Tema Cerpen Pohon Keramat – Suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri.

Temukan cerpen “Pohon Keramat” karya Yus R. Ismail Disusun oleh: Arfan Erzananda Dildar (6) Kenzi Amartya Yusuf (18) A. Ringkasan Cerpen ini menceritakan tentang seorang yang tinggal di desa dekat Gunung Beser dan keluarganya. kakek Di desa tersebut terdapat sebuah legenda yang sampai saat ini masih dipercaya oleh masyarakat desa yaitu legenda Mbah Jayasakti dan arwahnya di Gunung Beser. Kembalilah, bagaimanapun, di balik legenda yang diyakini penduduk desa. Kehidupan di desa ini aman dan damai. Semua orang di desa bekerja sama dan ramah satu sama lain. Kerumunan orang mengobrol di masjid setelah sholat, anak-anak bermain di ladang lumpur, dan ladang bebek selalu disiram tanpa masalah.Namun, suatu hari ketentraman desa mulai terganggu dengan pembangunan jalan penghubung jalan . kota antara kota dan negara bagian. sejak itu Ada kemajuan besar di desa. Api mulai membakar di desa. Kini warga bisa menikmati siaran televisi. dan banyak anak muda bersekolah di kota. Rencana ini membagi warga ke dalam dua kelompok: mereka yang menentang proyek pembangunan karena dianggap akan mengganggu ketenangan Mbah Chaisakti, dan mereka yang mendukung proyek pembangunan mengatakan itu hanya mitos belaka. Akhirnya, dapatkan keputusan yang disetujui. Petugas pengembangan akan mengadakan pertemuan dengan Sekuru. Sang kakek juga setuju dengan keputusan petugas pembangunan tentang isu pembangunan di kaki gunung yang bisa mereka lakukan. Pembangunan juga dimulai di kaki gunung. Dan kini kawasan Gunung Beser sudah mulai banyak dibuka sebagai tempat untuk membangun pabrik baru. Sekarang ada banyak masalah di desa. Penduduk desa jarang berbicara Petani berdebat tentang air. Banyak anak muda putus sekolah karena bingung mencari pekerjaan.

Tema Cerpen Pohon Keramat

B. Benda Nyata 1. Tema : Tema Kondisi Manusia 2. Tokoh : – Saya (pemeran utama) “Kadang-kadang saya masih merasa ngantuk. Begitu keluar rumah, saya selalu takjub melihat Gunung Bezer begitu kokoh berdiri. Saya merasakan angin pagi—bau dedaunan dan bau tanah—bau khas Gunung Bezer. Saya selalu berharap ketika saya meninggalkan rumah saya akan melihat gunung yang bersinar.” – Paman (bermain dengannya) “Sejak saya berumur 5 tahun, saya sering pergi ke Paman. Setiap pagi kakek saya membangunkan saya dan mengajak saya pergi ke masjid kecil di sawah. – Mbah Jayasakti (Foto Teman) “Nama orang itu Jayasakti” – Kang Hasim (Model Karakter) Tapi setelah itu digantikan oleh Kang Hasim” – Warga (foto duo) “Kalau musim panen, setiap petani yang punya sawah yang luas akan mengadakan pesta Thanksgiving. tetangga diundang. Menangkap ikan atau membunuh ayam selalu menyenangkan. Selain itu, kakek saya selalu mengajak saya ke Thanksgiving. Saya juga menikmati hari-hari saya di sawah. Lainnya membuat baling-baling. Memutar musik dengan terompet kecil dari tanaman padi atau berburu burung juru masak.” 3. Karakter: – I (protagonis): Dia mengamati, peduli terhadap lingkungan dan orang-orang. “Saya sering melihat petani berburu musang atau tikus. Mereka merokok setiap lubang yang bisa mereka temukan. Memang, prajurit itu tidak melewatkan serangan balik. Satu perburuan dapat bertemu dengan banyak tikus atau berang-berang.” – Kakek (Protagonis): Cerdas, sabar, teguh dan cerdas.”Kebutuhan hidup semakin meningkat, orang bijak semakin meningkat, tetapi orang bijak tidak tahu, tidak tahu bahwa kebanyakan orang di dunia ini tidak penting.” lebih baik”

Baca Juga  Perhatikan Gambar Berikut Unsur Bangun Ruang Yang Disebut Sisi Adalah

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 63

Mbah Jayasakti : – – Kang Hasim : – – Penduduk: Awalnya penduduk desa hidup damai. namun setelah pembangunan dan bencana alam kehidupan penduduk desa penuh dengan masalah. Alhamdulillah tetangga diajak. Tangkap ikan atau potong ayam selalu senang. Apalagi kakek selalu mengajakku ke Thanksgiving. Saya juga menikmati hari-hari saya di sawah. Lainnya membuat baling-baling. Mainkan musik dengan terompet kecil dari batang padi atau berburu burung pembuat roti.” Remaja yang putus sekolah bingung mencari pekerjaan. Akibat bekerja di ladang yang semakin tandus, aku merasa tertekan, musim depan tidak akan datang lagi kawan. Pengenalan Orang “Aku” oleh Kakek dan Mbah Jayasakti serta Cerita – Masalah – Pengenalan Masalah dan Pembangunan Desa. 5. Lokasi : – Lokasi : Rumah Paman : “Sejak umur 5 tahun, saya biasanya tidur di rumah Paman. Setiap pagi paman saya membangunkan saya dan mengajak saya pergi ke masjid kecil di lapangan.” Di masjid: “……Silahkan pergi ke masjid kecil di lapangan.” – Perencanaan : Pagi : “Setiap pagi, Kakek membangunkan saya…” Sore : “Setiap sore, kecuali hari Jumat, anak-anak belajar mengaji…”

APA YANG TERJADI: Kepercayaan: “Bagi saya Gunung Bezer memiliki kenangan khusus. Sejak saya berumur 5 tahun, saya biasa tidur di tempat paman saya. Setiap pagi, paman saya membangunkan saya dan membawa saya ke masjid di lapangan. Bahkan terkadang saya mengantuk. Begitu keluar rumah, saya selalu takjub melihat Gunung Bezer begitu kokoh berdiri. Saya merasakan angin pagi—bau dedaunan dan bau tanah—bau khas Gunung Bezer. Saya selalu berharap ketika saya meninggalkan rumah, saya akan melihat pegunungan yang bersinar.” Kecemasan: “Saya tidak begitu mengerti apa yang mereka bicarakan. Saya bahkan melihat mereka berdiri. Saya mengintip dari belakang ruangan, saya sedih: “Kampanye melawan Alam berakhir pada tahun yang oleh para peneliti disebut El Niño tiba. Kekeringan membakar desaku. Banyak bangunan dan tempat dibakar. Saat musim hujan tiba, terjadi banjir besar, rumah hanya bisa dilihat dari atap. Saya sedang duduk di atap ketika banyak perahu tiba.” 6. Sudut Pandang: Pelaku Sisi Orang Pertama “The Holy Tree” melihat keadaan desa dan penduduknya dari sudut pandang “Saya” / orang pertama 7. Bahasa: penggunaan tuturan deskriptif dalam tuturan: “Sinar matahari dipantulkan dari bangunan dan tanah kering” Dia menggunakan bahasa yang kontradiktif: “Tapi saya tidak suka air panas dan angin. Saya tidak sering mandi di sawah.” Kekeringan membakar rumah saya. Banyak bangunan dan tempat yang terbakar. Saat musim hujan tiba, terjadi banjir besar. Rumah hanya bisa dilihat dari atap. Saya sedang duduk di atap ketika banyak perahu datang.” 8. Pesan/Kesimpulan: Pesan yang kami ambil dalam cerpen ini adalah bahwa kita harus selalu mencintai lingkungan sekitar kita karena tanpa lingkungan alam yang baik kita tidak dapat hidup damai, kita juga harus menghormati kepercayaan masyarakat, karena kepercayaan tersebut ada karena suatu alasan, terutama untuk melindungi lingkungan

Baca Juga  1 M Berapa Km

C. Iklim 1. Lingkungan masyarakat: dalam cerita pendek “Pohon Keramat” dari masyarakat saat ini dimana teknologi sudah semakin canggih, tetapi banyak orang yang “sulit” dengan teknologi dan banyak yang tidak menghemat tempat. 2. Asal Penulis : Penulis cerpen “Pohon Keramat” adalah Yus R. Ismail. Ia lahir pada tanggal 10 Januari 1970 di Sumedang, Jawa Barat. Sastrawan Sunda ini dikenal dengan karya-karyanya seperti cerpen, puisi dan esai, beberapa karyanya yang paling terkenal adalah Si Kabayan dan Wana Mwezi 3. Nilai Kehidupan: Nilai terdapat dalam tulisan-tulisan cerpen. Signifikansi manusia dan budaya “pohon suci”. Adat istiadat sosial diceritakan dengan menjelaskan kondisi sosial warga dan nilai-nilai budaya dalam cerita Mbah Jayasakti yang menjadi narasi warga desa Kalidoso yang berjarak 10 kilometer dari jalan raya. Antara Solo dan Purwodadi seperti oasis besar. Dikelilingi oleh pegunungan kapur yang terjal tetapi kaya akan pohon jati, desa ini dikelilingi oleh hutan jati. Ini seperti oasis karena merupakan satu-satunya desa dengan berbagai macam bunga. Khususnya buah-buahan seperti mangga, jambu, nangka, belimbing dan banyak pohon melinjo menjadi alat untuk membuat kerajinan melinjo di daerah tersebut. Rumput juga bisa ditanam di area ini agar penduduk desa bisa memberi makan ternak dan kambing mereka. Desa Kalidoso dihuni oleh suku Abangan yang masih percaya akan keberadaan roh-roh yang menghuni benda. Tidak seperti desa lain di daerah itu, mereka memiliki siswa Muslim dalam jumlah besar, namun di antara penduduk desa ini juga ada suku.

Film horor pohon keramat, pohon keramat full movie, film pohon keramat full movie, tema pohon, cerpen tentang pohon, pohon keramat, cerpen jatuh dari pohon, aquascape tema pohon, aquascape tema akar pohon, tema cerpen yang menarik, film pohon keramat, cerpen tema bebas

Baca Juga  Nyamuk Dan Cicak Bernapas Menggunakan Titik-titik Dan Titik-titik