Peristiwa Pasukan Bergajah Terjadi Pada Tahun Kelahiran Nabi – Terjadi peristiwa besar pada masa kelahiran Nabi Muhammad SAW, yaitu penyerangan Ka’bah oleh Raja Ibrahim. Kisah Raja Abrahah juga dijelaskan secara gamblang dan ringkas dalam Al-Qur’an Surat Al Fiil.

لَمْ تَرَ كَيحفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصحِ الِيلِ اَلَمْ يَجعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَدلِيلٖ َأَرْ سَلَيَهْم. م بِحِجَارَةٖ مِن سِجِيل ٖ فَجَعَلَهُمۡ كَعَصورفٖ مَّآزَكُولِۢ

Peristiwa Pasukan Bergajah Terjadi Pada Tahun Kelahiran Nabi

Artinya: “Kamu belum melihat bagaimana Tuhanmu berperang melawan pasukan gajah. Bukankah dia mengubah rencana mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) tanpa hasil? Dia akan mengirim mereka kawanan burung. Yang melempari mereka dengan batu (dari api yang menyala-nyala), lalu menjadikannya seperti daun yang dimakan (ngengat). (Q.S. Al-Fiil 105:1-5)

Peristiwa Istimewa Iringi Kelahiran Nabi Muhammad

Dalam kitab Ar-Rahiqul Makhtum: Sirah Nabawiyah karangan Syekh Shafiyyur-Rahman Al-Mubarakfury disebutkan bahwa Raja Abrahah memiliki nama lengkap Abrahah al-Asyram. Ia adalah gubernur Yaman yang memiliki keinginan untuk membangun sebuah gereja yang indah di Sana’a pada waktu itu bernama al-Qalis. Dengan harapan menjadi tempat ibadah terbesar di seluruh Arab, kami menghadap Ka’bah di Makkah.

Sebagai pusat keagamaan, kota Mekkah merupakan tempat utama ziarah umat Islam. Hal ini memberikan kesempatan kepada penjual untuk menjual produknya. Karena itu, Abrahah pun berkeinginan untuk mengubah pasar di Yaman.

Mengetahui hal tersebut, kebencian orang Arab dan Qahthan terhadap Abrahah semakin meningkat. Kemudian mereka menghancurkan gereja. Penghancuran gereja inilah yang kemudian disebut sebagai alasan Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah.

Avracha membawa pasukan dari Avesenia. Dia sendiri memimpin tim gajah. Beberapa suku Arab yang mendengar komplotan itu berusaha menghentikan Abrahah.

Maulid Nabi Dan Kisah Binasanya Pasukan Gajah Abrahah Yang Hendak Hancurkan Ka’bah

Seorang pemimpin Arab di Yaman bernama Dzun Nafar mengumpulkan kekuatan klannya dan klan Arab di sekitarnya untuk menghentikan pasukan Abrahah. Dzu Nafar dikalahkan oleh pasukan Abrahah hingga ia ditangkap dan hampir dibunuh.

Setelah itu, ia melanjutkan perjalanannya hingga mencapai Mughammi. Di sini Abraha mengumpulkan pasukannya, memperingatkan para gajah dan bersiap untuk menyerang kota Makkah.

Baca Juga  Gambar Yang Menunjukkan Formasi Penari Membentuk Pola Lantai Diagonal Yaitu

Saat mencapai Mughammi, Abrahah mengutus Aswad bin Maqsud ke Makkah dengan menunggang kuda dan menyita kekayaan Quraisy termasuk 200 unta milik Abdul Muthalib. Ketika Abdul Muthalib mendengar bahwa 200 ekor unta telah direbut oleh pasukan Abrahah, dia pergi menemui Abrahah.

Abrahah senang menerima keramahan para pemimpin Makkah. Ia mengira Abdul Muthalib khawatir Ka’bah akan dihancurkan oleh pasukan gajahnya.

Kelahiran Nabi Muhammad ﷺ Membawa Berkah Bagi Semesta Alam

Abraha terkejut: “Mengapa kamu mengkhawatirkan untamu, ketika kami datang ke sini untuk menghancurkan Ka’bah? Mengapa Anda tidak mengkhawatirkan Ka’bah saja? dia berkata.

“Unta yang kamu ambil adalah milikku, dan Ka’bah adalah milik Tuhan. Maka Allah akan melindunginya,” jawab Abdul Muthalib. Abraham diam, tetapi dia marah.

Unta Abdul Muthalib dikembalikan. Ketika dia kembali ke Makkah, Abdul Muthalib memperingatkan penduduk kota itu untuk melarikan diri dan menyelamatkan diri.

“Wahai umatku, tinggalkan Mekkah dan larilah ke pegunungan. Saya benar-benar melihat kelompok besar Abrahah dan tidak mungkin kami berperang”, kata Abdul Muthalib.

Bulan Rabiul Awwal, Bulan Kelahiran Nabi Saw

Orang-orang Makkah bergegas meninggalkan kota. Sementara itu, Ka’bah tetap berdiri tanpa ada satu pun warga yang melindunginya. Abdul Muthalib berdoa di depan Ka’bah sebelum meninggalkan kota dan berkata, “Tuhan, kami telah menyelamatkanmu, jadi lindungi rumahmu.”

Sementara itu, rombongan Aburahah bergegas ke Makkah. Pukulan kaki gajah membuat bulu kuduk Maka berdiri. Mereka berpikir, ini adalah hari terakhir di Makkah. Abraham memerintahkan untuk menyerang. Tapi, tiba-tiba gajah itu menolak untuk menginjaknya. Mereka hanya diam dan menolak untuk menyerang.

Meski tuan mereka telah memukuli mereka, gajah-gajah itu menolak pergi ke Ka’bah. Gajah itu sebenarnya berkeliaran di Lembah Muhassir, dekat Ka’bah.

Abrahah sangat marah dan memerintahkan timnya untuk memukuli gajah tersebut agar patuh. Namun, timnya kehilangan akal dan lelah berurusan dengan gajah yang mereka pikir telah mereka latih.

Hikmah: Maulid Nabi

Dalam situasi seperti itu, ada hal mengerikan yang tidak selalu ada dalam Al-Qur’an, Surat Al Fiil. Ini adalah kedatangan sekelompok burung ababil dari luar angkasa. Jumlahnya sangat besar dan menakutkan, setiap burung membawa batu panas.

Burung-burung menyerang kelompok Aburaha dan melempar batu yang menyala. Semua orang yang dilempari batu langsung binasa. Melihat hal tersebut, rombongan menjadi ketakutan dan berpisah.

Mereka lari mencari perlindungan. Namun, tidak ada yang selamat, mereka tewas, bahkan sebelum menyentuh Baitullah. Tentara Ibrahim menghancurkan Ka’bah dan diselamatkan. Tuhan selalu menjaga Ka’bah sampai akhir. Dahulu kala, pada tahun gajah (‘Am Fiil) Raja Abrahah dari Yaman menyerang kota Makkah untuk menghancurkan rumah/ka’bah. Peristiwa itu terjadi sebelum Nabi SAW lahir. Pelayan dan tentara Abrahah yang kuat mengambil bagian dalam serangan itu. Adapun penyebab konflik diawali oleh Abrahah yang memaksa orang-orang Arab berziarah ke gereja Al-Qolis.

Baca Juga  Setelah Ibunya Wafat Nabi Muhammad Diasuh Oleh

Raja Abrahah adalah seorang prajurit yang dipimpin oleh Aryath yang berasal dari Abyssinia/sekarang Ethiopia. Di masa lalu pasukan Aryath mampu menggulingkan dan menaklukkan kerajaan Himyar di Yaman. Sebagai hasil dari kemenangan ini, Aryath diangkat menjadi raja Yaman dan menaklukkan semua wilayah dan distrik kerajaan.

Sejarah Kelam Banjir Mekkah 1941 Mengepung Kabah

Namun, di bawah kepemimpinan Aryath, dia menindas, kejam, dan tidak adil. Ini membuat marah banyak pihak. Akibatnya, pemberontak yang dipimpin oleh Abrahah bangkit untuk menggulingkan kekuasaan Aryath. Waslhasil Akhirnya Aryath terbunuh setelah 2 tahun berkuasa. Setelah itu, Abrahah diangkat menjadi penguasa Yaman.

Setelah Ibrahim menjadi raja, dia ingin menyerang Ka’bah. Alasannya, dia tidak suka melihat banyak orang Arab masuk Makkah untuk haji dan umrah. Abraham, di sisi lain, adalah pendukung agama Kristen. Dia mencoba menemukan cara untuk menyembuhkan orang Arab dengan mengubah Yaman menjadi pusat Kristen. Jika Abrahah bisa mengkristenkan orang Arab, maka akan mudah baginya menguasai seluruh wilayah Jazirah Arab.

Abrahah kemudian membangun sebuah Gereja yang indah dan besar bernama Al Qalis, untuk melengkapi bangunan Ka’bah. Bangunan ini terletak di kota Ma’rib. Bahan yang digunakan untuk membangun candi adalah marmer dan granit. Abrahah mendirikan bangunan megah untuk orang Arab, bahkan memaksa mereka mengunjungi Alqalis agar tidak lagi pergi ke Ka’bah.

Namun yang menyedihkan adalah orang-orang Arab tidak mau meninggalkan tradisi haji nenek moyang mereka dan menolak untuk mengunjungi gereja AlQolis dan menjadi Kristen. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa orang Arab menghormati Ka’bah dan selalu membela agama nenek moyang mereka. Hal ini kemudian sangat menyakiti Abrahah karena penolakan tersebut.

Viral Pendeta Hindu Mau Serang Mekkah Dan Rebut Ka’bah, Mui: Silahkan Saja, Jika Mampu!

Dikisahkan seseorang dari Bani Malik bin Kinanah datang ke majelis Al-Qolis. Sekarang Manusia itu rusak dan najis di dalam gereja. Hal itu ia lakukan karena tidak mau melepaskan agama nenek moyangnya dan menolak menjadi seorang Kristen. Hal ini membuat Abraham marah karena gerejanya dianiaya.

Mereka juga mengatakan bahwa keluarga Arab Adnan dan Qahthan sangat lelah dengan perilaku Abrahah. Demikian pula, kaum Quraisy juga membenci Aburah. Karena mereka membenci dan marah kepada Abraham dan mengunjungi gereja untuk menghancurkannya dan menghancurkannya. Ketika Abraham mendengar bahwa gereja kesayangannya telah dihancurkan, Abraham menjadi marah dan bersumpah untuk membalas dendam dengan menghancurkan Ka’bah.

Baca Juga  Bagaimana Cara Membuat Hiasan Dari Biji Bijian

Karena pelanggaran tersebut, Abrahah bersumpah akan membalas dendam dengan menyerang dan menghancurkan Ka’bah. Padahal, motif utama Abraham bukanlah balas dendam. Namun ada rasa kecemburuan Aburaha terhadap masyarakat Makkah yang semakin mendapat prestise karena banyaknya jamaah yang datang ke pura tersebut.

Ibrahim kemudian pergi dengan pasukannya untuk menyerang Ka’bah. Mereka berangkat dari kota Makkah dengan pasukan gajah yang sangat kuat. Tetapi Tuhan menginginkan sesuatu yang lain. Gajah yang dibawa Abrahah tiba-tiba berhenti di tengah perjalanan atas kehendak Allah SWT. Hal ini menyebabkan kelompok panik dan bertanya-tanya tentang cerita aneh ini. Setelah beberapa saat, Tuhan mengirimkan sekawanan besar burung. Burung datang dari segala penjuru untuk membawa batu panas dari neraka. Kemudian batu panas dilemparkan ke kepala gajah Aburaha. Beberapa dari mereka meninggal dan yang lainnya luka parah. Ini merupakan pengalaman yang sangat menakutkan.

Kisah Kelahiran Nabi Muhammad Saw

Tokoh utamanya, Raja Abraha, juga mengalami luka yang fatal. Sebagian besar daging di tubuhnya rontok saat terkena benturan batu panas. Mirisnya, tangan Abrahah dicabut dari tubuhnya. Namun, Raja Abrahah berhasil selamat namun akhirnya meninggal setelah memberitahu rakyatnya apa yang telah terjadi.

Inilah jawaban Allah SWT kepada orang-orang kafir yang tidak beriman kepada-Nya dan ingin menyerang serta menghancurkan rumah Allah yang indah, Ka’bah. Atas kehendak Tuhan, kawanan gajah Aburaha akhirnya menghilang. Kebenaran ini konstan dalam kitab suci Al-Qur’an Surat al-fiil. Apalagi masih banyak kejadian-kejadian aneh dan supranatural lainnya yang terjadi menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Ia lahir pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 570 Masehi. Maulid beliau atau populer dengan sebutan Maulid Nabi diperingati oleh banyak umat Islam di berbagai belahan dunia hingga saat ini.

Dalam berbagai kitab Sirah Nabawiyah, tahun kelahiran Nabi populer dengan sebutan “Tahun Gajah”. Nama ini merujuk pada penyerangan ke Makkah oleh raja Abyssinia (Ethiopia) bernama Abrahah.

Kebenaran ini tidak dilupakan dalam Al-Qur’an yang diturunkan pada periode Mekkah awal, dengan nama surat “Gajah” (Al-Fil). Suara firman Tuhan didefinisikan dengan jelas dengan cara ini.

Peristiwa Ghaib Selama 12 Malam Jelang Kelahiran Rasulullah Saw Pada Bulan Rabiul Awal!

“(1) Apakah kamu tidak melihat bagaimana Tuhanmu melayani para pemilik gajah? (2) Bukankah perang mereka berakhir dengan kekacauan? (3) Dan apakah dia mengirim sekawanan burung melawan mereka? (4) (Burung) melempari mereka dengan batu pecah. (5) Maka dibuatnya mereka seperti rumput yang dapat dimakan”. [1]

Di awal surat ini, Maulana Muhammad Ali dalam The Holy Qur’an: Translation & Commentary (pertama kali terbit tahun 1917) mengatakan bahwa

Peristiwa yang terjadi pada bulan ramadhan, peristiwa bandung lautan api terjadi pada tanggal, peristiwa yang terjadi, peristiwa isra miraj terjadi pada tanggal, pasukan bergajah yang menyerang kota mekkah dipimpin oleh, peristiwa kelahiran nabi, peristiwa kelahiran, peristiwa malari terjadi pada tanggal, perpindahan panas secara konveksi terjadi pada peristiwa, peristiwa sumpah pemuda terjadi pada tanggal, pasukan nabi, peristiwa yang terjadi pada masa orde baru