Sebutkan Tiga Contoh – Sebuah cerita atau cerita tidak akan lengkap tanpa adanya kerangka. Latar merupakan unsur penting dalam sebuah cerita yang memberikan konteks serta menetapkan waktu dan tempat terjadinya peristiwa. Dalam artikel ini, kami akan membahas tiga jenis parameter yang umum digunakan dalam penulisan, beserta contohnya.

Latar mengacu pada tempat atau lokasi terjadinya cerita. Lokasi bisa menjadi latar yang sangat kuat dan mempunyai pengaruh besar pada cerita.

Sebutkan Tiga Contoh

Di desa terpencil yang terletak di tengah pegunungan, kehidupan penduduknya masih sangat berpegang pada tradisi. Mereka hidup sederhana dan mengandalkan mata pencaharian tradisional seperti pertanian dan peternakan. Desa ini penuh dengan pemandangan alam yang indah, dengan pegunungan yang megah di sekelilingnya. Dalam cerita ini, penulis dapat menggambarkan kehidupan masyarakat pedesaan yang terisolasi dan menghadapi tantangan hidup di lingkungan yang sulit diakses.

Tuliskan Tiga Contoh Sikap Bekerja Sama Dalam Perbedaan 2.jelaskan Manfaat Kerja Sama Dan Persatuan

Di tengah hiruk pikuk kehidupan, ada sebuah kota metropolitan yang menjadi latar cerita. Kota ini merupakan pusat kegiatan ekonomi, politik dan sosial. Pencakar langit telah mendarat, jalanan penuh dengan lalu lintas dan orang-orang bergegas. Dalam cerita ini, penulis dapat mengeksplorasi dinamika kehidupan perkotaan yang penuh dengan permasalahan, persaingan dan konflik akibat perbedaan sosial dan ekonomi.

Di tengah lautan luas terdapat sebuah pulau terpencil yang jarang dikunjungi manusia. Pulau ini dikelilingi pantai berpasir putih dan air laut jernih. Keindahan alam pulau ini menjadi latar cerita yang menggambarkan kesunyian dan kehidupan yang terisolasi. Di pulau ini, penulis dapat mengeksplorasi kehidupan di tengah alam yang indah namun juga keras, serta menggambarkan bagaimana tokoh-tokoh dalam cerita berinteraksi dengan lingkungan alam yang luar biasa tersebut.

Baca Juga  Salah Satu Ciri Umum Olahraga Pencak Silat Adalah

Latar waktu mengacu pada waktu atau periode terjadinya cerita. Waktu dapat memberikan konteks sejarah, budaya, dan perubahan sosial yang mempengaruhi jalannya sejarah.

Kisah ini terjadi pada masa Dinasti Joseon di Korea. Dinasti Joseon adalah periode yang kaya akan budaya dan tradisi. Dalam lingkungan ini penulis dapat menggambarkan kehidupan masyarakat seperti cara berpakaian, adat istiadat, dan sistem sosialnya. Kehidupan di istana, kehidupan rakyat jelata, serta pergulatan dan konflik politik menjadi bagian dari cerita yang menarik. Skenario temporal ini memberikan konteks sejarah yang penting dalam perkembangan alur cerita dan tokohnya.

Pkn Pancasila 3

Kisah ini terjadi selama Perang Dunia II. Penulis dapat mengeksplorasi pengaruh perang terhadap kehidupan masyarakat dan hubungan antar karakter. Konflik, ketakutan, dan keputusasaan akibat perang akan menjadi latar belakang yang kuat untuk cerita ini. Penulis juga dapat menggambarkan perjuangan para karakter dalam menghadapi tantangan perang dan bagaimana mereka beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di sekitar mereka.

Kisah ini terjadi di masa depan distopia di mana dunia telah dihancurkan oleh perang nuklir atau bencana alam. Pengarang mampu menghadirkan dunia yang penuh dengan ketidakadilan, kehancuran dan penderitaan. Kerangka waktu ini memberikan kesempatan kepada penulis untuk merefleksikan dampak tindakan manusia terhadap lingkungan dan masyarakat. Para tokoh dalam cerita ini akan menghadapi berbagai tantangan dan konflik yang timbul dari kondisi distopia tersebut.

Latar sosial mengacu pada struktur sosial, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat tempat cerita tersebut berlangsung. Konteks sosial dapat mempengaruhi karakter, konflik, dan tema cerita.

Kisah ini mengeksplorasi perbedaan kelas sosial dalam masyarakat. Penulis dapat menyajikan perbedaan kelas sosial yang berbeda dan konflik yang muncul antar tokoh dari latar belakang yang berbeda. Misalnya konflik antara kelas pekerja dan kelas atas, atau perjuangan karakter kelas bawah untuk sukses. Konteks sosial ini memberi penulis kesempatan untuk mengeksplorasi tema-tema seperti kesenjangan sosial, aspirasi dan keadilan.

Baca Juga  Barang Barang Yang Diperjualbelikan Untuk Tujuan Ekspor Maupun Impor Disebut

Ulangan Tema 9

Konteks budaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap cerita. Penulis dapat mengeksplorasi perbedaan budaya dan konflik yang diakibatkan oleh perbedaan tersebut. Misalnya konflik antara budaya Timur dan budaya Barat, atau konflik antar generasi untuk melestarikan tradisi dan menghadapi modernitas. Latar budaya ini memberi penulis kesempatan untuk mengeksplorasi tema-tema seperti identitas, toleransi, dan perubahan sosial.

Lingkungan keagamaan menjadi elemen penting dalam cerita. Penulis dapat menggambarkan bagaimana agama mempengaruhi kehidupan para tokoh dan hubungannya dengan masyarakat sekitar. Konflik antar agama, aktivitas spiritual, atau pergulatan tokoh dengan keyakinan dan nilai agamanya menjadikan cerita yang mencekam. Konteks keagamaan memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengeksplorasi topik-topik seperti iman, keyakinan, dan kebebasan beragama.

Pada artikel kali ini kita telah membahas tiga jenis setting yang umum digunakan, yaitu setting lokasi, setting waktu, dan setting sosial. Setiap jenis latar mempunyai peranan penting dalam pembentukan dan perkembangan cerita. Dengan memahami pentingnya setting, penulis dapat menciptakan cerita yang lebih hidup dan menarik bagi pembaca.

Sebutkan tiga contoh karya seni dua dimensi, sebutkan tiga, sebutkan tiga contoh latihan kekuatan otot lengan, sebutkan tiga contoh barang ekspor dari indonesia, sebutkan tiga contoh iklan media cetak, sebutkan tiga contoh buku non fiksi, sebutkan tiga contoh karya seni tiga dimensi, sebutkan tiga contoh olahraga beladiri, sebutkan tiga contoh kerajinan makrame, sebutkan tiga contoh iklan media elektronik, sebutkan tiga contoh puasa sunnah, sebutkan tiga contoh makanan yang mengandung karbohidrat