dari blog pribadi. Untuk mengatasi rasa rindu siswa di sekolah, Ibu Intan juga menyelenggarakan pertemuan tatap muka secara online. Berikut kisah Ny. Intan:
Dampak Positif Dan Negatif Teknologi Tik Bagi Kehidupan Manusia
SMP Negeri 3 Banda Aceh terletak di kecamatan Baiturrahman dengan letak yang strategis (pusat kota) dan merupakan sekolah dengan jumlah siswa terbanyak yaitu 890 siswa dan mempunyai 27 rombongan belajar (kelas VII 9 rombongan, Kelas VIII 9 rombongan, Kelompok kelas 9, jumlah guru 54 orang dan Tendik 9 orang). Sarana dan prasarana yang memadai. Fasilitas IT memadai dan jaringan internet dalam kondisi baik.
Masalah pembelajaran yang kami hadapi adalah perbedaan kepemilikan perangkat. Beberapa siswa tidak memiliki peralatan TIK, sehingga mereka tidak memiliki akses internet. Selain itu, siswa berharap untuk kembali ke sekolah dan berinteraksi dengan teman dan guru mereka.
Solusi yang dipilih adalah dengan mengunjungi siswa sebatas gadget dan kuota (sudah terlaksana
Manfaat laptop bagi pelajar, jelaskan proses perkembangan janin selama masa kehamilan, pengalaman belajar di rumah selama masa pandemi, manfaat menabung bagi pelajar, manfaat tik bagi pelajar, manfaat email bagi pelajar, usaha selama masa pandemi, manfaat internet bagi pelajar, manfaat komputer bagi pelajar, pentingnya menjaga pola hidup sehat selama masa pandemi, pengalaman selama masa pandemi, manfaat handphone bagi pelajar