Orang Lampung Di Sukadana Lampung Timur Beradat – Kain Tapis merupakan salah satu kerajinan tradisional masyarakat Lampung yang membawa kehidupan mereka selaras dengan lingkungan dan pencipta alam semesta. Oleh karena itu, kemunculan kain tapis ini ditempuh melalui tahapan waktu menuju kesempurnaan teknik menenun, serta cara pemberian ragam hias yang sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.

Masyarakat Lampung setempat memiliki struktur yang unik. Bentuk masyarakat hukum adat berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Secara umum dapat dibagi menjadi dua kelompok utama, yaitu masyarakat adat Sybatin dan masyarakat adat Pepdan.

Orang Lampung Di Sukadana Lampung Timur Beradat

Berdasarkan pembagian penduduk ganda ini, Lampung dikenal sebagai Provinsi Song Bumi Rua Jurai, yang berarti “tanah dua dalam satu”.

Pdf) Seputar Sejarah Lokal Dan Urgensi Pembelajarannya Di Kota Metro

Di daerah Lampung terdapat berbagai alat dan perangkat adat yang melambangkan status seseorang yang ditandai dengan memiliki kain adat, seperti kain Tapis Lampung.

Pakaian tapis adalah pakaian wanita suku Lampung berupa sarung yang terbuat dari anyaman benang katun atau disulam dengan sugi, benang perak atau benang emas (lampung; “kukuk”).

Jadi, Tapis Lampung berarti efek transformasi, benang katun yang ditenun dengan benang perak atau benang emas dan merupakan pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya dikenakan dari pinggang berupa sarung yang terbuat dari benang katun, dengan motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan perak.

Tapis Lampung dianggap sebagai kerajinan tradisional karena alat dan desain dekoratif yang digunakan untuk membuat kain asli masih sederhana dan dikerjakan oleh pengrajin. Kerajinan tangan ini dibuat oleh para wanita, ibu rumah tangga dan anak perempuan (muli-muli) untuk menghabiskan waktu luangnya dengan maksud memenuhi tuntutan adat yang semula dianggap sakral. Kain tapis saat ini diproduksi oleh para perajin dengan berbagai ragam hiasnya sebagai komoditas yang bernilai ekonomi tinggi.

Mengenal Masyarakat Adat Lampung Saibatin

Kain Tapis merupakan salah satu kerajinan tradisional masyarakat Lampung yang membawa kehidupan mereka selaras dengan lingkungan dan pencipta alam semesta. Oleh karena itu, kain Tapis berkembang melalui tahapan waktu, menuju kesempurnaan dalam teknik menenun, serta cara pemberian ragam hias yang sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat.

Baca Juga  Makanan Nabati Khas Daerah

Menurut van der Hoop, masyarakat Lampung konon telah menenun kain brokat yang dikenal dengan tre (dermawan) dan kain sejak abad ke-2 Masehi. Ciri-ciri tekstil ini adalah bentuk batu kunci dan belah ketupat, pohon kehidupan dan bangunan yang berisi roh orang mati. Ada juga lambang binatang, matahari, bulan dan melati. Disebut juga kain tapis berlapis yang disulam dengan benang sutera putih yang dikenal dengan kain tapis inuh.

Hiasan yang terdapat pada kain tenun lampung memiliki unsur yang mirip dengan hiasan di daerah lain. Hal ini terlihat dari pengaruh unsur-unsur tradisi Neolitikum yang umum di Indonesia.

Kedatangan Islam di Lampung memperkaya perkembangan kerajinan tapis. Meski unsur barunya kuat, unsur lama tetap dipertahankan.

Sekprov Fahrizal Darminto Jadi Pembina Apel Pencanangan Bulan K3 Nasional

Adanya komunikasi dan lalu lintas antar kepulauan Indonesia sangat memungkinkan untuk mengembangkan jaringan maritim bagi penduduknya. Dunia Maritim atau Zaman Samudera mulai berkembang sejak zaman kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia dan menjadi terkenal pada masa pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan Islam antara tahun 1500 – 1700.

Berangkat dari latar belakang sejarah tersebut, imajinasi dan kreasi seniman kreatif jelas memengaruhi karya-karya yang mengambil ide dari kehidupan sehari-hari yang terjadi di sekitar kehidupan seniman. Penggunaan pelayaran pada masa itu dan lingkungan laut yang alami memunculkan ide untuk menggunakan motif hias pada kain kapal. Variasi kapal pada kain kapal mencerminkan keragaman bentuk dan konstruksi kapal yang digunakan.

Kain Tapis Lampung merupakan kerajinan tenun tradisional masyarakat Lampung yang terbuat dari benang katun dan benang emas. Benang katun adalah benang yang berasal dari kapas dan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kain tapis, sedangkan benang emas digunakan untuk membuat motif hias pada kain tapis dengan sistem bordir.

Pada tahun 1950-an, para perajin filter masih menggunakan bahan proses sendiri, terutama untuk bahan anyaman. Sistem ikat digunakan dalam proses pengolahannya, namun penggunaan benang emas sudah dikenal sejak lama.

Kamus Bahasa Lampung Terpopuler安卓版应用apk下载

Saat ini bahan-bahan di atas sudah jarang digunakan, karena bahan pengganti bahan-bahan di atas banyak diperdagangkan di pasaran.

Seorang pengantin wanita mengenakan upacara pernikahan tradisional. Dapat digunakan oleh rombongan istri kerabat sepuh yang menghadiri upacara untuk mengambil gelar, mempelai laki-laki dan muli kenget (gadis penari) dalam upacara adat. Eka Raja Tapis

Baca Juga  Istilah Dalam Drama

Istri kerabat yang lebih tua memakai grub (tuho powa) dalam upacara adat: menikahkan anak, bergelar pangeran dan sutan.

Muli kenget (gadis penari) digunakan dalam acara adat kenget. Digunakan oleh Anak Benulung (istri adik laki-laki) sebagai pasangan dalam upacara penobatan dan juga oleh menantu perempuan dalam upacara penobatan.

Kearifan Lokal Lampung Buku

Digunakan oleh sekelompok adik perempuan dan anak istri yang bergelar pangeran dalam upacara penobatan atau upacara perkawinan anak. Saringan ini juga dapat digunakan oleh muli canget (gadis penari) dalam upacara adat.

Anak dimanfaatkan oleh kelompok orang tua yang berkerabat dekat dalam upacara adat seperti perkawinan, pengambilan gelar, khitanan dan lain-lain. Bisa juga dipakai saat prosesi pengantin.

Dipakai oleh kerabat istri yang tergolong kerabat jauh untuk menghadiri upacara adat. Juga dikenakan oleh pengantin wanita dan gadis penari (muli kanget) selama pesta pernikahan dan upacara penobatan. Filter rebung

Dipakai oleh sekelompok istri keluarga seimbang (adat/kepala suku), mereka bergelar Sutan untuk menghadiri upacara pernikahan, mengambil gelar adat.

Ppkd Lampung Pdf

Di wilayah Abung Lampang Utara, filter ini digunakan oleh calon pengantin dalam upacara pernikahan adat. Tapis limar mandau

Saringan ini digunakan oleh rombongan istri untuk menghadiri pesta adat dan oleh kedua mempelai dalam upacara adat.

Dipakai oleh rombongan istri untuk menghadiri pesta adat dan juga dikenakan oleh mempelai wanita pada saat upacara perkawinan adat.

Tapis ini digunakan oleh istri yang suaminya bergelar Sutan. Digunakan oleh sekelompok patron (mapahao) yang bergelar Sutan dan istri Sutan untuk mengikuti upacara pengangkatan sanak saudara.

Pdf) Masyarakat Adat Lampung

Sekelompok istri yang menerima gelar Sutan (suaminya) pada saat upacara pengangkatan / pengangkatan pepdan dan dikenakan oleh pengantin pria sebagai pakaian sehari-hari. Ketuk Inuh

Kain tapis ini biasa digunakan saat mengikuti upacara adat. Saringan ini berasal dari daerah Krui Lampung Barat.

Di daerah Mengala dan Kota Bhumi, kain saring ini dikenakan oleh pengantin saat menghadiri upacara adat.

Wanita memakai filter ini untuk berpartisipasi dalam upacara adat. Bisa juga dipakai oleh mempelai wanita dalam upacara adat. Di wilayah Pardasuka Lampang Selatan, para pria memakai filter ini saat upacara adat.

Pdf) Tesis Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Diponegoro

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, semua etnis Lampung di pesisir Lampung, Palembang, dan Benten mengaku sebagai bagian dari Sekala Brak. Migrasi penduduk negeri Sekala Brak tidak terjadi secara serentak, melainkan dipengaruhi oleh beberapa peristiwa penting dalam sejarah:

Baca Juga  Sebutkan 10 Nabi Dan Rasul Yang Kamu Ketahui

Rombongan lain yang dipimpin oleh Puang Rakian dan Puang Nayan Shakti bergerak ke pantai Krui dan menyerbu pantai Krui mulai dari Bandar Agung di pantai selatan hingga Pugung Tempak dan Pulau Pisang di utara. Rombongan yang dipimpin oleh Puang Naga Berisang dan Ratu Pikulun Siba mengikuti Pakuan Ratu, Blumbangan Umpu dan Sungkai Bunga Mayang dari Way Kanan di barat laut Lampang, Jurai dan keturunannya menutupi bagian utara dataran Lampang.

Adipati Raja Ngandum memimpin rombongan yang mengikuti tradisi Way Semangka menuju pantai selatan Lampung di Kubang Brak. Dari Kubang Break beberapa rombongan bergerak ke Kota Agung, Talang Padang, Way Lima ke selatan Lampung menuju Teluk Betung, Kalianda dan Labuhan Maringai. Kawasan Pantai Banten yang merupakan kawasan Sikoneng Pak Pekan merupakan pemberian Umpu Junjungan Shakti dari Kenali Buai Belunguh setelah kerusuhan Si Buai dipadamkan.

Beberapa di antaranya dipimpin oleh Menang Pemuka, yang bersama Way Rerem, Way Tulang Bawang dan Way Sekampung mendapat gelar Ratu Di Pancak. Vin Pemuka atau Ratu de Pancak memiliki tiga istri, istri pertama. Seorang putra Nunyai, dengan istri keduanya memiliki dua anak, seorang putra bernama Uni dan seorang putri bernama Nuban, dengan istri ketiga dari Minangkabau, ia memiliki seorang putra bernama Bettan Subing. Abung dan Tulang Bawang adalah jurai ratu de pancak yang menjatuhkan rakyat.

Tesis Nanang Suhendar

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Pepdan Belasa lahir dari Kepampang yang diciptakan untuk dimahkotai oleh raja yang bertakhta pada Terobosan Paki Pak Sekala. Klausa adat adalah bahwa hanya keturunan langsung dan senior dari Pak Pak Sekala Brek yang berhak duduk di Papdun sebagai Saibatin pada saat upacara penobatan raja. Dengan demikian sistem Pepadun yang terdapat di daerah Lampung lainnya tidak sama dengan lokasi asli Sekala Brak.

Pertimbangan untuk menaikkan atau menurunkan peringkat adat dilakukan dalam perjanjian majelis adat, dengan mempertimbangkan kesetiaan seseorang pada garis dan aturan adat. Jika seseorang memenuhi persyaratan dan mengikuti cara, peraturan dan aturan tradisional, keturunannya selanjutnya akan dipertimbangkan untuk naik ke peringkat Adat. Namun, jika yang terjadi sebaliknya, tidak menutup kemungkinan keturunan dari posisi adat tetap ada atau bahkan turun. Pertimbangan lain untuk menaikkan pangkat tradisional seseorang adalah dengan melihat jumlah bawahan yang menaikkan pangkat tradisional seseorang. Seseorang yang memegang pangkat tradisional atau gelar ADOK harus memiliki bawahan sebanding dengan pangkat tradisionalnya.

Kustom adalah level tertinggi

Peta sukadana lampung timur, sukadana lampung timur, hotel di sukadana lampung timur, kota sukadana lampung timur, rsud sukadana lampung timur, kode pos sukadana lampung timur