Perkebunan Sawit Sangat Cocok Dikembangkan Di Daerah – Organisasi Pertanian Kalimantan Timur sedang mengembangkan rencana aksi regional untuk mencapai perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Langkah tersebut dilakukan untuk meningkatkan perekonomian Kaltim, sekaligus untuk menjawab kritik global terhadap pengelolaan sawit Indonesia.

Rapat tim Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD – KSB) dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 November 2022 di Samarinda.

Perkebunan Sawit Sangat Cocok Dikembangkan Di Daerah

Kepala Dinas Pertanian Kaltim Bidang Pertanian Berkelanjutan Asmirilda mengungkapkan rencana aksi tersebut merupakan bagian dari visi misi Kaltim “Pemberdayaan Ekonomi Daerah Kedaulatan dan Ekonomi Kerakyatan Berkeadilan”.

Gelar Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan, Disbun Libatkan Stakeholder Terkait

Visi tersebut sejalan dengan program prioritas peningkatan daya saing melalui sektor pertanian dan pariwisata, sehingga diperlukan penetapan rencana aksi tahunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.

Asmirilda mengungkapkan, sektor pertanian dan perkebunan tengah mendapat perhatian dan regulasi dari berbagai pihak di tingkat global. Ini terutama berkaitan dengan praktik bisnis yang mempengaruhi kondisi lingkungan, ekonomi dan sosial.

Salah satu produk perkebunan utama Indonesia adalah bisnis kelapa sawit yang menarik jutaan orang dan berkontribusi pada pengentasan kemiskinan.

“Pengembangan perkebunan yang memberikan manfaat sosial yang lebih besar dan keberlanjutan sumber daya alam (SDA) yang menopang kekayaan negara merupakan inti dari pengembangan perkebunan berkelanjutan agar dapat berdaya saing dan berhasil dalam jangka panjang,” kata Asmirilda. Kaca rumah kaca, militer, dengan kepala unit emisi gas.

Monitoring Ketersediaan Bibit Kelapa Sawit Di Kabupaten Paser

Kelapa sawit merupakan salah satu dari lima tanaman utama yang dikembangkan di benua Itam dengan luas 1.378.136 hektar. Sektor pertanian di Kalimantan Timur didominasi oleh subsektor perkebunan dengan produk utama kelapa sawit.

Sektor perkebunan memberikan kontribusi sebesar 54,80% (4,34% dari total PDB Kalimantan Timur) terhadap PDB tahun 2019 atas dasar harga berlaku,” ujarnya.

Melalui transformasi ekonomi diharapkan pembangunan ekonomi Kalimantan Timur bertumpu pada pengelolaan sumber daya alam terbarukan dan fokus pada upaya peningkatan nilai tambah melalui pengembangan industri hilir.

Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Provinsi Kalimantan Timur (RAD-KSB) merupakan dokumen rencana aksi untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang ditujukan untuk mencapai perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan tidak langsung yang sejalan dengan tujuan pembangunan daerah. ###Seorang petani mengumpulkan tandan buah segar (TBS) dari hasil panen kelapa sawit di lokasi perkebunan di desa Rezosari, Pamenang, Merangin, Zambi. (Foto: Antara/Wahdi Septiawan)

Baca Juga  Masuknya Belanda Ke Nusantara Terjadi Karena

Pembangunan Perkebunan Sawit Sustainable Dilakukan Di Papua

, JAKARTA: Konsumsi minyak sawit meningkat drastis. Minyak kelapa sawit merupakan bahan utama dalam banyak produk industri, terutama makanan olahan, kosmetik, pembersih dan lain-lain. Bahkan, minyak sawit dipromosikan sebagai sumber energi terbarukan seperti biodiesel.

Akibat meningkatnya permintaan minyak nabati di tingkat global, harga minyak sawit di pasar global tetap tinggi di pasar komoditas internasional. Situasi ini mendorong tambahan investasi, memungkinkan perdagangan perusahaan kelapa sawit di bursa saham dan mempercepat pembebasan lahan.

Sejauh ini, sebagian besar fokus masih tertuju pada Indonesia dan Malaysia yang merupakan pengekspor minyak sawit terbesar ke pasar dunia. Sejak tahun 2012, Indonesia merupakan produsen minyak sawit mentah (CPO)

Menurut Kementerian Pertanian, luas perkebunan sawit di Indonesia mencapai 7,32 juta hektar pada tahun 2009, meningkat 11,8% per tahun sejak tahun 1980 yang hanya mencapai 290.000 hektar. Indonesia dan Malaysia menguasai 86 persen produksi CPO dunia. Indonesia menguasai 44,5% produksi CPO dunia, sedangkan Malaysia menguasai 41,3%. Pada tahun 2009, minyak sawit menyumbang sepertiga dari 130 juta minyak nabati yang diperdagangkan di seluruh dunia setiap tahunnya. Total produksi global minyak sawit diperkirakan lebih dari 45 juta ton, dengan Indonesia dan Malaysia menjadi produsen dan eksportir utama. Pasar utama untuk industri minyak sawit yang berkembang adalah Eropa, India, Pakistan dan China untuk makanan, dan permintaan saat ini berkembang pesat di Amerika Serikat.

Tudingan Sawit Penyebab Deforestasi Hanya Ilusi

Studi Marcus Colchester dan Sophie Chao tentang perluasan kelapa sawit di Asia Tenggara menunjukkan bahwa investasi perluasan kelapa sawit di negara-negara yang bergantung pada pasar global untuk impor minyak nabati, seperti Filipina, India, dan Vietnam, saat ini didorong oleh kebijakan substitusi impor. dan negara berkembang lainnya – berharap dapat mengurangi ketergantungan mereka terhadap impor bahan bakar fosil dengan biodiesel.

Sebuah laporan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2011 juga mencatat bahwa industri biofuel global diperkirakan akan meningkat dua kali lipat antara tahun 2007 dan 2017, dengan Indonesia dan Malaysia menerapkan kebijakan yang menggunakan biodiesel sebagai sumber energi domestik dan ekspor, sebagai segmen pertanian komersial yang tumbuh paling cepat. mengembangkan Dengan demikian, Indonesia dan Malaysia bertujuan untuk memproduksi 60 juta ton minyak sawit per tahun.

Baca Juga  Pernyataan Yang Salah Mengenai Titik K Adalah

Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia disebut-sebut sebagai yang terbesar di dunia. Luas perkebunan kelapa sawit pada tahun 2014 adalah 10,9 juta hektar. Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan merupakan provinsi dengan perkebunan kelapa sawit terbesar. Sekitar 51,6% dari 10,9 juta hektar area kelapa sawit Indonesia dimiliki oleh perusahaan perkebunan swasta (besar) dan 41,5% oleh perkebunan rakyat.

Namun, investasi asing di perkebunan kelapa sawit Indonesia semakin memprihatinkan. Abetnego Tarigan, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (WALI), mengatakan berdasarkan struktur permodalannya, penguasaan asing di sektor ini memang terlalu besar.

Kaltim Siapkan Rencana Aksi Untuk Mencapai Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan

Walhi sepakat industri sawit Indonesia lebih menguntungkan asing. Pengamatan pada manfaat ekonomi, terutama di seluruh dunia. Apalagi melihat perhatian bank asing yang sangat besar di industri ini. Perusahaan asing juga mendominasi kepemilikan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Menurut Abetnego, pendapatan industri sawit Indonesia hanya berasal dari ekspor dan tenaga kerja. Pajak yang dibayarkan oleh organisasi-organisasi ini dianggap tidak signifikan terhadap pendapatan negara.

Dengan meningkatnya investasi asing di perkebunan kelapa sawit di Indonesia, Walhi juga melihat lambatnya Indonesia mengembangkan industri hilir untuk sektor tersebut.

Diharapkan pemerintah memperhatikan masalah ini. Ini bukan batas pertumbuhan investasi asing di perkebunan kelapa sawit. Namun, keterbatasannya adalah Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan produk kelapa sawit dengan memperluas perkebunannya.

Bahan Bakar Nabati Selain Sawit Juga Perlu Dikembangkan

“Karena pendapatan dari sana semakin tidak penting. Kami selalu menyarankan pemerintah untuk menghentikan ekspansi perkebunan mereka (hulu) dan segera memperluas hilir di Indonesia. Ini agar lahan pertanian lebih luas untuk produk lain. Benar. Sawit kini menguasai lahan Mendominasi: “Bahkan, produk lain seperti kakao, karet dan lain-lain, kemungkinan akan diproduksi di Indonesia,” kata Abetnego.

Dari segi harga, minyak sawit memang merupakan minyak yang paling ekonomis. Tapi sekarang harga minyak sawit jatuh. Ini disebut harga komoditas.

Namun, Walhi menemukan bahwa sebagian besar usulan pembangunan perkebunan adalah untuk kelapa sawit. Menurut Abatenego, hal itu sebenarnya berisiko. Indonesia semakin tergantung pada komoditas. Padahal potensi banyak produk yang bisa diproduksi di negeri ini.

Selama tiga dekade terakhir, ruang ekspansi perkebunan kelapa sawit semakin melebar. Ini masuk akal. Kini saatnya pemerintah menghentikan ekspansi sawit. Pemerintah diharapkan memberlakukan moratorium terhadap pengusaha sawit, khususnya izin hak pengelolaan hutan (HPH) untuk konversi perkebunan sawit.

Perkebunan Kelapa Sawit Di Sumatera Utara

Menurut Abetnego, di beberapa titik, pemerintah juga harus menutup ruang ekspansi agar bisa fokus membangun industri hilir. Karena jika tidak, tidak akan ada nilai tambah yang signifikan untuk keuntungan.

“Kami benar-benar harus mengikuti aturan dan hukum. Kalau tidak, kami yang paling menderita. Sekarang kami melihat orang asing adalah bagian terbesar dari kue ekonomi di sektor kelapa sawit. Jadi lebih baik tidak mengambil terlalu banyak. Dengan kebakaran hutan , konflik rakyat, penggundulan hutan, risiko terkait,” kata Abetnego.

Baca Juga  Tuliskan Dua Alasan Penggunaan Bahan Berdasarkan Daya Hantar Panas

Indonesia akan menjadi produsen berbagai turunan minyak sawit terbesar di dunia pada tahun 2030. Produk terpenting yang berasal dari minyak sawit termasuk oleofoods, bio-oleokimia, bio-energi, bio-pelumas, bio-surfaktan, bio-deterjen. Target tersebut didukung oleh jumlah perusahaan perkebunan sawit yang mencapai 1.320, 74 industri minyak goreng, 46 industri shortening margarin, 44 industri deterjen dan sabun, 37 industri oleokimia dan 20 industri biodiesel.

Namun, Abtenego mengingatkan agar masyarakat dan pemerintah tidak terburu-buru berasumsi bahwa semuanya tentang Indonesia. Itu tidak murah. Memang benar perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi di Indonesia. Bagaimana dengan Indonesia? Harap tunggu sebentar.

Seminar Ini Dituding Upaya Legalisasi Kebun Sawit Dalam Kawasan Hutan

“Saat ini aliran modal sangat likuid. Darimana modal bisa datang? Perusahaan Malaysia juga memiliki kontrol yang signifikan terhadap Indonesia. Perusahaan yang berbasis di Singapura juga memiliki saham pengendali yang besar di sini. Perbankan Eropa terlalu banyak ekspansi. Nah, berikan pemerintah . Perhatikan itu dan Begitulah cara kami melakukannya. Sesuaikan dan kendalikan,” kata Abbotnego.

Ini tidak berarti larangan. Karena itu mungkin tidak memiliki efek positif secara keseluruhan. Tapi pemerintah harus membimbing pengembangan industri ini. Pemerintah tidak mungkin lagi fokus pada perkebunan. Tapi di mana industri rendah Indonesia akan berkembang?

“Perluasan perkebunan sawit ini sudah cukup. Karena sudah ada 13 juta hektar lahan. Tidak ada negara yang melampaui itu. Pemerintah harus memikirkan bagaimana melanjutkan keberadaan lahan 13 juta hektar ini. Ini bukan kelanjutan. Sisi bisnis, tapi lebih ke sosial, aspek lingkungan, dan ekonomi,” kata Abetnego.

Jika ekspansi lahan sawit terus berlanjut, Indonesia akan mengalami stagnasi. Dalam beberapa hal, Indonesia tidak akan mengalami pertumbuhan yang fenomenal. Baik itu pengembangan teknologi, nilai tambah produk atau peningkatan kualitas sumber daya manusia yang handal.

Pertamina Kembangkan Kilang Minyak Sawit

Kusfiardi, Direktur Riset Ekonomi dan Bisnis Pusat Penelitian Sosial dan Politik (Puspol) Indonesia, mengatakan hal senada. Kelapa sawit memiliki potensi besar bagi negara Indonesia karena nilai industrinya yang terus tumbuh dan terus berkembang. Bisnis CPO memiliki banyak potensi.

“Namun ini baru bisa kita nikmati jika kita bisa mengolah CPO kita menjadi ratusan turunan CPO lainnya seperti minyak goreng, kosmetik dan berbagai produk lainnya. Untuk saat ini kami hanya menjual bahan mentah saja,” ujarnya saat diwawancarai Kusfiardi

Luas perkebunan kelapa sawit setiap tahun semakin bertambah sesuai dengan volume produksinya. Bahkan nilai industri CPO terus meningkat setiap tahunnya.

Pajak ekspor atau sejak tahun 2008 disebut pajak ekspor (EC) merupakan penerimaan utama dari produk CPO (minyak sawit).

Pasang Surut Teh Priangan

Perkebunan sawit di bengkulu, perkebunan sawit di kalimantan tengah, perkebunan sawit di riau, perkebunan kelapa sawit di jambi, perkebunan sawit di kalimantan, perkebunan sawit terbesar di indonesia, perkebunan sawit di malaysia, lowongan kerja di perkebunan sawit, kerja di perkebunan sawit, perkebunan kelapa sawit di medan, perkebunan sawit di kalimantan timur, loker guru di perkebunan sawit