Masyarakat Harus Mampu Menyaring Informasi Menggunakan – Untuk meningkatkan kenyamanan menggunakan platform Guru Inovatif, kami meminta Anda meluangkan waktu 5 menit untuk menyelesaikan survei dan masukan. Terima kasih.

Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan literasi digital siswa dalam mengemukakan pendapat di platform media digital melalui penulisan artikel

Masyarakat Harus Mampu Menyaring Informasi Menggunakan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu bentuk perubahan sosial yang dinamis dan cepat. Namun kemajuan teknologi saat ini sungguh melemahkan masyarakat Indonesia, khususnya literasi para pelajar. Perlunya penguatan literasi digital siswa.

Semangat Kearsipan Di Tengah Pandemi Covid 19

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu bentuk perubahan sosial yang dinamis dan cepat. Akselerasi ilmu pengetahuan dan teknologi telah sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di berbagai bidang kehidupan. Namun kemajuan teknologi saat ini sungguh melemahkan masyarakat Indonesia, khususnya literasi para pelajar. Dikutip Kementerian Komunikasi dan Informatika, data UNESCO menunjukkan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001% yang bisa kita definisikan hanya 1 orang dari 1000 penduduk Indonesia yang berminat membaca. Peringkat negara paling melek huruf di dunia yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada tahun 2016 menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara dengan tingkat melek huruf yang rendah.

Selain itu, india menduduki peringkat ke-4 dunia dengan jumlah pengguna aktif smartphone terbanyak setelah China, India, dan Amerika. Masyarakat Indonesia dapat melihat layar gadgetnya kurang lebih 9 jam dalam sehari, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain media sosial. Media sosial merupakan salah satu platform yang dapat memberikan banyak informasi secara luas, namun kebenaran seluruh penyebaran informasi tersebut belum dapat diverifikasi. Media sosial cenderung dipenuhi opini-opini yang kurang konstruktif. Jika hal ini dibiarkan maka akan berdampak pada pola pikir dan perilaku generasi mendatang, dimana masyarakat Indonesia hanya akan menjadi individu yang hanya mampu mengemukakan pendapat tanpa ilmu pengetahuan.

Tentunya diperlukan suatu cara untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya adalah dengan pendidikan berbasis teknologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi digunakan dalam pendidikan untuk memudahkan kegiatan belajar guru dan siswa. Teknologi ini pertama kali digunakan oleh B.F. Skinner pada tahun 1958. B.F Skinner menciptakan mesin pembelajaran yang disebut mesin pengajaran. Mesin tersebut diprogram untuk membantu guru menyajikan materi pelajaran sehingga memudahkan guru dan siswa berkomunikasi. B.F Skinner mengembangkan teknologi ini berdasarkan teori pembelajaran perilaku (theory of behavior) yang bertujuan untuk mengubah perilaku siswa. Teori ini mendalilkan bahwa perubahan perilaku dimulai dari suatu kebiasaan yang harus diperkuat agar kebiasaan tersebut menjadi suatu perilaku. Berdasarkan teori tersebut, program multimedia berbasis teknologi informasi pertama kali dikembangkan dengan melakukan survei. Perkembangan teknologi yang dilakukan oleh B.F Skinner memberikan inovasi baru di masa depan untuk mengembangkan teknologi lain guna memenuhi kebutuhan siswa.

Baca Juga  Negatif Ditambah Negatif Hasilnya

Pemanfaatan teknologi dalam bidang pendidikan tentunya harus bertujuan untuk memfasilitasi kemampuan belajar peserta didik untuk memiliki tiga keterampilan termasuk 4C yaitu berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan berpikir kreatif. Salah satu bagian dari kurikulum mandiri yang saat ini diterapkan di beberapa satuan pendidikan adalah produksi pendidikan adalah produksi peserta didik yang berkarakter sesuai dengan profil peserta didik Pancasila. Contoh keterampilan yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan literasi siswa adalah berpikir kritis.

Hadiri Haul Kiai Dalhar Watucongol, Ganjar Ingatkan Bahaya Hoaks

Nuryanti dkk, dalam jurnalnya Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Menengah menulis bahwa tahapan kemampuan berpikir kritis seseorang meliputi menjelaskan sesuatu, mengambil keputusan, dan menjelaskan keputusan yang diambil. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis diperlukan kegiatan yang mengasah kemampuan kritis siswa, salah satunya adalah menulis artikel di media platform digital. Menulis dalam bentuk artikel dapat merangsang dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Selain menulis, siswa dapat meningkatkan literasi digitalnya saat menulis artikel dengan mencari dan membaca referensi terpercaya. Selain itu, kegiatan menulis artikel dapat membuat siswa belajar menyaring setiap berita yang diterimanya untuk memperkaya literatur yang dibacanya saat menulis artikel. Dalam proses penyaringan berita inilah pemikiran kritis dan literasi siswa mulai berkembang. Siswa kemudian dapat mengungkapkan pendapatnya mengenai isu-isu sosial dalam bentuk artikel tertulis di platform media digital.

Menyampaikan pendapat dengan data dan fakta meningkatkan minat membaca siswa dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa. Namun dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis, siswa hendaknya dibimbing oleh guru melalui penulisan artikel. Dalam hal ini, guru perlu lebih menguasai pemanfaatan teknologi sebagai alat untuk mengembangkan keterampilan anak. Salah satu cara guru dapat melakukan hal ini adalah dengan berpartisipasi dalam pelatihan guru, seperti seminar, in-house training dan sebagainya. Pelatihan ini bermanfaat untuk meningkatkan soft skill guru dalam pengembangan keterampilan siswa di era globalisasi. Ketika seorang guru mengikuti banyak kegiatan pelatihan, keterampilan guru dalam membimbing dan mengajar siswa meningkat, dan sebagai pengakuan, guru tersebut menerima sertifikat guru.

Baca Juga  Tuliskan Lafaz Niat Salat Subuh Dan Salat Magrib

Dengan demikian, penggunaan media platform digital untuk menulis artikel mempunyai manfaat yang baik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan minat membaca siswa. Hal ini merupakan bagian dari dampak positif teknologi yang dapat dimiliki guru dalam mendorong literasi digital pada siswa di era globalisasi. Oleh karena itu, sebagai seorang guru sangatlah penting untuk selalu belajar memanfaatkan teknologi untuk memudahkan proses belajar siswanya. Tujuan tercapainya keterampilan 4C yaitu berpikir kritis (critical thingking ability), kerjasama (collaboration), komunikasi (communicative thingking) dan berpikir kreatif (creative thinking) untuk mewujudkan peserta didik yang mengikuti profil pelajar Pancasila di era digital. .

Nuryanti, L., Zubaidah, S. dan Diantoro, M. (2018). Analisis kemampuan berpikir kritis siswa SD. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan, 3(2), 155-158.

Menghadapi Derasnya Informasi Di Era Teknologi

Buat akun Guru Inovatif gratis. Ayo buat akun Guru Inovatif gratis, ikuti pelatihan dan acara gratis, dan dapatkan sertifikasi JP yang akan membantu Anda dipromosikan di tempat kerja. Daftar untuk mendapatkan akun gratis

Kecanggihan teknologi telah membawa perubahan besar di dunia ini, khususnya di bidang pendidikan. Istilah baru untuk era digital ini adalah “literasi digital”. Artikel ini menjelaskan pemanfaatan platform digital dalam kegiatan literasi bagi siswa dan guru.

Ini mengajarkan siswa enam keterampilan literasi dasar yang penting: literasi, berhitung, sains, kewarganegaraan digital, keuangan dan budaya. Tingkatkan kemampuan mereka dengan pendekatan holistik dan berkelanjutan. Baca artikel ini untuk memahami pentingnya literasi dasar di dunia yang semakin kompleks.

Implementasi proyek P5 melalui pembelajaran diferensiasi dengan metode scaffolding dengan design thought dapat membantu mewujudkan Generasi Emas 2045 dengan memperkuat profil pelajar Pancasila dan karakter bangsa melalui pendidikan yang berkualitas.

Lawan Virus Covid 19, Mahasiswa Undip Kenalkan Aksi Double Masking Untuk Warga Di Kelurahan Srondol Wetan Semarang

Salah satu visi membangun generasi emas Indonesia adalah mencapai kesuksesan dan kesejahteraan khususnya di Indonesia. Dalam upaya mewujudkan generasi emas Indonesia tahun 2045, kini muncul pendekatan baru dalam dunia pendidikan yaitu Kurikulum Merdeka.

Artikel Kumpulan artikel guru Lihat makalah pelajaran lainnya. Unduh dokumen pembelajaran siap pakai Lihat Selengkapnya RPPUus Unduh ribuan modul pengajaran dan RPP Lihat Selengkapnya Kuis pengembangan pribadi Ikuti tes untuk mengetahui guru seperti apa Anda Lihat Selengkapnya

Karya Temukan Sumber Pembelajaran Program Sekolah Akses terhadap Kreator IHT dan POP Aktivis Pendidikan Kontribusi Program CSR untuk Mewujudkan Pendidikan Bersama

Harap bersabar karena kami secara bertahap memigrasikan beberapa data lama ke platform baru. Jika Anda ingin melihat data Anda sebelumnya, kunjungi website versi sebelumnya pada link di bawah ini.

Saring Sebelum Sharing Yuk!

Tapi jangan khawatir, sekarang Anda bisa masuk ke akun Anda, daftarkan akun Anda dan pelajari platform Guru Inovatif yang baru 10 Februari 2022 20:54 10 Februari 2022 20:54 Diperbarui: 10 Februari 2022 21:09 1274 1 0

Baca Juga  Tulislah Sebuah Berita Dengan Peristiwa Yang Kamu Tentukan Sendiri

SEMARANG (08/02/2022), Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro I Tahun 2021/2022 melaksanakan pelatihan pentingnya etika literasi digital di dunia maya yang dibantu oleh pengurus PKK RW 03, Desa Kedungmungu, Kecamatan Tembalang, Semarang Kota. dan dilakukan pada hari Sabtu (05/02).

Program ini merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan SDG ke-4 yaitu “Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, serta mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua”, dengan menawarkan pendidikan literasi digital kepada masyarakat negeri RW 03 Kedungmundu agar mereka dapat menyaring informasi yang mereka terima dan mengetahui bagaimana bersikap etis di dunia maya.

Menurut UNESCO (2011), literasi digital merupakan kecakapan hidup yang mencakup tidak hanya kemampuan menggunakan teknologi, informasi, dan alat komunikasi, tetapi juga mencakup kemampuan belajar berkomunikasi, berpikir kritis, kreatif, dan terinspirasi oleh kompetisi digital. .

Jangan Jadi Agen Informasi “sesat”

Revolusi Industri 4.0 menjadi hal yang sedang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini. Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan meluasnya jaringan Internet, kecerdasan buatan, dan pembelajaran mesin. Salah satu pemanfaatan Internet di era Revolusi Industri 4.0 dalam dunia pendidikan adalah literasi. Literasi awalnya diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis. Di era Revolusi Industri 4.0, literasi adalah kemampuan membaca, memahami, dan merespons secara kritis berbagai bentuk komunikasi seperti bahasa, teks, siaran, dan media digital.

Di zaman perkembangan teknologi ini, banyak sekali informasi palsu (penipuan) yang tersebar, yang mungkin saja tidak benar. Saat ini, teknologi banyak digunakan untuk mencari informasi. Melalui Internet, kita mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai belahan dunia. Internet berguna untuk kehidupan sehari-hari, bekerja dan belajar.

Masih banyak orang yang belum mengetahui cara menggunakan Internet dengan benar. Banyak orang memanfaatkan internet untuk tujuan negatif dan banyak pula yang tidak mengetahui kebenaran beritanya namun sudah tersebar. Itu berdampak buruk pada orang lain.

Dalam bidang teknologi khususnya informasi dan komunikasi, literasi digital berkaitan dengan kemampuan penggunanya. Kemampuan memanfaatkan teknologi secara bijak untuk menciptakan interaksi dan komunikasi yang positif.

Dharma Wanita Persatuan Kota Kediri Berbagi Tips Membangun Perempuan Cerdas

Pentingnya literasi digital bagi masyarakat adalah memahami literasi digital

Kelompok informasi masyarakat kim, bantuan hukum bagi masyarakat tidak mampu, keberagaman harus membentuk masyarakat, ciri ciri masyarakat informasi, masyarakat teknologi informasi, makalah masyarakat informasi, pajak yang dipungut kepada masyarakat harus berdasarkan, iklan yang menawarkan barang dan jasa kepada masyarakat harus bersifat, kelompok informasi masyarakat, masyarakat informasi, mengapa wirausahawan harus mempelajari dinamika kehidupan masyarakat, sistem informasi pengaduan masyarakat berbasis web