Kampung Naga Disebut Kampung Adat Lantaran – Indonesia memiliki banyak tempat wisata alam. Tidak hanya lautan, daratan Indonesia juga menawarkan kesejukan yang mampu menghilangkan sejenak hiruk pikuk kehidupan kota. Satu tempat bagus yang layak untuk dijelajahi adalah Kampung Naga.
Kampung Naga adalah kampung adat yang terletak di Desa Neglasari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Nama Kampung Naga berasal dari kata Nagavir yang berarti desa yang dikelilingi lembah. Memang desa ini terletak di atas tebing yang disebut gavir dalam bahasa sunda.
Kampung Naga Disebut Kampung Adat Lantaran
“Kebanyakan menyebutnya Kampung Nagavir (ngarai) dan banyak pula yang memendekkannya menjadi Kampung Naga,” kata Yudhi, warga sekitar yang juga menjadi pemandu wisata. Jadi, meski disebut Desa Naga, di sini tidak ada naga, ya!
Waspada,kamis 22 Juni 2017 By Harian Waspada
Masyarakat di tempat ini masih melestarikan adat istiadat yang ditinggalkan oleh nenek moyang mereka. Hal ini memaksanya untuk hidup dalam tatanan yang penuh dengan kesantunan dan kearifan tradisional yang kental. Misalnya membangun rumah di Kampung Naga. Bentuk rumah panggung dengan bahan terbuat dari bambu atau kayu.
Rumah-rumah di Kampung Naga beratap daun nipah, ijuk atau alang-alang. Sedangkan untuk lantainya terbuat dari bambu atau kayu. Rumah di sini tidak boleh dicat dan memiliki dua pintu sejajar. Menurut warga, hal tersebut menyebabkan makanan masuk ke dalam rumah melalui pintu depan dan keluar melalui pintu belakang.
Keistimewaan lain dari rumah di Kampung Naga ini adalah rumah hanya bisa menghadap ke utara atau selatan. Tujuannya agar setiap rumah saling berhadapan dan melihat langkah pintu pintu sebelah setelah keluar rumah.
Tidak ada listrik atau gas di Kampung Naga. Banyak pihak yang dipimpin pemerintah telah menciptakan kondisi desa menjadi cerah.
Dituding Gunakan Lahan Ilegal, Ponpes Di Kbb Diadukan Ke Mui Jabar
Selain itu, Kampung Naga juga melarang musik dari luar. Ada juga tempat-tempat keramat yang tidak boleh dimasuki atau difoto, seperti rumah adat yang hanya boleh dimasuki orang tua, atau hutan keramat yang diyakini sebagai makam leluhur Kampung Naga.
Ada juga hutan terlarang. “Bukan untuk mistisisme, tapi untuk stabilitas. Habislah kalau nanti kita masuk hutan dan membukanya,” kata Yudhi.
Mereka yang ingin menginap dapat membuat janji dengan pemandu lokal terlebih dahulu. Namun, pelancong hanya diperbolehkan tinggal di sini maksimal satu hari.
Berkunjung ke suatu destinasi wisata tidak lengkap rasanya tanpa pengalaman kuliner. Kampung Naga juga mengetahui hal ini dan juga menawarkan kuliner yang patut dicoba.
Travelplus Indonesia: Wow, Enam Destinasi Wisata Ini Punya Rumah Rumah Tahan Gempa
Salah satunya adalah Pipis, kue sejenis kue khas Bugis yang diisi gula. Bahan baku pipis hanya terbuat dari singkong. Hidangan ini paling enak disajikan dengan bajigur hangat dan manis, minuman khas Jawa Barat yang terbuat dari santan, kopi, gula aren, vanila, garam, dan gula manis.
Tidak ada salahnya membeli hasil kerajinan masyarakat Kampung Naga selain kuliner. Karena selain bercocok tanam dengan hasil dua sampai tiga kali setahun, kerajinan tangan menjadi pekerjaan utama masyarakat Kampung Naga.
Artikel ini dibuat oleh Sahabat GNFI, mengikuti aturan penulisan di GNFI. Isi artikel ini adalah tanggung jawab penulis. Menulis sebuah laporan.
Terima kasih telah melaporkan penyalahgunaan yang melanggar aturan atau gaya penulisan GNFI. Kami mencoba membersihkan GNFI dari konten yang seharusnya tidak ada di sini. Tasikmalaya adalah sebuah wilayah di Provinsi Jawa Barat. Sebenarnya ada dua daerah yang disebut Tasikmalaya yaitu Kabupaten Tasikmalaya dan Kota.
Mantan Buruh Migran Perempuan Tidak Hanya Diam Di Desa Wisata Hanjeli Sukabumi
Menurut tasikmalayakotappid.kpu.go.id, Kota Tasikmalaya secara resmi merupakan bagian dari Kabupaten Tasikmalaya yang berdiri pada tanggal 17 Oktober 2001.
Dalam hal ini kita akan membahas tentang sebuah desa di Kabupaten Tasikmalaya. Kampung itu bernama Kampung Naga. Kampung Naga disebut kampung adat karena masih mengikuti adat karena masih mengikuti adat.
Kampung Naga merupakan salah satu desa wisata yang terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Seperti namanya, Kampung Naga merupakan rumah bagi komunitas yang mengikuti tradisi Sunda.
Masyarakat Kampung Naga masih menjaga alam dengan baik, sehingga suasananya damai dan asri. Tak hanya itu, namun tetap menjaga adat istiadat masyarakat, rumah mereka masih terbuat dari kayu dan atap bambu tebal yang terbuat dari ijuk. Tidak ada tempat tidur, meja, kursi, dll. Perabotan di dalam rumah.
Solution: Img20210223080729 Nurul Silvia Rahmasari
Selain itu, masyarakat masih melakukan banyak hal sederhana, seperti hidup tanpa listrik, kompor, dan memasak dengan kayu bakar.
Desa ini juga banyak dikunjungi wisatawan yang tertarik dengan konsep desa ini, yang ingin bersenang-senang dan berfoto dengan latar belakang yang indah.
Terletak di Jalan Salawu, Kampung Naga berjarak 30 kilometer dari Tasikmalaya dan 26 kilometer dari Garut. Dengan demikian, letak Kampung Naga tidak jauh dari kota.
Namun, pengunjung harus fit terlebih dahulu, karena mereka akan berjalan jauh dari tempat parkir. Padahal, pengunjung harus menapaki jalur yang cukup terjal dan banyak anak tangga.
Meneroka Eksistensi Arsitektur Tradisional Lampung
Meski begitu, wisatawan kesulitan untuk mencapai Kampung Naga karena Kampung Naga menawarkan nuansa yang berbeda dari destinasi wisata lainnya. Ia diminta sesepuh dan perwakilan adat Kampung Naga, Uku Suherlan, untuk menemani para pengunjung dari Bogor.
(maaf) kalau masuk kampung, jaga perilaku yang diperlukan untuk melestarikan tradisi masyarakat,” ujarnya sopan dengan nada khas Sunda.
Untuk mencapai lokasi desa, pengunjung harus menuruni 400 anak tangga batu selebar 2 meter yang dilapisi semen. Lokasinya dikelilingi perbukitan tinggi dengan kemiringan 45 derajat dari timur ke barat. Perbukitan tersebut terletak di bagian atas Sungai Ciwulan.
Jalan setapak di antara perbukitan hijau terlihat dari mulut tangga. Dilindungi sebagai sumber kehidupan, Sungai Ciwulan mengalir dari utara desa ke arah timur.
Kampung Naga, Oase Tradisi Di Tengah Derap Kehidupan Modern
Dari atas, rumah-rumah desa terlihat rapi. Semuanya berbaris dengan posisi timur-barat. Ada 103 tempat tinggal, jumlahnya ditentukan. Itu tidak bisa bertambah atau berkurang.
Kampung Naga secara administratif terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salavu, Negara Bagian Tasikmalaya, Jawa Barat. Kota ini merupakan desa tradisional yang masyarakatnya masih mempertahankan cara hidup mereka
Masyarakat Naga perlu hidup selaras dengan alam. Termasuk menjaga amanah kesetiaan terhadap tradisi atau adat leluhur
(leluhur) – kata Irja sambil menunjuk hutan yang dilarang untuk dimasuki. Itu terletak di tepi sungai.
Hikayat 2.161 Komunitas Penjaga Zamrud Khatulistiwa
Di pinggiran desa yang dikelilingi kolam ikan terdapat masjid, pemerintahan desa dan bangunan utama.
Irja menuturkan, tempat itu biasanya ramai saat ada ritual yang digelar saat bulan suci. Saat itu, masyarakat Naga harus mengenakan pakaian adat dan mandi di sungai.
Pasalnya, bangunan berukuran sekitar 3×6 meter beratap rumbia dan berdinding bambu itu merupakan bangunan keramat. Penggunaan pagar bambu ini dianggap sebagai sisipan. Setiap bangunan suci dipagari dengan bambu, katanya.
Merupakan tempat pelestarian senjata pusaka Kampung Naga berupa tombak dan keris. Wanita menstruasi datang ke gedung ini setiap hari.
Kampung Adat Sunda (kampung Naga) Worksheet
Sore itu, Sukaya (58), warga Naga, muncul setelah memanen 12 kilogram beras untuk menghidupi keluarganya selama seminggu.
, tidak perlu beli, setiap panen dihitung konsumsi satu tahun,” kata Sukaya dos. Naga telah mandiri sejak lama.
Sukaya (58), warga Kota Naga, mengirik padi dengan lesung. Praktek-praktek tradisional ini telah mengajarkan kita tentang ketahanan pangan sejak berdirinya desa adat Naga. Foto: Donny Iqbal/ Indonesia
Berbagai warisan kearifan lokal terbukti ampuh dalam menopang mata pencaharian masyarakat sekitar sungai. Buktinya sungai Ciwulan masih bersih, tidak tercemar, apalagi penuh dengan sampah plastik.
Pdf) Sistem Pengelolaan Sumber Daya Alam Terhadap Pengaruh Ketahanan Pangan Di Kampung Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat
Padahal, pengaruh peradaban modern baru terasa sekitar 500 meter saja. Tol yang menghubungkan Tasikmalaya dengan Garut ini setiap hari dipadati kendaraan.
Kedekatannya dengan peradaban modern membuat suku Naga setidaknya berpikir untuk pindah ke kota. Selain itu, pola hidup masyarakat di luar Kampung Naga juga sarat dengan kekayaan. Rumah bata, listrik, kemajuan teknologi, dan minat material.
Atau Dragon Guardian Maun (83) mengaku tidak menyukai kehidupan di luar. Terkadang dia tersenyum ketika ditanya apa pendapatnya tentang kehidupan tradisional.
Makna utama: Jika ingin hidup berumah tangga, suku Naga harus menjauh dari kehidupan keluarga, tidak merasa lebih tinggi dari orang lain dan hidup sesuai dengan norma.
Kampung Adat Ciptagelar
Gaya hidup non-kompetitif segera terlihat secara fisik. Rumah disana hampir mirip dengan aslinya. Salah satu tipe rumah tinggal. Dibangun mengikuti kontur bumi. Rumah-rumah tegak ditopang oleh rangka utama tiang-tiang kayu.
. Ternyata ada makna filosofis di dalamnya: kesatuan bumi, langit dan seluruh penghuninya, kesatuan dunia.
Di bawah tiang-tiang kayu rumah ditopang oleh batu-batu yang menjadi pondasi. Dan di atas batu itu, sekitar 60 sentimeter dari tanah, dibentangkan lantai rumah yang terbuat dari papan kayu dan bambu.
Tata letak perumahan warga kampung Naga. Aturan rumah oleh nenek moyang (nenek moyang) Kampung Naga kaya akan nilai filosofis dan dianggap dapat mengurangi dampak bencana. Foto: Donny Iqbal/ Indonesia
Btg Pln Up3 Banyuwangi 2023
Sepertinya dia juga punya akun di gedungnya. Ini karena semua rumah terbentang di sepanjang kanal timur-barat. Arah dipilih karena sesuai dengan jalur matahari.
Akses ke selatan dan/atau utara. Rumah tersebut memiliki dua pintu, dan keuntungannya jika terjadi kebakaran dapat diketahui dengan cepat. Fungsi lainnya adalah untuk membantu orang yang membutuhkan.
Menurut arsitek Institut Teknologi Bandung Sugeng Triyadi, kunci bangunan tradisional seringkali terletak pada pondasinya. Studi tersebut menyimpulkan bahwa pondasi yang terbuat dari batu dan tiang kayu cenderung membuat rumah menjadi lebih kuat.
Sedangkan untuk rumah vertikal yang pondasinya terletak di antara permukaan dan lantai juga berfungsi mengatur suhu dan kelembaban udara.
Materi Bahasan Kampung Adat Sunda Smp Kelas 9
Selain itu, atap rumah yang terbuat dari bahan alami memiliki beban yang sangat kecil untuk membangun rumah. Biasanya kedua belah pihak mengatur tempat tinggalnya untuk mencari konsep yang ideal.
“Secara konseptual
Foto kampung naga, kampung naga, adat istiadat kampung naga, kampung adat, desa adat kampung naga, kampung adat wae rebo, gambar kampung naga, kampung adat naga, rumah adat lampung disebut, rumah adat kampung naga, makalah kampung naga, kampung adat naga tasikmalaya