Penstabil Nabati – Pengemulsi adalah aditif bahan bakar yang digunakan untuk membuat campuran homogen dari dua atau lebih fase yang tidak dapat bercampur. Langkah biasanya melibatkan penambahan minyak dan air. Dalam industri makanan, pengemulsi digunakan dalam minuman berbahan dasar susu, produk roti, saus dan bumbu, olesan, saus, dan banyak produk lainnya. Penggunaan bahan pengemulsi di Indonesia diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan. Terdapat 83 jenis pengemulsi yang dapat digunakan pada makanan, dimana penggunaannya tergantung dari jenis makanan yang akan diaplikasikan. Di Eropa, bahan tambahan makanan dimulai dengan nomor E atau nomor E. Golongan emulsifier berpotensi tidak halal berdasarkan sumber atau source dan proses emulsifier tersebut. Gelatin merupakan salah satu jenis emulsifier yang akan dibahas tersendiri.

Masyarakat Indonesia pada umumnya enggan masuk ke E471. Penelitian tentang obat ini selalu memiliki unsur unik karena berasal dari babi. Penggunaan pengemulsi, termasuk E471, paling banyak digunakan pada produk seperti kembang gula, saus, minuman susu, serta margarin atau mentega.

Penstabil Nabati

Fungsi emulsi, seperti yang disebutkan di atas, adalah bekerja membuat campuran dari fase yang berbeda menjadi campuran yang homogen. Oleh karena itu, suatu bahan yang berperan sebagai pengemulsi harus memiliki bagian yang larut dalam fasa air (hidrofilik) dan satu bagian.

Margarine Container Manufacturer Malaysia

) antara udara cair dan cairan yang terkandung dalam sistem pangan. Jadi, pada tipe pengemulsi, bagian yang bersifat hidrofilik adalah asam lemak dengan rantai C16 atau lebih tinggi. Sedangkan gugus hidrofilik diwakili oleh gugus fungsi OH (Hasenhuettl, 1997). Dalam praktiknya, kalsium karbonat, selain sebagai pengemulsi, juga berfungsi sebagai zat anti-penggumpalan, pengatur keasaman, dan penstabil untuk obat yang sama. Contoh lain adalah asam lemak miristat, palmitat, glume dan garamnya (Ca, Na, K), yang selain sebagai pengemulsi, juga memiliki fungsi lain seperti anti-caking dan stabilizer.

Baca Juga  Kereta Api Pertama Di Jakarta Dibangun Untuk Menghubungkan Batavia Dengan

Sumber pengemulsi dapat berasal dari lemak (asam lemak), yang dapat berupa hewani atau nabati. Pengemulsi lesitin adalah campuran dari fosfatidil fosfatidil kolin etanolamin, fosfatidil dan asam fosfatidat. Polysorbate sorbitan monolaurate (polysorbate 20), polysorbate sorbitan monooleate (polysorbate 80) adalah campuran ester sorbitol dengan asam lemak dan etilen oksida. Sumber pengemulsi jenis ini adalah garam asam lemak, yaitu natrium, kalium dan kalsium, dan hidrokoloid dengan asam lemaknya, gom arab, gom karaya, pektin, biji jintan lobster, karaginan, agar dan turunannya agar-agar. yaitu dinatrium difosfat.

BTP yang memenuhi persyaratan Halal. Namun, asam lemak dan garam dari asam lemak, pati merupakan pengubah BTP dalam kelompok ini, yang dapat menimbulkan masalah kritis untuk pelarangan.

Lecithin dipertanyakan karena bisa berasal dari sumber nabati atau hewani (daging sapi, babi, dll). Lesitin kedelai halal karena berasal dari sayuran.

Agenlaku.sg, Online Shop

Daftar Bahan Referensi dengan Bahan Pengganti Halal Critical dan Non-Halal oleh KNEKS (Komite Ekonomi dan Keuangan Sairua Nasional)