Laporan Hasil Pengamatan Dapat Dibuat Berdasarkan – Kemendikbud (24/6) – Sesuai kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikburistek), direncanakan akan mengembalikan semua sekolah ke pendidikan langsung dengan dimulainya tahun ajaran baru di bulan Juli 2021. pendidikan. untuk mempelajari Selain itu, data perkembangan pandemi covid-19 juga tidak menunjukkan penurunan yang signifikan.

Masih tumbuh di beberapa tempat, dan beberapa daerah diklasifikasikan sebagai zona merah. Setiap daerah memiliki kebijakan yang berbeda mengenai Batasan Kegiatan Masyarakat (CPKM). Hal ini tentu saja menimbulkan rasa cemas baik bagi orang tua maupun guru. Namun di sisi lain, kerinduan anak-anak terhadap suasana sekolah juga sudah mencapai puncaknya. Anak-anak diperingatkan bahwa sekolah kembali normal. Apa solusinya?

Laporan Hasil Pengamatan Dapat Dibuat Berdasarkan

Untuk mengurangi risiko kepadatan, beberapa sekolah memiliki kebijakan membagi siswa ke dalam shift. Misalnya, jika dalam satu kelas ada 40 siswa, maka hanya 20 anak yang bersekolah, dan 20 anak sisanya belajar di rumah. Padahal, Kompas membatasi maksimal 25% siswa yang berhak untuk Juni 2021.

Penilaian Tengah Semester 1

Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memungkinkan siswa duduk dengan jarak satu kursi per siswa. Hal ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan. Bagaimana kegiatan pembelajaran dapat secara efektif melayani semua jumlah siswa yang terbatas ini?

Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang teman-teman siswa yang tinggal di rumah lakukan di sekolah? Bisakah guru mengulangi apa yang dia katakan kepada siswa dengan kelompok siswa yang akan berada di kelas besok? Bagaimana dengan tujuan kurikulum? Dan sejumlah pertanyaan lainnya. Hal ini menjadi tantangan baik bagi guru maupun pengembang teknologi pembelajaran.

Teknologi pembelajaran konseptual menawarkan banyak solusi alternatif untuk ini. Salah satu solusinya adalah dengan menggunakan model pembelajaran di kelas. Flipped classroom termasuk dalam kategori blended learning, yaitu pendekatan blended learning antara pembelajaran tatap muka dan online. Artikel ini bertujuan untuk sedikit berbagi tentang bagaimana menggunakan model pembelajaran flipped classroom sebagai solusi pembelajaran pasca pandemi.

Kegiatan pembelajaran adalah proses rekayasa situasional dan lingkungan untuk memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Sadiman (2020) menyatakan bahwa ada dua proses dalam mengajar yaitu proses pembelajaran (siswa atau peserta didik) dan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru atau dosen.

Baca Juga  Multidimensi Adalah

Lkpd Kelas 5 Tema 9 Worksheet

Melihat kedua proses ini, muncul pertanyaan yang agak modis, jika tidak ada guru yang mengajar, apakah siswa memiliki proses belajar? Jawabannya tentu saja bisa ya atau tidak. Seperti pada pertanyaan, jika guru mengajar, apakah berarti siswa sudah belajar? Tanpa memperdebatkannya, mari kita lihat pertanyaan mendasar tentang apa yang penting untuk diajarkan oleh guru atau apa yang penting untuk dipelajari oleh siswa.

Dalam pendekatan pembelajaran aktif dan teori belajar terkini, kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa. Hal terpenting dalam kegiatan pendidikan adalah belajar siswa. Apapun teori atau metode yang diadopsi oleh seorang guru, dia terutama mencoba membuat siswa belajar. Dengan pengertian tersebut, maka tugas utama guru bukanlah mengajar, melainkan menciptakan kondisi bagi siswa untuk belajar.

Belajar dapat terjadi kapan saja, di mana saja, dengan siapa saja, dan bahkan dalam situasi apa pun. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara individu (siswa) dengan sumber belajar. Dan guru adalah sumber ilmu. Pemahaman dasar ini membawa kita untuk memahami bagaimana menghadapi situasi belajar di masa pandemi atau pasca pandemi. Intinya adalah bahwa dalam setiap situasi, guru harus mampu menciptakan lingkungan di mana siswa dapat dan harus belajar. Bahkan dari sisi optimis, situasi saat atau setelah pandemi juga menjadi sumber belajar yang berharga.

Pengalaman di masa pandemi memaksa pembelajaran sepenuhnya menjadi pembelajaran jarak jauh, karena siswa harus hadir dan belajar dari rumah (BDR). Siap atau tidak, kita telah mengalami lompatan peradaban yang masih bisa sedikit traumatis.

Penaksiran Dan Penilaian Perkembangan Kanak Kanak

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan BDR sebagai bentuk pembelajaran jarak jauh, kenyataannya di BDR, siswa harus terpisah dari gurunya dan belajar secara online. Praktik BDR merupakan kebalikan (opposite direction) dari continuous theory of e-learning yang dikemukakan oleh Rashti (1999) dan dikutip oleh Noirid (2007) sebagaimana dikutip oleh Uves (2013).

Di Rashti, e-distance learning merupakan proses berkelanjutan dari traditional plus learning, disebut supplemental, yaitu pembelajaran tradisional yang didukung dengan pembelajaran online sebagai pengayaan. Ini kemudian menjadi pembelajaran campuran atau blended, di mana penyampaian pembelajaran online merupakan bagian integral dari sistem. Ini kemudian menjadi pembelajaran online sepenuhnya di mana semua kegiatan pembelajaran dirancang dan disampaikan secara online.

Pelaksanaan pembelajaran full online tentunya membutuhkan sejumlah perangkat pendukung seperti infrastruktur, sistem dan aplikasi, konten atau media pembelajaran digital, dan sumber daya manusia yang memadai. Penggunaannya juga memerlukan persiapan siswa sendiri. Namun demikian, pandemi telah membawa beberapa pelajaran yang sangat penting. Tanpa persiapan tersebut, seluruh guru dan siswa di Indonesia (bahkan di seluruh belahan dunia) dapat memasuki era pembelajaran jarak jauh (daring).

Baca Juga  Berikut Bagian Pendahuluan Dalam Teks Prosedur Adalah

Sementara itu, siswa rindu untuk kembali ke pembelajaran tatap muka. Dalam survei terhadap lebih dari lima ribu siswa, mayoritas siswa mengatakan ingin kembali ke pembelajaran tatap muka (Kusnandar 2021). Karena itu kebijakan membuka sekolah secara tatap muka sangat wajar. Tentu saja, Anda tidak bisa kembali ke awal seperti pelajaran tradisional. Guru perlu membatasi jumlah siswa dan mengubah jadwal kelas untuk memberikan layanan blended learning, yaitu menggabungkan kegiatan belajar di rumah dengan kegiatan belajar tatap muka di sekolah.

Contoh Teks Laporan Percobaan Singkat Dan Lengkap

Diantara pendekatan blended, salah satu model pembelajaran yang digunakan guru di sekolah saat ini banyak diminati yaitu model flipped classroom. Dalam bahasa, flipped classroom berarti kelas dibalik, yaitu model yang mengubah kebiasaan mengajar tradisional.

Konsep flipped classroom adalah kegiatan yang biasa dilakukan di rumah kini dilakukan di sekolah, dan kegiatan yang biasa dilakukan di sekolah kini dilakukan di rumah (Mutmaina, 2018). Jika di kelas tradisional, siswa biasanya menerima pengetahuan teori dasar di kelas kemudian melanjutkan tugas praktik di rumah, maka di kelas transisi, anak mempelajari pengetahuan dasar dan teori di rumah, kemudian menerapkannya dalam kegiatan tatap muka atau praktik. di kelas..

Vulandari (2020) mengaitkan kelas terbalik dengan Taksonomi Bloom, di mana siswa secara mandiri mengeksplorasi kompetensi C1 dan C2 tingkat rendah, yang termasuk dalam kategori Pemikiran Tingkat Rendah (LOT), yang mencakup kompetensi mengingat dan memahami. Pada sesi kelas tatap muka, siswa meningkatkan kompetensi C3 dan C4 yaitu aplikasi dan analisis yang termasuk dalam kategori berpikir tingkat tinggi (HOT).

Farida dkk (2019) memodelkan flipped classroom menggunakan media video sebagai materi pembelajaran di rumah sebelum siswa (siswa) masuk ke dalam kelas. Dengan mendengarkan pesan video, siswa dapat memahami materi yang akan dibahas atau dipelajari lebih lanjut di kelas, sehingga membuat proses pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif.

Pengertian Observasi, Instrumen Dan Jenisnya

Kegiatan pembelajaran video pra-pelajaran berfokus pada kompetensi tingkat rendah (LOT) seperti pemahaman dan memori. Selain itu, kegiatan pembelajaran yang membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOT) seperti diskusi, analisis, penalaran, atau presentasi dilakukan di dalam kelas.

Baca Juga  Gagang Pegangan Solder Terbuat Dari Bahan Plastik Bertujuan Untuk

Kesempatan tatap muka juga dapat digunakan untuk mendemonstrasikan kegiatan atau kinerja secara langsung, seperti yang dilakukan oleh Ali Basyah (2018) yang mengembangkan materi pembelajaran multimedia untuk pembelajaran dengan model kelas yang dikaitkan dengan materi teknopreneurial.

Pengembangan pelatihan ini menunjukkan hasil yang positif, terutama setelah para siswa mampu membuat rencana bisnis dan diakui di Pusat Bisnis Multimedia atas penerimaan pasar terhadap program dan demonstrasi produk. Dilihat dari beberapa pengalaman tersebut, tidak ada salahnya guru menggunakan model pengajaran fleksibel ini di tengah pandemi.

Pola dasar kegiatan pembelajaran flipped classroom dibagi menjadi dua bagian yaitu; 1. Kegiatan belajar di rumah sebelum masuk kelas dan 2) Kegiatan belajar di kelas. Model dasar tersebut dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan (kondisi) masing-masing sekolah. Beberapa dari mereka dibagi menjadi tiga tahap dan empat tahap.

Contoh Laporan Hasil Pengamatan Beserta Penjelasan Lengkap

Di tempat belajar inovatif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ruang kelas yang dipindahkan dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu; 1) Kegiatan siswa di rumah secara mandiri, 2). Kegiatan pembelajaran tatap muka siswa di sekolah, 3). Evaluasi dan pemantauan. Ketiga level ini dapat dikembangkan seperti halnya sintaks atau alur pembelajaran dari model ini.

Gambar di bawah ini menunjukkan urutan pembelajaran dari sebelum (home study before class), selama (classroom study) dan sesudah (home study after class). Untuk lebih jelasnya, ketiga tingkatan ini dapat dipecah menjadi kegiatan pembelajaran yang lebih spesifik. Di bawah ini adalah contoh kegiatan pembelajaran yang dapat diimplementasikan dalam model pengajaran flipped classroom tiga langkah.

Guru harus memberikan tugas khusus tentang apa yang harus dilakukan siswa di rumah agar pembelajaran terfokus dan siswa tidak bingung. Oleh karena itu, guru harus terlebih dahulu memberikan tugas. Dalam model kelas terbalik, pertahankan tugas sederhana dan tidak terlalu rumit agar siswa dapat menyelesaikannya dengan mudah. Misalnya menonton tayangan video pendidikan, mendengarkan audio, membaca teks atau multimedia interaktif, dll.

Tugas tidak boleh besar, misalnya satu video berdurasi sekitar 15 menit. Untuk memusatkan perhatian siswa pada materi yang dipelajari, perlu menginformasikan kepada siswa tentang topik bahan pelajaran dan dari mana mendapatkan bahan pelajaran tersebut. Akan lebih baik jika bahan ajar itu buatan guru atau diproduksi buku teks.

Teks Laporan Hasil Observasi: Struktur, Ciri Ciri, Dan Langkah Penulisan

Namun, jika guru tidak memiliki bahan ajar, mereka dapat mencari dan mengunduhnya dari portal Rumah Belajar.

Membuat laporan hasil pengamatan, contoh laporan hasil pengamatan di lingkungan rumah, laporan hasil pengamatan bunga mawar, laporan pengamatan, contoh teks laporan hasil pengamatan, cara membuat laporan hasil pengamatan, laporan hasil pengamatan tumbuhan, buku nonfiksi dibuat berdasarkan, contoh laporan hasil pengamatan, buatlah laporan hasil pengamatan, kalender masehi dibuat berdasarkan, laporan hasil pengamatan