Kesulitan Keuangan Belanda Disebabkan Oleh … – Pada abad ke-16 dan ke-17, kekuatan kolonial Barat silih berganti datang ke Indonesia dengan tujuan memaksimalkan keuntungan, dan memaksakan monopoli perdagangan di mana-mana. Mereka juga menjalankan kebijakan ekonomi yang umumnya sangat merugikan rakyat Indonesia. Kebijakan-kebijakan ini dibagi menjadi beberapa massa yang berkuasa:

1.  Sistem penyerahan wajib oleh VOC Dengan adanya hak khusus yang dimiliki oleh VOC, maka kemitraan bisnis yang sering disebut Kompeni berkembang pesat. Posisi Portugis mulai terdesak dan bendera Kompeni mulai berkibar. Lembaga mengikat raja kita dengan berbagai perjanjian berbahaya. Perseroan semakin menjelma menjadi kekuatan yang tidak hanya berdagang tetapi juga menguasai pemerintahan di Indonesia.

Kesulitan Keuangan Belanda Disebabkan Oleh …

Setelah kurang lebih 200 tahun berkuasa, VOC (Kompeni) akhirnya mengalami kemunduran dan kebangkrutan. Hal ini disebabkan oleh faktor internal VOC sendiri maupun faktor eksternal di luar VOC yang menggerogoti keberadaan VOC. Faktor internal penyebab kemunduran VOC Banyaknya pegawai VOC yang melakukan tindakan korupsi. Sulit untuk mengawasi wilayah kendali VOC yang luas.

Tokoh Yang Paling Terkenal Pada Masa Pemerintahan Kolonial Di Indonesia

Pecahnya Revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte. Reaksi rakyat Indonesia terhadap VOC berupa perang yang banyak menyerap dana dan tenaga.

7 Ketika Belanda jatuh ke tangan Prancis pada tahun 1795, Belanda berganti nama menjadi Republik Batavia dan diperintah oleh Louis Napoleon. Daendels menerapkan sistem kerja paksa (forced labor). Langkah-langkah yang ditempuh Daendels. Untuk menarik orang Indonesia menjadi tentara. Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujung Kulon. Bangun benteng. Bangun jalan raya dari Anyer ke Panarukan sepanjang km.

8 Selain kerja wajib, untuk mendapatkan dana menghadapi Inggris, Daendels melakukan berbagai cara, antara lain sebagai berikut. Menerapkan sistem kontingen, yaitu pajak yang harus dibayar oleh masyarakat atas penyerahan hasil panen. Menetapkan suplai wajib, yaitu kewajiban untuk menjual hasil pertanian hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga tetap. Melaksanakan sistem preanger, yaitu kewajiban yang dibebankan kepada penduduk Priangan untuk menanam kopi. Penjualan tanah negara kepada perorangan swasta asing, seperti pengusaha Cina Han Ti Ko. karena tindakannya menjual tanah negara kepada pengusaha swasta asing, berarti dia melanggar hukum negara. Oleh karena itu, pemerintah Belanda memanggil kembali Daendels ke Negeri Belanda.

Baca Juga  Tuliskan Dua Contoh Benda Padat Di Sekitarmu

13 Sejak Belanda jatuh ke tangan Prancis pada tahun 1795, Belanda berganti nama menjadi Republik Batavia dan diperintah oleh Louis Napoleon. Daendels menerapkan sistem kerja paksa (forced labor). Langkah-langkah yang ditempuh Daendels. Untuk menarik orang Indonesia menjadi tentara. Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya. Membangun pangkalan angkatan laut di Anyer dan Ujung Kulon. Bangun benteng. Bangun jalan raya dari Anyer ke Panarukan sepanjang km.

Menguak Skandal Moral Di Hindia Belanda 1938 1939

14 Selain kerja wajib, untuk mendapatkan dana menghadapi Inggris, Daendels melakukan berbagai cara, antara lain sebagai berikut. Menerapkan sistem kontingen, yaitu pajak yang harus dibayar oleh masyarakat atas penyerahan hasil panen. Menetapkan suplai wajib, yaitu kewajiban untuk menjual hasil pertanian hanya kepada pemerintah Belanda dengan harga tetap. Melaksanakan sistem preanger, yaitu kewajiban yang dibebankan kepada penduduk Priangan untuk menanam kopi. Penjualan tanah negara kepada perorangan swasta asing, seperti pengusaha Cina Han Ti Ko. karena tindakannya menjual tanah negara kepada pengusaha swasta asing, berarti dia melanggar hukum negara. Oleh karena itu, pemerintah Belanda memanggil kembali Daendels ke Negeri Belanda.

Kepemimpinan Daendels digantikan oleh Jasse. Pemerintah Jassens mewarisi situasi ekonomi dan keamanan yang buruk dan secara berkala dibayangi oleh ancaman Inggris. Pada Agustus 1811, Inggris mendarat di Batavia di bawah pimpinan Lord Minto. Belanda melawan Inggris, tetapi sia-sia. Akibat serangan Inggris, Belanda menyerah dan akhirnya menandatangani Kapitulasi Tuntang pada 11 September 1881. Isi Perjanjian Duntang : Seluruh kekuatan militer Belanda di kawasan Asia Tenggara harus diserahkan kepada Inggris. Utang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris. Pulau Jawa, Madura dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi wilayah Inggris. Isi Perjanjian Tuntang berdampak langsung pada bangsa india yaitu nusantara diserahkan kepada EIC (Inggris) yang berkedudukan di Kalkuta, India. Setelah Tuntang menyerah, Indonesia jatuh ke tangan Inggris.

Setelah Inggris berhasil menguasai Indonesia, mereka mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur Indonesia dan menjabat pada 19 Oktober 1811. Kebijaksanaan Raffles saat memerintah Indonesia: Di bidang ekonomi Di bidang administrasi peradilan dan sosial bidang ilmu

17 1. Di bidang ekonomi Hilangkan segala kebijakan Daendels, seperti kuota/pajak/pengiriman ganti dengan sistem sewa tanah (land rent). Semua tanah dianggap milik negara, sehingga petani harus membayar pajak sebagai sewa. Namun upaya Raffles menerapkan sistem pajak tanah gagal karena: Sulitnya menentukan besaran pajak bagi pemilik tanah, karena tidak semua orang memiliki tanah yang sama. Sulit untuk menentukan luas dan sempitnya kesuburan tanah petani. Kendala Staf Raffles Masyarakat desa belum mengenal sistem moneter.

Baca Juga  Sebuah Keputusan Dalam Rapat Lahir Dari

Konvensi London: Momen Terjadinya Penyerahan Indonesia Oleh Inggris Pada Belanda

Di kawasan ini, Raffles memiliki kebijakan berupa: Pulau Jawa dibagi menjadi 16 residensi termasuk Jogjakarta dan Surakarta. Setiap tempat tinggal memiliki badan peradilan. Perdagangan budak dilarang.

Di bidang ilmu pengetahuan, Raffles menetapkan kebijakan berupa: Mengundang pakar ilmu pengetahuan dari luar negeri untuk melakukan berbagai penelitian ilmiah di Indonesia. Raffles dan Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai seperti bunga terbesar dan termegah di dunia. Bunga itu diberi nama ilmiah Rafflesia Arnoldi. Raffles menulis buku “History of Java” dan memelopori pengembangan Kebun Raya Bogor sebagai kebun organik yang mengkoleksi berbagai jenis tumbuhan di Indonesia bahkan dari seluruh dunia.

20 Pemerintahan Raffles tidak berlangsung lama karena pada tahun 1814 pemerintahan Napoleon jatuh di Prancis. Karena akhir pemerintahan Louis Napoleon pada tahun 1814, Konferensi London diadakan. Isi Konferensi London antara lain: Belanda merebut kembali koloninya yang diambil alih oleh Inggris. 2. Penyerahan Indonesia oleh Inggris kepada Belanda terjadi pada tahun 1816. 3. John Fendall diperintahkan oleh pemerintah Inggris untuk mengembalikan Indonesia ke Belanda.

Kekosongan keuangan Belanda akibat Perang Kemerdekaan Belgia dan Perang Diponegoro mendorong Belanda untuk menciptakan sistem yang dapat menghasilkan keuntungan ekonomi/keuangan bagi Belanda. Di bawah kepemimpinan Johannes Van Den Bosch, Belanda memperkenalkan sistem budaya atau sistem kaltivasi (tanam paksa). Sistem penahanan paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan berkembang di daerah lain di luar Jawa.

Catatan Tentang Perubahan Masyarakat

Setiap penduduk diharapkan menyerahkan seperlima dari tanah yang digarapnya untuk ditanami tanaman wajib kualitas ekspor. Tanah yang dicadangkan untuk tanah harus dibebaskan dari pembayaran pajak tanah. Hasil panen akan diserahkan kepada pemerintah kolonial. Setiap anuitas yang melebihi jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat. Tenaga dan waktu yang diperlukan untuk bercocok tanam tidak boleh melebihi tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menanam padi atau kurang lebih 3 bulan. Orang yang tidak memiliki tanah harus bekerja 66 hari atau seperlima tahun di perkebunan pemerintah. Jika terjadi kerusakan atau gagal panen, menjadi tanggung jawab pemerintah (jika bukan karena kesalahan petani). 7) Pelaksanaan tanam paksa diserahkan sepenuhnya kepada kepala desa.

Pada kenyataannya penerapan sistem budaya banyak mengalami penyimpangan, karena ditujukan untuk kepentingan imperialis, antara lain: Peruntukan tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima dari tanah garapan, terutama karena tanahnya subur. Orang mencurahkan lebih banyak perhatian, tenaga dan waktu untuk ekspor hasil panen, sehingga banyak yang tidak punya waktu untuk bekerja di sawah dan ladang mereka sendiri. Orang yang tidak memiliki tanah harus bekerja lebih dari 1/5 tahun. Waktu tanam lebih lama dari waktu tanam padi (tiga bulan) karena tanaman membutuhkan perawatan yang konstan. Setiap kelebihan jumlah pajak yang harus dikembalikan kepada rakyat tidak dikembalikan kepada rakyat. Gagal panen menjadi tanggung jawab masyarakat/petani.

Baca Juga  Anyaman Seni Ukir Songket Seni Batik Merupakan Jenis Karya Seni

24 Akibat Tanam Paksa 1) Bagi Belanda Bagi Belanda, tanam paksa mendatangkan keuntungan yang melimpah, antara lain: a) Perbendaharaan Belanda menjadi surplus (surplus). b) Belanda tidak mengalami masalah keuangan. 2) Untuk Indonesia

25 Akibat ketidakberesan dalam pelaksanaan tanam paksa, telah menimbulkan akibat yang memberatkan bagi rakyat Indonesia, yaitu: a) Banyak lahan yang terlantar sehingga menyebabkan gagal panen. b) Orang-orang semakin menderita. c) Wabah penyakit merajalela. d) Bahaya kelaparan yang melanda Cirebon memaksa masyarakat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. e) Kelaparan hebat di Grobogan, sehingga banyak orang meninggal dan menyebabkan penurunan populasi yang besar.

Perkembangan Kekuasaan Barat Di Indonesia

26 hari Penolakan penanaman paksa Penanaman paksa yang dilakukan oleh Belanda di Indonesia terbukti menimbulkan perlawanan. Orang-orang yang menentang penanaman paksa adalah: 1) Kelompok ulama Kelompok ini menentangnya atas dasar kemanusiaan. Tokoh yang memelopori perlawanan ini adalah Baron Van Hovel. 2) Kelompok Liberal Kelompok Liberal terdiri dari para pengusaha dan pedagang, antara lain: a) Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli yang menentang kerja paksa dengan menyusun buku berjudul Max Havelaar. b) Frans Van de Pute, penulis buku berjudul Suiker Contracten (Kontrak Kerja).

27 dan. Penghapusan bertahap penerapan tanam paksa Di Sumatera Barat, sistem tanam paksa dimulai pada tahun 1847, ketika penduduk yang sudah lama menanam kopi secara bebas terpaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Mirip dengan Jawa, penerapan sistem operasi paksa dilakukan melalui jaringan birokrasi lokal. Berkat kritik dari berbagai pihak, pemerintah Belanda akhirnya secara bertahap menghapus tanam paksa: 1) Pada tahun 1860 tanam paksa lada dihapuskan. 2) Pada tahun 1865 penanaman paksa nila dan teh dihapuskan. 3) Pada tahun 1870 penanaman paksa semua jenis tanaman kecuali kopi dihapuskan di Priangan. Selain di Pulau Jawa, kebijakan yang hampir sama diterapkan di tempat lain seperti Sumatera Barat, Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi adalah tanaman utama di dua tempat pertama. Paprika merupakan tanaman utama di dua wilayah kedua. Di Minahasa, kebijakan yang sama juga berlaku untuk perkebunan kelapa.

Tujuan pelaksanaan konstitusi adalah untuk melindungi hak milik petani atas tanahnya dari penguasaan investor asing.

Disebabkan oleh, doa menghadapi kesulitan keuangan, kesulitan keuangan, kesulitan keuangan financial distress, doa dalam kesulitan keuangan, doa katolik kesulitan keuangan, doa ketika kesulitan keuangan, cara mengatasi kesulitan keuangan, doa saat kesulitan keuangan, doa kesulitan keuangan, kesulitan keuangan adalah, mengatasi kesulitan keuangan