Perkembangan Komunikasi Di Indonesia Bertujuan Untuk – Sekitar 150 jurnalis dari berbagai media massa mendatangi markas PWI pada Selasa untuk menyampaikan keinginan dan petisi terkait penghapusan SIUPP Tempo, Urednik, dan DeTIK. Foto: KOMPAS//ROBERT ADHI KUSUMAPUTRA

Perkembangan media cetak dan massa di nusantara dimulai pada tahun 1615 dengan diterbitkannya surat kabar Mermoire des Novelles oleh Gubernur Jenderal Vereenigde Oost Indian Compagnie (VOC), Jan Pieterszoon Coen. Pada awal perkembangannya, surat kabar di Indonesia merupakan kumpulan kliping tulisan tangan yang berisi informasi pemerintahan dan ditujukan bagi para pejabat Eropa yang tinggal di nusantara.

Perkembangan Komunikasi Di Indonesia Bertujuan Untuk

Pada awal masa penjajahan di Hindia Belanda, media massa mempunyai fungsi menyampaikan peristiwa-peristiwa penting di berbagai kota. Pada abad ke-20, politik etis di Hindia Belanda mengusung gagasan nasionalisme dan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, kelompok jurnalistik mempunyai kepentingan politik dalam mengungkapkan gagasan dan upaya perjuangan kemerdekaan di seluruh nusantara. Peran media massa adalah menyebarkan kritik terhadap pemerintah kolonial, meningkatkan semangat nasionalisme, dan memberitakan perkembangan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pdf) The New Normal Leadership: How Technology Alter Communication Style In Contemporary Organization

Proklamasi kemerdekaan Indonesia tahun 1945 merupakan babak baru dalam sejarah pers dan media massa di Indonesia. Dengan dimulainya masa perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945-1949, media massa di Indonesia berubah fungsinya dan menjadi alat komunikasi politik untuk menjaga semangat masyarakat Indonesia dalam menghadapi agresi pemerintah kolonial.

Pada awal tahun 1950-an, media massa menjadi media komunikasi politik pemerintah untuk memberitakan proyek-proyek pembangunan di Indonesia. Menjelang pemilu 1955, media massa pun berkembang menjadi media komunikasi politik bagi partai dan kelompok kepentingan. Faktanya, hampir semua partai politik di Indonesia memiliki surat kabar yang memuat aspirasi dan kepentingan partai dan kelompok tertentu.

Namun Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet menyebabkan perubahan politik Indonesia yang semakin mengarah ke komunisme. Situasi ini juga berimbang di dunia pers. Pemerintah orde lama bahkan melarang penerbitan surat kabar yang dianggap antikomunis. Sementara itu, surat kabar yang berhaluan Komunis berkembang pesat.

Baca Juga  Bagaimana Sikap Orang Optimis Dalam Menghadapi Rintangan

Masa Orde Baru yang dimulai pada tahun 1966 ditandai dengan berkembangnya media massa sebagai sebuah bisnis dan bukan sebagai alat politik. Surat kabar daerah dan majalah liburan bermunculan di seluruh nusantara. Selain itu, pemerintah Indonesia di bawah Soeharto mewajibkan media massa untuk memperoleh serangkaian izin beroperasi di Indonesia, termasuk izin penerbitan (SIT), izin mencetak (SIC), dan izin usaha penerbitan media cetak (SIUPP). ).

Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran Dalam Adaptasi Pandemi Covid–19

Berbeda dengan masa orde lama, ketika pemerintahan Sukarno banyak melakukan pembatasan terhadap media yang dianggap anti komunis, di awal masa orde baru, pemerintah justru banyak menutup media yang dianggap komunis. Jurnalis yang dianggap berhaluan kiri dilarang dan ditangkap pada masa Orde Baru.

Pada masa Orde Baru pertengahan dan akhir, perkembangan teknologi mendorong munculnya berbagai saluran radio dan televisi swasta. Pemerintah juga melarang surat kabar yang dianggap terlalu kritis terhadap pemerintahan Orde Baru.

Jatuhnya Orde Baru pada tahun 1998 membuka era reformasi yang menjadi titik awal keterbukaan pers yang sebelumnya dibatasi oleh peraturan rezim Orde Baru. Di era kebebasan pers, perusahaan dan kelompok media mulai berkembang di Indonesia. Munculnya media sosial juga telah mengubah peta media massa di Indonesia.

Presiden Joko Widodo (keempat dari kanan) didampingi (kiri ke kanan) Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menko Polhukam Mahfud MD, dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Atal S. Depari memukul rebana saat perayaan Hari Pers Nasional 2020 di Gedung Selatan. Halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan, Banjarbaru, Sabtu (02/08/2020). Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada perayaan Hari Pers Nasional Tahun 2020 yang digelar di halaman kantor Sekretariat Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarbaru, Sabtu (02/08/2020). Peringatan Hari Pers Nasional tahun ini mengusung tema “Kita Rayakan Kalimantan Selatan, Pintu Gerbang Ibu Kota Negara”.

Pt Indonesia Comnets Plus (icon+), Penyedia Solusi Di Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi

1615 Gubernur Jenderal VOC, Jan Pieterszoon Coen, menerbitkan surat kabar pertama di Hindia Belanda, Mermorie der Nouvelles. Mermoire des Nouvelles berisi kumpulan pesan-pesan Belanda yang ditulis tangan dan dibagikan kepada para pejabat VOC di nusantara.

Pada tanggal 7 Agustus 1744, surat kabar modern (cetak) pertama di Hindia Belanda, Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementes, sering disebut Bataviasche Nouvelles, pertama kali terbit. Bataviasche Nouvelles dimulai oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu, Gustaaf Willem van Imhoff, dan berisi intelijen komersial untuk pejabat VOC di Batavia. .

1812 The Java Government Gazette, surat kabar berbahasa campuran pertama, terbit pertama kali di pulau Jawa di bawah pengawasan Amos H. Hubbard. Java Government Gazette berisi pengumuman penting, informasi nilai tukar, dan puisi bahasa Inggris.

Baca Juga  Bulat Dan Persegi Termasuk Dalam Unsur Utama Yaitu

Pada tahun 1845, De Locomotief menjadi surat kabar berbahasa Belanda pertama yang terbit di kota Semarang. De Locomotief didirikan dan dipimpin oleh Pieter Brooshooft, seorang aktivis politik etis. Meski ditujukan untuk kelompok campuran Indo-Belanda, De Locomotief memuat banyak gagasan politik etis, termasuk hak pendidikan bagi masyarakat adat dan perempuan. Selain itu, De Locomotief juga memuat kritik terhadap kebijakan pemerintah Hindia Belanda.

Pluralisme Pengertian, Pilar, Manfaat, Bentuk Dan Contohnya

Pada tahun 1907, Raden Mas Djokomono Tirto Adhi Soerjo pertama kali mengarahkan penerbitan Medan Prijaji di Bandung. Medan Prijaji merupakan surat kabar berbahasa Melayu pertama yang dikelola seluruhnya oleh penduduk setempat (sebutan untuk penduduk kelompok kolonial non-Belanda). Selain itu, Medan Prijaji merupakan surat kabar umum di Hindia Belanda yang distribusinya tersebar di seluruh kepulauan. Medan Prijaji berisi kritik pedas terhadap pemerintah Hindia Belanda dan mengusung gagasan nasionalis.

Pada tanggal 1 Oktober 1910, mingguan Sin Po diterbitkan untuk pertama kalinya. Mingguan Sin Po didirikan oleh Yoe Sin Gie untuk mengembangkan pers Tiongkok di Hindia Belanda. Son Po awalnya ingin menyampaikan aspirasi kelompok Tionghoa yang menjadi korban kebijakan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Dalam perkembangannya, Son Po mengungkapkan persatuan kelompok Tionghoa dan Bumiputera (sebutan untuk orang non-keturunan Indonesia) dalam perjuangan melawan pemerintah Belanda di Hindia Timur. Surat kabar Sin Po merupakan surat kabar pertama yang mempopulerkan istilah “Indonesia” dan bukan istilah “Hindia Belanda”.

Pada tanggal 1 Maret 1921, surat kabar De Express terbit pertama kali di Bandung. De Express dirintis oleh Tiga Serangka yaitu Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara dan Tjipto Mangoenkoesoemo. De Express membahas permasalahan politik di Hindia Belanda dan gagasan nasionalisme.

1923 Surat kabar harian dan mingguan berbahasa Melayu pertama di Medan, Keng Po, diterbitkan oleh kelompok Peranakan Melayu-Cina. Keng Po harian dan mingguan dipandu oleh Hauw Tek Kong yang pada saat itu juga dipandu oleh Sin Po. Bersama Sin Po, Keng Po menjadi surat kabar Tiongkok yang berperan besar menyebarkan gagasan tentang kemerdekaan Indonesia.

Video Conference: Solusi Komunikasi Untuk Bekerja Jarak Jauh

30 April – 2 Mei 1926 Wage Rudolf Supratman, seorang jurnalis Sin Po yang menyukai musik, ditugaskan untuk meliput Kongres Pemuda Pertama. Supratman mulai ikut aktif dalam perjuangan kemerdekaan dan menciptakan lagu-lagu nasional Indonesia.

Di penghujung Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober, W.R. Supratman menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan biola pada acara penutupan Kongres Pemuda II.

Pada tanggal 1 Mei 1933, surat kabar Sinar Deli diterbitkan oleh perusahaan Electrisch Drukkerij & Uitgevers Mij Sinar di Medan. Sinar Deli menampilkan peristiwa-peristiwa di Hindia Belanda dan mengusung gagasan nasionalis.

Baca Juga  Limbah Serutan Kayu Banyak Terdapat Didaerah

Pada tahun 1931, Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan Ordonansi Persbreidel Ordonantie, yang memberikan hak kepada gubernur untuk melarang penerbitan yang dapat mengganggu ketertiban umum.

Perkembangan Pers Dan Media Massa Di Indonesia

1931–1936. Setidaknya 27 surat kabar telah ditangguhkan atau diberi sanksi oleh Persbreidel Ordonantie. Selain itu, para jurnalis dan kolumnis yang gigih mengusung gagasan kemerdekaan, seperti Tirto Adhi Soerjo, Muhammad Tabrani, Haji Misbach, Haji Oemar Said Tjokroaminoto, dan Marco Kartodikromo, diasingkan ke tempat yang jauh.

13 Desember 1937 Adam Malik, Soemanang, A.M. Sipahoetar dan Pandoe Kartawigoena mendirikan kantor berita Antara dengan nama Pers Dokumentasi-buro Antara, yang kemudian menjadi kantor berita resmi pemerintah Indonesia.

29 April 1942 Pada awal pemerintahan Jepang di Indonesia, Pemerintahan Kekaisaran Jepang menerbitkan surat kabar harian Asia Ray untuk pertama kalinya. “Asia Raya” memuat propaganda pemerintah kolonial Jepang dalam upayanya membangun “Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya”.

Pada tanggal 17 Agustus 1945,Soekarno dan Mohammad Hatta mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia dari Jepang. Pada saat yang sama, program berita Radio Republik Indonesia (RRI) disiarkan pertama kali pada pukul 10 untuk mengumumkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia. RRI merupakan media komunikasi yang efektif untuk menjaga semangat masyarakat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Telkomsat Perkuat Konektivitas Digital Di Papua Pegunungan Melalui Layanan Vsat Star

9 Februari 1946 Organisasi jurnalistik pertama di Indonesia, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), didirikan di Surakarta. PWI hadir menjadi wadah bagi jurnalis Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di tengah ancaman kembalinya kolonialisme.

Pada tanggal 31 Januari 1951, surat kabar Harian Rakyat terbitan Partai Komunis Indonesia (PKI) terbit untuk pertama kalinya. Harian Rakyat kemudian menjadi surat kabar terpopuler di Indonesia pada masa orde lama.

Pada tanggal 17 Agustus 1962, Televisi Republik Indonesia (TVRI) didirikan dan menggunakan pemancar berkekuatan 100 watt untuk pertama kalinya. Semula berdirinya TVRI bertujuan untuk meliput Asian Games IV yang akan diselenggarakan di Jakarta. Siaran pertama TVRI adalah peringatan Proklamasi Republik Indonesia ke-17 yang disiarkan langsung dari Halaman Merdeka Jakarta. Dalam perkembangannya, TVRI berperan sentral dalam proses komunikasi politik pemerintahan lama.

Februari – Maret 1965 Pemerintahan orde lama melarang 29 surat kabar yang diduga mendukung kelompok anti-PKI dan anti-Soekarno.

Kemenko Pmk Dorong Pemuda Oki Indonesia Menciptakan Menciptakan Program Flagship Dalam Forum Islamic Conference Of Youth And Sport Minister

29 November 1965 Menteri Penerangan RI Mayjen Achmadi melimpahkan wewenang kepada Kolonel Harson, Kepala Direktorat Pers dan Humas Departemen Penerangan, untuk mengatur tata cara penerbitan izin penerbitan media cetak di Indonesia.

Pada tanggal 28 Juni 1965, Kompas terbit pertama kali di bawah pimpinan Jakob Oetama dan Petrus Kanisius. Ojong. Kompas awalnya merupakan surat kabar setebal 8 halaman yang terbit empat kali seminggu. Surat kabar Kompas didistribusikan secara nasional. Kompas merupakan salah satu media yang masih bertahan hingga saat ini

Perkembangan desain komunikasi visual, perkembangan komunikasi di indonesia, perkembangan teknologi informasi komunikasi, perkembangan teknologi di bidang komunikasi, perkembangan ilmu komunikasi di indonesia, pembangunan ekonomi indonesia bertujuan untuk, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di indonesia, buku perkembangan teknologi komunikasi, sejarah perkembangan komunikasi di indonesia, sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di indonesia, perkembangan teknologi komunikasi di indonesia, perkembangan informasi dan komunikasi