Faktor Yang Membentuk Keanekaragaman Adalah – Keanekaragaman hayati adalah keragaman makhluk hidup yang dapat dilihat pada berbagai hal, termasuk di darat, laut, dan ekosistem. Lantas apa saja faktor yang membentuk keanekaragaman hayati?

Secara umum keanekaragaman hayati atau disebut juga keanekaragaman hayati makhluk hidup dapat terjadi karena adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, kenampakan dan sifat.

Faktor Yang Membentuk Keanekaragaman Adalah

Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh faktor-faktor yang membentuk keanekaragaman hayati pada tingkat yang berbeda, seperti tingkat genetik, individu, atau ekosistem.

Aspek Sebaran Hewan & Tumbuhan

Dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, kita mengetahui bahwa faktor pertama adalah keragaman pada tingkat genetik.

Gen adalah zat dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat-sifat organisme. Gen dari setiap individu, meskipun set dasar pengaturannya sama, pengaturannya bervariasi dari induk ke induk.

Alasan generasi gen adalah perkawinan dua individu dari spesies yang sama dari kedua orang tua. Keturunan hasil perkawinan memiliki seperangkat gen yang berasal dari kedua induknya.

Perpaduan gen dari kedua tetua akan menimbulkan keragaman individu dalam suatu spesies berupa kultivar alami maupun buatan.

Penyebab Keanekaragaman Flora Dan Fauna Di Indonesia

Faktor selanjutnya yang membentuk keragaman adalah faktor tingkat individu atau spesies. Pada umumnya dua makhluk hidup mampu kawin dan menghasilkan keturunan yang subur (dapat kawin dan menghasilkan keturunan), sehingga kedua makhluk hidup ini merupakan satu spesies.

Keanekaragaman hayati pada tingkat spesies mengacu pada keragaman atau variasi spesies atau jenis makhluk hidup yang berbeda dari genus atau famili yang sama. Ada perbedaan kepribadian di antara spesies yang berbeda ini.

Faktor terakhir adalah tingkat ekosistem. Ekosistem ini berarti suatu kesatuan yang terbentuk dari hubungan antara makhluk hidup (komponen biotik) dengan lingkungannya (komponen abiotik).

Biasanya kondisi lingkungan makhluk yang hidup di masing-masing ekosistem tersebut sangat beragam. Kondisi lingkungan yang berbeda tersebut pada akhirnya menyebabkan adanya berbagai jenis makhluk hidup yang menghuninya.

Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Tekanan Darah Pada Masa Pandemi Covid 19

Sebagian besar ekosistem bryophyta tertutup lumut dan ditemukan di daerah dengan suhu rendah, seperti puncak gunung, bukit, lembah, dan daerah dekat kutub.

Baca Juga  Manfaat Mempersilahkan Orang Lain Beribadah Sesuai Agama Masing-masing

Ekosistem tumbuhan runjung ditemukan di iklim subtropis. Ekosistem ini biasanya ditemukan di lingkungan bersuhu rendah atau dingin.

Ekosistem hutan hujan tropis memiliki beragam tumbuhan. Keanekaragaman hayati di kawasan ini sangat bervariasi, seperti hutan Indonesia yang menjadi rumah bagi jutaan spesies.

Ekosistem padang rumput atau savana merupakan kawasan yang didominasi oleh rerumputan yang menyebar luas. Ekosistem ini ditemukan di daerah kering seperti hutan Afrika.

Paket 01 Keanekaragan Hayati Dan Ekosistem

Salah satu ciri ekosistem gurun adalah adanya kaktus yang membutuhkan sedikit air untuk bertahan hidup. Hewan yang hidup di kawasan ini misalnya reptilia, mamalia kecil, dan berbagai jenis burung.

Ekosistem pesisir terdapat di wilayah pesisir yang berbatasan dengan laut atau samudera. Contoh hewan yang hidup di wilayah ini adalah krustasea, serangga, dan burung pantai. Ada empat jenis faktor yang mempengaruhi distribusi flora dan fauna di dunia: iklim, edafik, fisiografi dan biologi.

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran flora dan fauna yang harus kita kaji jika berbicara tentang keanekaragaman hewan dan tumbuhan? Negara ini dihuni oleh beragam flora dan fauna. Keanekaragaman flora dan fauna di dunia sangat tergantung pada kondisi masing-masing daerah.

Letak geografis, kondisi lingkungan, iklim, cuaca, dan lain-lain yang tidak sama di semua wilayah merupakan faktor penentu berkembang atau tidaknya suatu jenis flora atau fauna tertentu. Jelas bahwa kondisi permukaan bumi tidak seragam. Oleh karena itu wajar jika keanekaragaman flora dan fauna berbeda di setiap daerah.

Pengaruh Faktor Geografis Terhadap Keragaman Budaya Di Indonesia

Perbedaan ini tidak hanya terkait dengan kepadatan populasi dan keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan di setiap daerah yang tidak sama. Perbedaan ciri fisik juga penting, mengingat ada jenis flora atau fauna tertentu yang hanya dapat ditemukan di satu kawasan.

Fakta-fakta yang disebutkan di atas juga mengkhawatirkan secara geografi. Bidang studi ini tidak hanya berfokus pada kondisi alam permukaan bumi dan lingkungan manusia, tetapi juga mempelajari biosfer. Studi tentang permukaan bumi, sebagai bidang utama geografi, tidak dapat dipisahkan dari aspek-aspek biosfer yang berbicara tentang keanekaragaman hayati.

Dalam geografi, biosfer didefinisikan sebagai fenomena keruangan makhluk hidup, yang meliputi flora dan fauna. Sedangkan cabang geografi khusus yang mempelajari persebaran biosfer disebut biogeografi. Bidang yang terakhir meliputi fitogeografi (geografi tumbuhan) dan zoogeografi (geografi hewan).

Merujuk pada modul geografi yang diterbitkan oleh UT, kajian zoogeografi berfokus pada kajian tentang persebaran dan pergerakan alami fauna di seluruh dunia dalam konteks waktu evolusi. Dengan kata lain, itu bisa bertahan ribuan hingga jutaan tahun.

Pdf) Komunitas Fauna Makrozoobentos Di Kawasan Reboisasi Mangrove Kepulauan Seribu: Faktor Lingkungan, Distribusi, Ekologi Komunitas, Pola Sebaran Dan Hubungannya

Sedangkan kajian fitogeografi meliputi sebaran geografis, habitat, sejarah faktor biologi yang mempengaruhi kehidupan tumbuhan. Mengutip ulasan dalam Biology News Journal (Vol. 6, No. 3, 2002), fitogeografi membutuhkan pemahaman tentang tanaman masa kini dan masa lalu, apakah masih ada atau sudah punah. Pemahaman ini terkait dengan distribusi geografis tumbuhan dan waktu geologisnya.

Baca Juga  Alat-alat Yang Diciptakan Oleh Manusia Di Zaman Prasejarah Digunakan Untuk

Dapat disimpulkan bahwa penelitian zoologi dan fitogeografi sangat memperhatikan fenomena persebaran flora dan fauna di muka bumi. Oleh karena itu, penting untuk memahami terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna.

Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di dunia Secara umum, kajian geografi memungkinkan kita untuk memahami bahwa ada 4 macam faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna di muka bumi. Keempatnya adalah iklim, edap, biologi dan fisiografi.

Penjelasan masing-masing faktor tersebut terdapat dalam modul Geografi KD XI. Poin 3.2 dan 4.2 yang diterbitkan oleh Kemendikbud adalah sebagai berikut:

Faktor Persebaran Flora Dan Fauna Di Dunia: Iklim, Edafik, Biotik

Iklim dapat memiliki pengaruh dominan terhadap persebaran flora dan fauna di Bumi. Padahal, daerah dengan kondisi iklim ekstrim dihuni oleh flora dan fauna dengan keanekaragaman yang jauh lebih sedikit dibandingkan di daerah tropis.

Ada beberapa jenis faktor iklim yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Faktor-faktor dalam kategori iklim meliputi suhu, kelembaban, angin dan curah hujan. Bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi distribusi flora dan fauna?

Perbedaan posisi geografis-astronomi, sudut datangnya sinar matahari, jarak dari darat ke laut, ketinggian dan tutupan lahan membuat suhu udara di setiap wilayah tidak merata. Sedangkan kehidupan tumbuhan dan hewan sangat erat kaitannya dengan kondisi suhu udara.

Banyak spesies membutuhkan suhu udara yang ideal di lingkungannya untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh karena itu, daerah tanpa suhu ekstrem, tidak terlalu panas atau terlalu dingin, umumnya merupakan tempat yang cocok untuk hidup banyak spesies flora dan fauna. Suhu udara juga dapat mempengaruhi keadaan vegetasi di suatu daerah. Vegetasi yang ditemukan di daerah tropis, gurun, kutub, dan lainnya mungkin tidak sama.

Keanekaragaman Hayati Pertanian

Kelembaban udara menunjukkan kadar uap air di udara. Kelembaban secara langsung mempengaruhi flora. Ada tumbuhan yang hanya cocok hidup di tempat kering, basah atau lembab.

Oleh karena itu, jenis tumbuhan dapat diklasifikasikan berdasarkan tingkat kelembapan daerah tempat tumbuhnya. Setidaknya ada 4 jenis yang harus diperhatikan, yaitu:

Angin sangat mempengaruhi kelangsungan hidup tanaman. Di daerah terbuka, hanya tanaman dengan akar dan batang yang kuat yang dapat bertahan dari angin kencang. Angin juga dapat membantu penyerbukan atau pemupukan jenis tumbuhan tertentu sehingga dapat terjadi regenerasi. Beberapa tanaman menyebarkan bijinya dengan bantuan angin, seperti halnya spora pakis (pteridophyta).

Curah hujan jelas menentukan persebaran flora dan fauna, karena air merupakan sumber utama kehidupan. Berbagai spesies hewan dan tumbuhan sangat bergantung pada curah hujan dan kelembapan. Tingkat curah hujan dapat membentuk karakteristik vegetasi yang khas di Bumi. Ciri-ciri vegetasi ini memungkinkan beberapa hewan untuk hidup. Hal ini dapat terjadi karena banyak spesies hewan yang mengandalkan tumbuhan sebagai sumber makanannya.

Baca Juga  Berikut Bukan Ruang Resonansi Yang Dimiliki Manusia Adalah

Globalisasi Dalam Mempengaruhi Keragaman Budaya

Sebagai contoh, hutan hujan tropis yang dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan 1000-2000 mm dan suhu 20-30 derajat Celcius, kaya akan keanekaragaman flora dan fauna. Kondisi berbeda ada di padang rumput stepa, yang berkembang di daerah dengan curah hujan 200-1000 mm dan -20 hingga 10 derajat Celcius.

Faktor edap kondisi tanah juga sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna. Tanah merupakan lingkungan utama bagi pertumbuhan vegetasi. Kebutuhan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti unsur hara, bahan organik (humus), air dan udara disediakan oleh tanah. Tanah yang subur memiliki efek yang baik pada pertumbuhan tanaman. Hewan kemudian akan lebih mudah mencari makan jika tanaman di sekitarnya berbunga.

Keanekaragaman relief mempengaruhi persebaran flora dan fauna. Topografi bumi dapat membantu atau menghambat perkembangan hewan dan tumbuhan. Daerah pegunungan, misalnya, dapat mencegah penyebaran tumbuhan. Stagnasi dalam perkembangan vegetasi pada akhirnya akan mempengaruhi keadaan dunia hewan.

Selain itu kemiringan lereng dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Lereng yang menghadap matahari menyulitkan berbagai jenis tanaman untuk tumbuh dengan baik.

Keanekaragaman Hayati: Pengertian, Tingkatan & Manfaat

Bentuk medan yang berbeda dapat menyebabkan perbedaan suhu dan kelembapan yang memengaruhi jenis vegetasi dan jenis hewan yang bertahan hidup. Perbedaan suhu dan kelembaban misalnya karena faktor ketinggian dan rendahnya ketinggian.

Makhluk hidup – baik tumbuhan, hewan, maupun manusia – juga dapat mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Bumi. Peran terbesar sejauh ini ada pada manusia. Perilaku manusia yang menjaga kelestarian lingkungan akan berdampak positif terhadap keberadaan flora dan fauna. Di sisi lain, aktivitas manusia merusak lingkungan bahkan dapat merusak beberapa jenis flora dan fauna.

Dalam hal tanaman, tanaman yang memiliki adaptasi kuat akan mengganggu tanaman lain dengan kemampuan yang lebih lemah. Kondisi ini kemudian menyebabkan jenis vegetasi dominan di kawasan tersebut. Sedangkan dalam konteks hewan, contohnya adalah adanya cacing yang dapat menyuburkan tanah dan membantu pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000 pulau dan sebagian besar wilayahnya adalah lautan. Letaknya yang berbentuk pulau dan dikelilingi oleh laut menyebabkan kondisi flora di Indonesia sangat beragam.

Keanekaragaman Hayati: Pengertian, Tingkatan & Manfaat Kehati

Flora Indonesia dapat diklasifikasikan menjadi dua sub-wilayah, yaitu sub-wilayah Indonesia-Malaysia di Indonesia bagian barat dan sub-wilayah Australia di Indonesia bagian timur.

Flora Indonesia pada prinsipnya terdiri dari empat kawasan flora, yaitu flora Sumatera-Kalimantan,

Yang bukan merupakan keanekaragaman genetik adalah, faktor klimatik yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah, faktor penyebab terjadinya keanekaragaman hayati, faktor ekstern yang mendorong lahirnya pergerakan nasional indonesia adalah, faktor alam yang menyebabkan tanah longsor adalah, faktor dari luar yang menjadi latar belakang terbentuknya asean adalah, faktor yang mempengaruhi keanekaragaman hayati, faktor yg menyebabkan terjadinya keanekaragaman jenis adalah, protein yang membentuk otot adalah, campuran yang dapat membentuk larutan penyangga adalah, faktor faktor keanekaragaman hayati, yang termasuk faktor demografi adalah