Sebutkan Fungsi Positif Konflik Menurut Darwin Freud Dan Mark – Konflik yang ada di masyarakat dapat berdampak pada anggota masyarakat. Apa akibat konflik sosial bagi masyarakat? Harap baca semua dokumen dengan hati-hati untuk memahami implikasi dari konflik tersebut.

DAMPAK POSITIF Konflik sosial yang Anda hadapi di lingkungan Anda dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Seperti yang dijelaskan Harskamp (2005), konflik dalam masyarakat dipandang sebagai persaingan untuk nilai atau status, kekuasaan dan sumber daya yang dapat melayani fungsi positif, antara lain:

Sebutkan Fungsi Positif Konflik Menurut Darwin Freud Dan Mark

Darwin, Freud, dan Mark, mengutip Pruitt (2011), menjelaskan fungsi positif konflik sebagai berikut:

Sebutkan Tiga Contoh Gejala Sosial Yang Bersifat Positif Dalam Masyarakat

Satu. Memfasilitasi rekonsiliasi perbedaan kepentingan Konflik yang terjadi di masyarakat tidak selalu berujung pada kemenangan salah satu pihak yang berkonflik. Namun, konflik tersebut dapat berakhir dengan kesepakatan yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan bagi kedua pihak yang berkonflik. Misalnya, masalah antara Mesir dan Israel, konflik antara penjual dan pabrikan, dll.

B. Sebagai titik awal perubahan sosial Individu yang percaya bahwa keadaan yang mereka hadapi tidak adil dan bahwa kebijakan saat ini tidak tepat sering bertentangan dengan aturan yang sudah ada sebelumnya. Individu akan mengubah masyarakat.

C. Konflik dapat meningkatkan solidaritas kelompok Menurut Coser yang mengutip Pruitt (2011), yang menjelaskan bahwa solidaritas kelompok akan berkurang tanpa kemampuan untuk mengubah masyarakat dan mendamaikan kepentingan individu yang berbeda. Dengan demikian, adanya konflik dapat merangsang rasa solidaritas kelompok.

C. Konflik meningkatkan persatuan di antara anggota kelompok yang berkonflik dengan kelompok lain. Konflik menghasilkan kompromi baru ketika pihak yang berkonflik berada dalam keseimbangan kekuatan.

Sebutkan Fungsi Positif Konflik Menurut Darwin Freud Dan Mark

DAMPAK NEGATIF ​​Selain dampak positif, konflik sosial juga memiliki dampak negatif. Konsekuensi negatif dari konflik sosial adalah:

Satu. Perpecahan Adanya konflik sosial dalam suatu masyarakat dapat menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Misalnya, konflik antar kelompok dalam pembagian hasil. Satu orang mencari hasil yang lebih tinggi daripada yang lain, sehingga timbul konflik. Konflik dalam suatu kelompok dapat mempengaruhi keharmonisan dan kenyamanan anggota kelompok bahkan menimbulkan keretakan antar anggota kelompok. Konflik muncul karena ketidaksetaraan dalam distribusi hasil.

Baca Juga  Buatlah Rumusan Simbolik Dari Silogisme Kondisional

B. Permusuhan Permusuhan dapat muncul ketika konflik tidak diselesaikan dengan baik. Konflik ini dapat berupa orang-ke-orang, orang-ke-kelompok, atau kelompok-ke-kelompok. Hal yang sama berlaku untuk kemungkinan permusuhan antara satu orang dan orang lain. Misalnya, konflik antar kelompok atas tanah. Konflik sengketa tanah sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini dapat menimbulkan permusuhan antar kelompok. Ini karena kelompok-kelompok tersebut memperjuangkan hak untuk mendapatkan kembali tanah mereka. Oleh karena itu, diperlukan pihak ketiga untuk menyelesaikan dan menengahi konflik.

C. Kekerasan Kekerasan adalah manifestasi dari agresi dan serangan terhadap kebebasan dan harga diri oleh individu atau kelompok, baik secara verbal maupun fisik.

Latihan Dampak Konflik

D. Perubahan Kepribadian Perubahan kepribadian dapat terjadi sebagai akibat dari konflik. Ini terkait dengan gangguan dalam hubungan sosial dan perasaan kecewa pada seseorang. Oleh karena itu, orang yang merasakan tekanan psikologis dapat mengubah kepribadiannya. Misalnya, seorang anak yang orang tuanya bercerai.

D. Korban dapat menjadi korban dari konflik sosial yang terjadi di masyarakat. Korban dapat berupa harta benda, benda, infrastruktur atau bahkan nyawa manusia. Konflik yang ada di masyarakat bermacam-macam, seperti konflik terbuka, konflik pribadi, konflik tertutup, dll. aktivitas Seperti yang telah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya, pihak-pihak yang berkonflik akan saling mengalahkan dengan cara yang berbeda. Bahkan, seseorang atau kelompok dapat melukai dan menyerang pihak lain dengan tindakan kekerasan. Agar Anda memahami perbedaan antara konflik dan kekerasan, bacalah semua dokumen dengan cermat.

KEKERASAN SEBAGAI AKIBAT KONFLIK SOSIAL Pengertian kekerasan Kekerasan berasal dari bahasa Inggris yaitu kekerasan yang berarti kekuasaan atau paksaan. Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), kekerasan adalah ekspresi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang menampilkan tindakan agresi, serangan verbal dan fisik terhadap kebebasan atau harga diri. Secara umum, kekerasan adalah perilaku yang merugikan orang lain, seperti pembunuhan, pemukulan, perampokan, dan lain-lain. Pada dasarnya, kekerasan didefinisikan sebagai perilaku, baik disengaja maupun tidak, yang menyebabkan cedera atau kerugian pada orang lain melalui serangan fisik, mental, atau sosial. Tindakan kekerasan ini tentunya bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Jenis-jenis kekerasan Dalam kehidupan, orang sering menjumpai tindak kekerasan. Perilaku kekerasan tampaknya sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat. Tahukah Anda jenis-jenis kekerasan yang ada di masyarakat? Berbagai jenis kekerasan adalah sebagai berikut:

Tugas Dinamika Kelompok

1) Kekerasan Fisik Menurut Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), kekerasan fisik adalah kekerasan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh tubuh. Manifestasi kekerasan fisik – berupa kerusakan kesehatan, mutilasi, bahkan kematian. Misalnya penganiayaan, pemukulan, pembunuhan, dll.

Baca Juga  5 Aspek Pengamatan Perilaku Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah

2) Kekerasan struktural Kekerasan struktural dilakukan oleh individu atau kelompok dengan menggunakan sistem, hukum, ekonomi dan adat istiadat yang ada dalam masyarakat. Kekerasan struktural sulit untuk didefinisikan karena menciptakan ketidaksetaraan dalam sumber daya, pendidikan, pendapatan, kecerdasan, kesetaraan, dan kekuatan pengambilan keputusan. Pihak yang bertanggung jawab atas adanya kekerasan struktural adalah negara, karena negara memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan struktural dalam masyarakat. Misalnya, hilangnya rumah warga akibat semburan lumpur panas Lapinda di Sidaarha, Jawa Timur.

3) Pelecehan Psikologis Pelecehan psikis adalah kekerasan yang diarahkan pada pikiran atau jiwa dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan kemampuan jiwa. Misalnya kebohongan, ancaman, tekanan dan sebagainya.

1) Kekerasan pribadi. Kekerasan pribadi yang dilakukan oleh individu terhadap individu lainnya. Contohnya termasuk kasus pencurian, perampokan, penyerangan dan pelecehan.

Disiplin Ilmu Yang Memiliki Studi Tentang Perilaku

2) Kekerasan kolektif. Berbeda dengan kekerasan individual, kekerasan kolektif dilakukan oleh kelompok, massa, atau kelompok individu. Contoh: tawuran pelajar, kasus Sampit, Poso dan contoh lainnya.

Perbedaan kekerasan dan konflik Kekerasan dalam masyarakat dapat terjadi bersamaan dengan konflik. Selalu ada konflik dalam masyarakat. Oleh karena itu, Anda harus bisa membedakan antara konflik dan kekerasan. Untuk lebih jelasnya, silakan periksa tabel di bawah ini!

RINGKASAN Violence berasal dari bahasa inggris, secara khusus, violence artinya kekuasaan atau paksaan. Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), kekerasan adalah ekspresi yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang menampilkan tindakan agresi, serangan verbal dan fisik terhadap kebebasan atau harga diri. Secara umum, kekerasan adalah perilaku yang merugikan orang lain, seperti pembunuhan, pemukulan, perampokan, dan lain-lain. Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), kekerasan fisik adalah kekerasan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan dengan tubuh. Manifestasi kekerasan fisik – berupa kerusakan kesehatan, mutilasi, bahkan kematian.

Kekerasan struktural dilakukan oleh individu atau kelompok dengan menggunakan sistem, hukum, ekonomi, dan adat istiadat yang ada dalam masyarakat. Kekerasan struktural sulit untuk didefinisikan karena menciptakan ketidaksetaraan dalam sumber daya, pendidikan, pendapatan, kecerdasan, kesetaraan, dan kekuatan pengambilan keputusan. Kekerasan psikis adalah kekerasan yang diarahkan pada pikiran atau jiwa untuk mengurangi atau menghancurkan kapasitas jiwa manusia. Kekerasan kolektif yang dilakukan oleh kelompok, massa, atau kelompok individu. Kekerasan dalam masyarakat dapat terjadi bersamaan dengan konflik. Selalu ada konflik dalam masyarakat. Oleh karena itu, Anda harus bisa membedakan antara konflik dan kekerasan.

Media Untuk Belajar: Rangkuman, Resuman, Ringkasan Psikologi Perpustakaan (pust2226) Modul 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

Referensi: Irin Veronica Sepang, S.Pd., M.Pd. 2020. Kursus Sosiologi untuk SMA. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat PAUD, DIKDAS dan DIKMEN Suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri

Baca Juga  Tuliskan Tiga Hal Pendukung Dalam Berpidato

5. konflik antar organisasi • timbul akibat persaingan ekonomi dalam sistem ekonomi negara Jenis masalah konflik Masalah konflik bisnis dapat dibagi menjadi 2 kategori: 1. konflik yang tidak dapat dikendalikan oleh bisnis/manajemen bisnis, seperti penipuan, kebakaran, dll. . 2. Konflik dapat dikendalikan oleh manajemen bisnis/perusahaan seperti keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, penjualan, promosi, produksi, operasi, dan sistem informasi Konflik kepentingan A. dapat meningkatkan keyakinan pengusaha bahwa usahanya akan berhasil B. cerdas dalam pengambilan keputusan C. dapat membangkitkan ambisi untuk maju dalam perkembangan usahanya D. berkomunikasi dengan baik dengan konsumen/pelanggan E. sangat berkomitmen terhadap tugasnya F. siap mempertanggung jawabkan usahanya G. merasa percaya diri, kreatif dan inovatif dalam bisnis pekerjaannya H. moderat dalam menghadapi risiko konflik dan ketidakpastian dalam bisnis I. selalu melihat ke depan dan siap belajar dari konsekuensi konflik J. dapat meningkatkan kerja keras hanya gigih dan keras kepala Bagaimana menghadapi konflik A. mengidentifikasi isu-isu umum konflik bisnis B. mengidentifikasi fakta penting, terkait dengan masalah C. mengidentifikasi masalah konflik bisnis satu sama lain D. mengidentifikasi masalah yang terkait dengan masalah konflik bisnis E. menemukan sumber masalah konflik bisnis F. mempertimbangkan kemungkinan solusi yang berbeda

G. Memilih Jalan Keluar dari Konflik H. Menerapkan Teknik Manajemen Konflik yang Tepat I. Memeriksa Kesesuaian Teknik Mengatasi Konflik Dampak/Efek Konflik Konflik tidak selalu berdampak negatif, tetapi bisa juga berdampak positif. Oleh karena itu, segala bentuk konflik tidak boleh dihindari, kecuali yang akan mengganggu aktivitas perusahaan. B. KONFLIK DAN PERBEDAAN FUNGSIONAL Konflik fungsional adalah konflik yang mendukung tercapainya tujuan kelompok. Tim lintas fungsi bersifat konstruktif dan membantu meningkatkan kinerja organisasi. Konflik ini memotivasi orang untuk bekerja lebih keras, bekerja sama, berkreasi. Konflik yang berlangsung terus-menerus berdampak positif atau dapat menguntungkan atau menguntungkan organisasi yang bersangkutan. Salah satu contohnya adalah masalah persaingan memperebutkan posisi ketua organisasi yang menyebabkan perpecahan dalam kepemimpinan, bahkan dapat menimbulkan konflik kekerasan. Peran fungsional konflik 1. Manajer menemukan cara yang lebih baik untuk menggunakan sumber daya 2. Mempersatukan lebih banyak anggota organisasi 3. Manajer dapat menemukan cara untuk meningkatkan kinerja organisasi 4. Menghirup kehidupan baru ke dalam tujuan dan nilai organisasi 5.