Kecil Di Jakarta Besar Di Aceh – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebutkan empat pulau di Kabupaten Singkil Utara, Aceh Singkil, dan Aceh merupakan bagian dari wilayah Sumatera Utara (Sumut). Keempat pulau tersebut adalah Pulau Mangkir Ketek/Pulau Mangkir Kecil, Pulau Mangkir Gadang/Pulau Mangkir Besar, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang.

Penetapan wilayah kepulauan tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Pemerintahan, dan Wilayah Administrasi Kepulauan. Keputusan menteri ini menetapkan status wilayah administratif keempat pulau tersebut sebagai bagian dari wilayah administratif Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.

Kecil Di Jakarta Besar Di Aceh

Penetapan status wilayah administrasi 4 pulau tersebut telah melalui berbagai proses, mulai dari tahap verifikasi hingga konfirmasi ke pemerintah setempat, demikian bunyi catatan Pusat Penerangan (Puspen) Kemendagri, Senin ( 23 ). . /5/2022).

Teman Tuli Berjuang Mandiri

Kementerian Dalam Negeri menyebutkan Kelompok Standardisasi Nasional melakukan inspeksi dan standarisasi 213 pulau di Medan pada 14-16 Mei 2008. Jumlah tersebut sudah termasuk 4 pulau tersebut.

Hasil verifikasi ini kemudian dikukuhkan oleh Gubernur Sumut melalui surat nomor 125/8199 yang ditandatangani pada 23 Oktober 2009. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa Provinsi Sumut terdiri dari 213 pulau, antara lain Mangkir Ketek/Mangkir Kecil, Mangkir Pulau Gadang/Mangkir Besar, Pulau Lipan, dan Pulau Panjang,” ujarnya.

Sementara itu, pada tanggal 20-22 November 2008 di Banda Aceh, Tim Nasional Pembakuan Nama Rupa Bumi, serta Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh melakukan verifikasi dan standarisasi sebanyak 260 pulau di wilayah tersebut. mereka tidak. . diantaranya Pulau Mangkir Gadang, Pulau Mangkir Ketek, Pulau Lipan dan Pulau Panjang.

Hasil verifikasi ini kemudian dikukuhkan oleh Gubernur Aceh dengan surat nomor 125/63033 tanggal 4 November 2009 yang menyatakan bahwa Provinsi Aceh terdiri dari 260 pulau, ujarnya.

Kesultanan Aceh Darussalam: Sejarah Masa Kejayaan Dan Peninggalan

Kementerian Dalam Negeri menyebutkan, pada tahun 2012 dan Agustus 2017, pemerintah Indonesia melaporkan kepada PBB pulau-pulau yang disebutkan antara lain Pulau Mangkir Gadang, Pulau Mangkir Ketek, Pulau Lipan, dan Pulau L Panjang sebagai bagian dari wilayah administratif Sumatera Utara. Propinsi. Namun pada tanggal 15 November 2017, Gubernur Aceh menyampaikan surat no. 136/40430 tentang Penegasan 4 Pulau di Kabupaten Aceh Singkil Provinsi Aceh.

Baca Juga  Proses Penghilangan Lilin Dalam Membatik Dapat Dilakukan Dengan Cara

Intinya, Gubernur Aceh menyatakan, berdasarkan peta topografi TNI AD tahun 1978, keempat pulau tersebut termasuk dalam wilayah Aceh. Gubernur meminta Menteri Dalam Negeri untuk memastikan kepada Gubernur Sumut, bahwa keempat pulau tersebut merupakan wilayah Aceh, sehingga harus dikeluarkan dari Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Sumatera Utara. Dalam surat tersebut Pemprov Aceh mencantumkan surat nomor 125/63033 tanggal 4 November 2009 yang berisi koordinat 4 pulau dimaksud,” ujarnya.

“Kemudian pada tanggal 30 November 2017 dilakukan analisis spasial menggunakan ArcGIS versi 10 pada koordinat 4 pulau tersebut,” lanjutnya.

Penghargaan bagi prajurit TNI teladan atas dedikasi, inovasi, dan pengabdiannya kepada masyarakat di kawasan pedalaman dan perbatasan., Jakarta – Tak menjadi destinasi populer di Indonesia bukan berarti Banda Aceh tak punya tempat wisata menarik. Apalagi, kota berjuluk Serambi Mekah ini memiliki sejarah yang panjang dan tak lekang oleh waktu.

Anjungan Kalimantan Selatan

Museum dan monumen cukup tersebar di sana. Ada pula destinasi wisata naturalistik yang mudah dijangkau karena letaknya tidak jauh dari pusat kota.

Destinasi apa saja yang tidak boleh dilewatkan saat singgah di Banda Aceh? merangkum enam rangkuman dari berbagai sumber, Kamis 12 Desember 2019.

Masjid Raya Bauturrahman juga menjadi ikon utama Banda Aceh. Terletak di pusat kota provinsi Aceh, masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga menjadi saksi perlawanan masyarakat Aceh terhadap kolonialisme dan masa kejayaan kesultanan Aceh. Masjid ini juga menjadi tempat pelarian warga saat tsunami melanda kota itu pada Desember 2004.

Masjid Agung yang asli dibangun pada tahun 1612 dan menjadi benteng pertempuran masyarakat Aceh melawan Belanda. Masjid aslinya kemudian dihancurkan dan dibangun kembali pada tahun 1879.

Melirik Destinasi Wisata Sejarah Di Kota Langsa

Wisatawan bisa menghabiskan waktu mempelajari sejarah Masjid Raya Baiturrahman, menikmati keindahan arsitektur rancangan arsitek Belanda Gerrit Bruins, atau berfoto di lahan Masjid Raya Baiturrahman seluas empat hektar. Setelah direnovasi, halaman masjid kini dilengkapi dengan payung listrik raksasa. Bentuknya mirip dengan yang dipasang di Masjid Nabawi, Madinah. Payung ini dimaksudkan untuk melindungi jamaah baik saat hujan maupun panas.

Tempat wisata selanjutnya yang bisa dikunjungi adalah rumah Cut Nyak Dien. Lokasi tepatnya bukan di Banda Aceh, melainkan di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, atau sekitar 10 kilometer dari Kota Banda Aceh. Lokasi Museum Rumah Cut Nyak Dhien berada tepat di pinggir jalan raya, sehingga mudah ditemukan.

Rumah tersebut sebenarnya hanya tiruan karena rumah aslinya pernah dibakar oleh Belanda pada tahun 1896. Rumah tersebut dibangun kembali dan dijadikan museum pada tahun 1987 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hasan.

Baca Juga  Salah Satu Manfaat Globalisasi Di Bidang Pendidikan Yaitu

Museum ini berbentuk rumah panggung dengan konstruksi kayu dan beratap jerami, seperti kebanyakan rumah tradisional Aceh. Rumah bergaya ini ditopang oleh kurang lebih 65 tiang kayu. Ukuran rumahnya kurang lebih 25 meter x 17 meter dan didominasi warna hitam.

Tuntaskan Polemik Kepemilikan 4 Pulau Aceh Sumut, Mahasiswa Hadirkan Solusi

Di museum ini, pengunjung dapat mendengar silsilah keluarga Cut Nyak Dien dan melihat foto-foto yang menggambarkan perjuangan Aceh melawan Belanda. Terdapat juga kursi dan meja kayu tempat para prajurit berunding dan menentukan strategi perang, serta beberapa koleksi senjata yang dipamerkan, termasuk renkong dan parang.

Museum Tsunami merupakan monumen untuk mengenang bencana tsunami yang melanda Aceh pada akhir tahun 2004. Di museum ini, pengunjung bisa merasakan suasana mencekam seiring detik-detik menderu ombak laut yang meninggi. Kaca museum dirancang khusus agar terlihat seperti terbakar oleh kuatnya gelombang tsunami.

Museum ini terdiri dari empat lantai yang masing-masing lantai memajang foto-foto situasi pascatsunami, nama-nama korban yang terpampang di dinding, dan puing-puing yang ditinggalkan pascabencana. Museum yang dirancang oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini selain sebagai tempat pameran dan tempat menyimpan sisa-sisa bencana, juga dirancang sebagai tempat evakuasi jika terjadi bencana serupa di kemudian hari.

Museum ini terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Letaknya sangat dekat dengan Masjid Raya Aceh atau Masjid Baiturrahman Aceh yang hanya berjarak sekitar 700 meter dengan waktu tempuh hanya sekitar dua menit saja.

Sekretariat Majelis Adat Aceh

Tempat wisata bersejarah lainnya yang bisa dikagumi di Banda Aceh adalah Monumen Seulawah. Monumen ini terletak di kota Banda Aceh, tepat di lapangan Blang Padang, kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh. Dari pusat kota dibutuhkan waktu perjalanan sekitar satu jam.

Monumen Seulawah merupakan replika dari monumen pesawat Seulawah RI 001 yang merupakan pesawat pertama Indonesia. Sedangkan pesawat aslinya ditempatkan di Taman Mini Indonesia Indah.

Pesawat jenis Dakota ini memiliki panjang kurang lebih 19,66 meter dan lebar sayap 28,96 meter serta membawa dua mesin berbobot 8.030 kg. Pesawat ini mampu terbang dengan kecepatan maksimal 346 km per jam. Sumber dananya diperoleh dari sumbangan warga Aceh.

Setelah mengunjungi masjid dan museum peninggalan sejarah Banda Aceh, pantai ini mungkin bisa menjadi pilihan kunjungan berikutnya. Pantai Lampuk, pantai berpasir putih dan pepohonan pinus yang rindang.

Diresmikan Hari Ini, Jokowi Sebut Tol Binjai

Terdapat empat jalan masuk yang bisa dilalui pengunjung untuk mencapai berbagai bagian pantai, yaitu Babah Satu, Babah Dua, Babah Tiga, dan Babah Empat. Setiap pintu masuk diberi nama secara berurutan berdasarkan lokasinya, dari paling selatan hingga paling utara.

Jalur yang paling banyak dilalui pengunjung lokal umumnya adalah Babah Satu dan Babah Dua, sedangkan wisatawan mancanegara biasanya datang dari jalur Babah Tiga. Ombak yang bagus di Pantai Lampuk membuat pantai ini ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun asing, untuk aktivitas selancar.

Baca Juga  Sebagian Besar Biomassa Yang Diperoleh Tumbuhan Selama Tumbuh Berasal Dari

Dan konservasi penyu. Pengunjung mungkin akan menemukan beberapa tukik atau penyu yang ditampung di kolam kecil di salah satu sisi kawasan ini dan akan dilepasliarkan ke laut bila dianggap mampu bertahan hidup di alam liar.

Selain itu pengunjung yang ingin mengisi perut tidak perlu khawatir, pengunjung dapat dengan mudah menemukan warung-warung yang menjual menu-menu.

Sambal Ganja Khas Aceh, Cocok Untuk Teman Makan Siang

Taman Ratu Safiatuddin merupakan kompleks rumah adat yang berada di kabupaten dan kota provinsi Aceh. Di tempat ini terdapat 23 rumah adat beserta pakaian adatnya yang dijuluki “Taman Mini Aceh”.

Taman ini menampilkan kekayaan budaya Banda Aceh dan nilai-nilai tradisional yang masih dipegang teguh oleh masyarakat setempat. Taman ini juga sering digunakan untuk berbagai festival dan pertunjukan budaya.

Taman ini terletak di dekat Kantor Gubernur Aceh, di Jalan Teuku Nyak Arief, Desa Lampriek, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Tidak ada biaya untuk masuk ke sini. (Adhita Diansyavira)

Wisatawan asing mengenakan jilbab saat berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Aceh, pada 6 Agustus 2019. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Baiturrahman juga menjadi objek wisata wisatawan lokal dan mancanegara. (CHAIDERO MAHYUDDIN/AFP)

Tebak Tebakan Lucu Ngakak, Bisa Bikin Ketawa Terbahak Bahak!

*Fakta atau Hoax? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, hubungi nomor Cek Fakta di WhatsApp 0811 9787 670 cukup dengan mengetikkan kata kunci yang diinginkan.

Ivan Gunawan sumbang Rp 1 Miliar untuk Palestina: Saya yakin tindakan kecil bersama akan berdampak besar

Iqbaal Ramadhan Renungkan Palestina dalam Kemeriahan Acara Tepok Bulu 2023: Pantaskah Saya Bahagia Saat Orang Lain Menderita?

Marsma Subhan, awak pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, dikenal sebagai sosok jenius, pernah memimpin misi kemanusiaan ke Gaza. Hingga Kamis pukul 11.00 WIB, data IQAir, perusahaan teknologi kualitas udara asal Swiss, menunjukkan Jakarta sebagai kota paling tercemar.

Goa Putri Pukes: Misteri Legenda Putri Yang Berubah Menjadi Batu Di Takengon Aceh Tengah

Polusi udara di Jakarta naik ke tingkat sekitar 16 kali lipat dari batas keamanan yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, pada Kamis (8/10), mengubah langit menjadi abu-abu beracun dan menjadikannya kota besar dengan tingkat polusi terburuk di dunia.

Jakarta, yang merupakan rumah bagi lebih dari 10 juta orang, telah dilanda tingkat polusi udara yang “tidak sehat” selama beberapa hari, menurut data dari perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir.

Dua perempuan berfoto selfie di atas gedung tinggi dengan latar langit kota Jakarta yang tampak kelabu akibat polusi udara, Kamis, 10 Agustus 2023. [Eko Siswono Toyudho/]

Pada Kamis pagi, data IQAir menunjukkan Jakarta menjadi kota besar paling berpolusi di dunia, mengalahkan Bagdad, Irak. Konsentrasi partikel kecil

Islamic School Indonesia Hi Res Stock Photography And Images

Rujak aceh di jakarta, mess aceh di jakarta, wisata di aceh besar, masakan aceh di jakarta, mie aceh enak di jakarta, tempat wisata di aceh besar, mie aceh terkenal di jakarta, pantai di aceh besar, tanah dijual di aceh besar, jual tanah di aceh besar, makanan aceh di jakarta, hotel di aceh besar