Wusana Iku Uga Diarani – Kata-kata yang Anda cari ada di buku ini. Untuk konten yang lebih bertarget, lakukan pencarian teks lengkap dengan mengklik di sini.

Deskripsi berdasarkan observasi mencakup rincian/representasi realitas. Deskripsi realitas ini berarti bahwa orang, tempat, hewan, peristiwa, benda, dan sebagainya. 1. Jenis-Jenis Bacaan Membaca dalam bahasa Jawa dibedakan menjadi lima, yaitu sebagai berikut. A. Membaca Naratif (naratif) Membaca naratif adalah membaca yang mengolah kisah suatu peristiwa atau peristiwa seolah-olah pembaca menyaksikan atau mengalami sendiri peristiwa tersebut. Dalam pengertian lain, membaca naratif adalah membaca yang memperlihatkan dengan jelas rangkaian tindakan dalam suatu peristiwa yang dibatasi waktu. Membaca naratif adalah praktik keteraturan dan kehadiran tokoh dalam sebuah cerita. Ada dua cara untuk membaca cerita yang berbunyi seperti ini. 1) Narasi Ekspositori Narasi interpretatif adalah bacaan yang hanya memuat informasi polos atau apa adanya. Contoh: Siswa menceritakan apa yang terjadi di kelas pada pelajaran bahasa Jawa. 2) Narasi Sugestif Narasi sugestif adalah teks yang disusun untuk menggugah minat pembaca. Misalnya: dongeng (Abu Nawas), novel, novel, cerpen, dan sebagainya. Perbedaan antara penulisan ekspositori dan penulisan kalimat adalah sebagai berikut. B. Membaca Deskriptif (mendeskripsikan) Membaca deskriptif adalah membaca yang menggambarkan dengan jelas salah satu keadaan (objek), sehingga objek tersebut seolah-olah berada di hadapan pembaca. Deskripsi Item Teks: a. Sesuatu untuk dijelaskan. B. Dijelaskan dengan jelas. C. Biarkan pembaca merasakan apa yang digambarkan dalam teks. D. Kebanyakan dari mereka menggunakan pancadria untuk mendeskripsikan sesuatu. C. Pembacaan figuratif (naratif proses) Dalam pembacaan ekspositori dengan metode naratif terungkap adanya analisis proses. Narasi seperti ini disebut narasi ekspositori/teknis karena tujuannya adalah untuk menggambarkan peristiwa yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, maksud dari kerangka bacaan adalah memperkenalkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, dan menjelaskan sesuatu tanpa perlu diterima atau diterima oleh pembaca. Membaca interpretatif biasanya digunakan untuk menjelaskan konsep/ilmu, makna, pengertian, jebakan suatu kegiatan, metode, cara, dan proses suatu peristiwa atau benda. Misalnya saja cara membuat ikat pinggang kulit, cara membuat tas kulit, cara membuat tahu dan lain sebagainya. 2 1. Apa yang dimaksud dengan teks deskriptif? 2. Ada berapa jenis teks deskripsi? 3. Apa yang dimaksud dengan teks deskriptif?

Wusana Iku Uga Diarani

Teks presentasi: a. Menjelaskan topik/pengetahuan. B. Tulisannya informatif. C. Berdasarkan fakta/fakta artinya berdasarkan keadaan nyata. D. Tulisan yang jelas, ringkas dan jelas e. Penggunaan bahasa yang umum. D. Membaca Argumentatif (Opini) Membaca argumentatif adalah membaca yang mempunyai kemampuan mengubah pikiran orang lain agar percaya dan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis/pembicara. Poin-poin dalam teks argumen: a. Isi adalah pendapat penulis tentang sesuatu. B. Ini adalah alasan yang bagus. C. Ini memiliki fakta untuk membuat pembaca percaya. D. Klarifikasi berbagai hal melalui analisis. d.Menyimpulkan dengan kesimpulan berupa pendapat yang lebih luas. Jenis teks argumen: a. Pola analogi menunjukkan penalaran induktif dengan membandingkan dua hal untuk menunjukkan suatu fakta. B. Pola generalisasi menunjukkan penalaran induktif dengan menarik kesimpulan umum berdasarkan data dan fakta. C. Pola sebab akibat adalah menunjukkan suatu fakta tertentu yang menjadi sebab dan menarik suatu kesimpulan tertentu mengenai akibat yang akan datang. e.Bacaan Persuasif (undangan) Pembacaan persuasif merupakan bunga relasi dari pembacaan argumentasi. Persuasi pertama-tama mengungkapkan gagasan dengan menggunakan alasan, bukti, atau contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian disusul dengan ajakan, bujukan, bujukan, nasehat, atau nasehat kepada pembaca. 2. Jenis Paragraf Menurut kalimat pokoknya, paragraf terbagi dalam lima kategori: paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif, paragraf deskriptif, dan paragraf deskriptif/naratif. Namun yang dibahas dalam penelitian ini hanya ada dua yaitu paragraf deduktif dan paragraf induktif. A. Paragraf Deduktif Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat pokoknya berada di awal paragraf, kemudian dilanjutkan dengan kalimat penjelas. Klausa utama (main klausa) tidak harus harus berada di kalimat pertama, bisa juga di kalimat kedua karena ada paragraf yang kalimat pertamanya merupakan klausa transisi (perekat). Contoh paragraf deduktif adalah sebagai berikut. B. Paragraf Induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di akhir paragraf. Biasanya klausa induk dalam paragraf induktif menggunakan kata sambung penutup antar klausanya, seperti demikian, maka, dan demikian, namun hal ini tidak bersifat mutlak karena banyak klausa pokok yang tidak boleh diawali dengan kata hubung itu. Contoh paragraf pendahuluan adalah sebagai berikut. 3

Baca Juga  Sikap Akhir Guling Belakang Adalah

E Modul Bahasa Jawa Kelas X

4 Bacalah teks uraian upacara adat Rasulan di Gunung Kidul di bawah ini! Rasulan di Gunung Kidul Rasulan merupakan salah satu tradisi yang diikuti oleh masyarakat Gunung Kidul, daerah istimewa Yogyakarta. Tradisi Rasulan dilakukan petani setelah musim panen. Tradisi ini disebut juga desa murni. Tradisi Rasulan dilakukan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat Gunung Kidul kepada Lord Kan Murbeng Dumadi. Apabila ditanam, petani bisa mendapatkan hasil panen yang cukup. Mengikuti tradisi Rasulan, para petani juga berharap agar hasil panennya tidak rusak dan kehidupannya selalu tenteram, bahagia, dan bermartabat. Masyarakat Gunung Kidul merayakan tradisi Rasulan setiap tahunnya. Namun waktu pelaksanaan tradisi ini tidak tetap atau waktunya tergantung pada persetujuan warga masing-masing desa. Biasanya tradisi Rosulan diadakan setiap bulan Juni atau Juli. Acara ini juga menjadi acara tahunan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Gunung Kidul. Dengan kata lain agar diapresiasi oleh masyarakat dan juga menarik: Perhatian wisatawan yang hendak berkunjung ke Gunung Kidul. Tradisi kerasulan diadakan selama berhari-hari. Kegiatan ini dimulai dengan membersihkan lingkungan sekitar desa, memperbaiki jalan, membangun atau mengecat pagar di halaman, Jan membersihkan kuburan. Keesokan harinya dilakukan pendakian gunung. Kirab gunungan adalah prosesi keliling desa. Dan yang diparkir adalah gunung. Gundukan ini terbuat dari berbagai hasil pertanian seperti beras, pohung, jagung, pisang, aneka sayuran, dll. Tak hanya Desa Yan yang dibersihkan bak gunung, acara olah raga dan budaya pun digelar di acara Rasulian. Acara olah raga seperti jal sehat dan acara kebudayaan seperti seni doggera, jatilana, wayang kulit dan reyoga ponarog. Tradisi Rasulan Gunung Kidul merupakan salah satu aset budaya yang perlu dilestarikan agar lestari. Tradisi ini juga menjadi salah satu cara menjaga persatuan umat serta bangsa dan negara. 1. Rasulan adalah salah satu tradisi yang dianut oleh masyarakat…. a. Gunung Selatan b. Surakarta c. Jogjakarta d. Semarang e. Sleman 2. Centang (V) pada pernyataan yang sesuai! Tradisi Rasulan diadakan oleh para petani setelah musim hujan. Tradisi Rasulian disebut juga desa murni. Tradisi Rasulan merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan Sang Pencipta. Tradisi Rasulan diadakan setiap bulannya. Kegiatan pendidikan 1

Baca Juga  Raja Dari Segala Raja Adalah

Latihan kelompok 1. Bagaimana struktur teks deskriptif? 2. Apa saja jenis-jenis teks deskriptif? 3. Bagaimana cara merekam teks dekripsi? 3. Kebanyakan tradisi kerasulan diadakan pada bulan …. 4. Tradisi kerasulan diadakan sampai …. 5. Apa tujuan diadakannya tradisi kerasulan? Lakukan latihan ini secara berkelompok! Bersama teman-temanmu di grup, cobalah mencari deskripsi peristiwa budaya di media apa pun! Dan kemudian di depan kelas! Anda dapat menjawab teks deskriptif dengan memahami bagian pembelajaran selanjutnya. 1. Deskripsi Paragraf Sebuah paragraf terdiri dari kumpulan kalimat yang mempunyai klausa utama (main Clause) dan klausa tambahan (klausa penekanan). Aturan paragraf dapat dikatakan baik apabila memiliki ketentuan sebagai berikut. A. Kohesi (keterhubungan dari segi bentuk) Paragraf yang baik hendaknya mempunyai kalimat-kalimat yang menyatu dari segi bentuk. Mengamati adanya koherensi dapat dilihat pada kalimat-kalimat yang menggunakan bagian-bagian berikut. 1) Kata-kata instruksional seperti: Ikl, Itu, itu, kae dan sejenisnya. 2) Kata ganti (Dalam bahasa Indonesia disebut kata ganti orang). 3) Ulangi kata yang digarisbawahi pada kalimat utama. B. Kohesi Paragraf yang baik hendaknya mempunyai kohesi, maksudnya suatu paragraf dianggap koheren jika semua kalimat kompaknya mendukung topik yang dibicarakan. 2. Intisari Membaca Deskriptif Membaca deskriptif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. A. Jelaskan sesuatu, seperti situasi, tempat, atau orang. B. Memanfaatkan penkadria (penglihatan, pengecapan, pendengaran, reproduksi dan pengecapan). C. Ia dapat mengajak pembaca seolah-olah pembaca sendiri yang melihat, mendeskripsikan, menyikapi pindal, merasakan dirinya sendiri, mendengar dirinya sendiri, mencium/menggandakan baunya, Jan mengecap dirinya sendiri. 3. Jenis bacaan deskripsi Membaca deskripsi terbagi menjadi dua bagian, tampilannya seperti berikut. A. Deskripsi objektif Deskripsi objektif merupakan salah satu karangan deskriptif yang menggambarkan sesuatu yang tidak ditambah dengan imajinasi penciptanya. B. Deskripsi Subjektif Deskripsi subjektif merupakan salah satu karangan deskriptif yang cara mendeskripsikan tulisannya ditambah dengan maksud penulisnya. 5

Baca Juga  Mengapa Tidak Setiap Bulan Purnama Terjadi Gerhana Bulan

4. Bacalah uraian menurut ahli bahasa Prof. Henry Guntur Tarrigan, ada dua jenis membaca: membaca nyaring dan membaca dalam hati. Membaca internal dibedakan menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan membaca intensif. Membaca intensif mempunyai penekanan yang berbeda-beda, meskipun sedang dihafal. A. Membaca intensif Membaca intensif lebih merupakan kualitas atau intensitas parriahaman yang mendalam untuk memahami secara detail. Contoh membaca intensif adalah pemahaman bacaan. Pemahaman membaca dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut. 1) Membaca literal – membaca yang bertujuan untuk memahami isi teks tertulis. 2) Membaca kritis adalah membaca yang ditujukan untuk memahami teks tertulis dan tidak tertulis. 3) Membaca kreatif adalah membaca yang menitikberatkan pada pemahaman teks tertulis dan tidak tertulis serta interpretasi selanjutnya terhadap teks aslinya. B. Membaca ekstensif Membaca ekstensif adalah membaca ekstensif. Ini berarti membaca sejumlah besar materi atau bagian dalam waktu singkat. Membaca seperti ini lebih bersifat kuantitatif, sehingga latihan membaca ini tidak terikat pada disiplin ilmu yang dipilih. Bacalah contoh dengan seksama, baca survey, dan skim read (baca sekilas). Membaca ekstensif dimungkinkan

Wayang kulit uga diarani wayang