Sesuatu Yang Diciptakan Allah Namun Allah Tidak Menyukai Suaranya – Bandung West Java- Manusia diciptakan untuk hidup berpasang-pasangan. Juga untuk memilih teman atau sahabat untuk menjadi pasangan hidup dan nantinya menjadi jembatan bagi kita untuk bertemu kembali di surga Allah. Menurut Islam, menjalin silaturahmi merupakan hal yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT.

Oleh karena itu, ada sebuah hadits yang memberitahu kita bagaimana memilih teman yang baik. Utusan Allah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata:

Sesuatu Yang Diciptakan Allah Namun Allah Tidak Menyukai Suaranya

“Perumpamaan teman yang baik dan buruk itu seperti tukang wewangian dan pandai besi. Pembuat parfum dapat memberikannya kepada Anda, atau Anda dapat membelinya, atau setidaknya Anda dapat mencium baunya.

Sifat Wajib Allah Dan Artinya Yang Harus Diketahui

Orang yang melemparnya mungkin akan membakar pakaian Anda, atau Anda akan mencium baunya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Suatu keutamaan yang juga sangat membahagiakan jika kita berteman dengan orang-orang saleh yang persahabatannya akan langgeng hingga ke surga dan keabadian. Tentu saja, kegembiraan yang luar biasa, karena persahabatan tidak berakhir ketika salah satu dari kita menghadapi kematian. Salah satu dalil bahwa persahabatan di hari kiamat akan langgeng adalah bahwa orang-orang yang saling mencintai (termasuk sahabat) akan dipertemukan di hari kiamat. Nabi, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, berkata: “Setiap orang akan bertemu dengan orang yang dia cintai.” (HR Bukhari dan Muslim).

Untuk memudahkan hal tersebut, Allah SWT memprioritaskan seseorang untuk mendoakan sahabat lainnya, agar keduanya masuk surga dan dipertemukan kembali. Hassan Al-Bashri berkata: “Bertemanlah dengan orang-orang yang beriman.” Karena mereka memiliki syafaat pada hari terakhir.” (Guru Tanzil).

“Jangan takut jatuh, karena mereka yang tidak pernah mendaki tidak akan pernah jatuh.” Mereka yang takut gagal, karena mereka yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah bangkit. Jangan takut salah, karena kesalahan pertama kita bisa menambah ilmu untuk mencari jalan yang benar menuju langkah kedua.” (Buya Hamka) Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan, termasuk adab berbicara dengan orang lain. Maka umat Islam dianjurkan untuk merendahkan suaranya, umat Islam tidak boleh berteriak di depan orang lain.

Baca Juga  Berikut Ini Yang Termasuk Besaran Pokok Adalah

Al Quran Surat Ali Imran Ayat 191: Tak Ada Ciptaan Allah Swt Yang Sia Sia

Allah dengan tegas membatasi masalah ini sampai dengan Kitab Suci Al-Qur’an ditegaskan, dan justru di dalam Surat Luqman ayat 19 yang berbunyi:

“Dan berjalanlah pelan-pelan dan haluskan suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai. (QS. Luqman: 19)

Terlihat dari ayat ini bahwa Tuhan menyamakan suara yang buruk dengan ringkikan keledai. Mengapa Tuhan tidak menyukai suara keledai padahal itu adalah ciptaannya. Berikut penjelasan lengkapnya.

Mengutip kitab Tafsir Majid An-Nur karya Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddeeqy, melalui Surat Luqman ayat 19, Allah memerintahkan umat Islam untuk tidak melebih-lebihkan perkataannya dan tidak meninggikan suaranya. Karena berbicara pelan-pelan itu enak didengar orang.

Allah Swt Mencintai Kebaikan

Sebaliknya, Allah telah menjelaskan bahwa suara yang paling buruk adalah meninggikan apa yang dibutuhkan. Ini seperti perilaku keledai yang sangat keras, melolong dan tidak menyenangkan sampai mengganggu. Itulah sebabnya Tuhan menyamakan suara yang nyaring dengan ringkikan keledai.

“Ketika kamu mendengar ayam jantan berkokok, mintalah berkah kepada Allah. Ketika kamu mendengar keledai meringkik, mintalah perlindungan dari setan, karena keledai melihat setan.” (Tafsir Ibnu Katsir 3/711)

Selain dilarang meninggikan suara, ada etika berbicara yang harus diperhatikan oleh umat Islam. Baca di bawah ringkasan kitab Adab yang ditulis oleh Fu’ad bin Abdul Aziz Asay-Syalhub:

Setiap muslim harus mampu menjaga lidahnya dari dusta, dusta, gosip dan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah SWT. Inilah yang dijelaskan Nabi dalam salah satu pernyataannya:

Hukum Memelihara Anjing Dan Soal Malaikat Yang Tidak Masuk Rumah

“Tentunya budak itu mengucapkan kalimat yang tidak dia pikirkan sebelumnya, dan api akan meluncur lebih dari apapun di timur.” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Muslim dan Ahmad)

Rasulullah SAW melarang umat Islam untuk berbicara dengan cara yang buruk, seperti menegur, mengutuk dan berbicara kotor. Muslim harus berbicara dengan lembut dan sopan.

Rasulullah SAW bersabda: “Ia bukanlah seorang mukmin yang sempurna, yang suka menegur, memfitnah, berbuat dan mengucapkan kata-kata kotor. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari, Ahmad dan At-Tirmidzi)

Baca Juga  Salah Satu Makna Kandungan Surat

Pepatah “Mulutmu adalah harimaumu” berarti Berpikirlah sebelum berbicara. Artinya, setiap kata yang diucapkan seseorang berisiko melukai hati orang lain. Karena itu, pikirkan baik-baik tentang apa yang Anda katakan.

Lima Belas) Ayat Al Quran Tentang Kematian Dalam Islam

Jika bermanfaat bagi orang lain, katakan saja. Namun, jika tidak berguna dan memiliki niat buruk, lebih baik diam saja. Abu Hurairah Radiyallahu Anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir tidak akan menyusahkan tetangganya. Dia yang percaya pada Tuhan dan Hari Akhir, waspadalah terhadap tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, ucapkanlah yang baik-baik atau diam. (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Ahmad) Terima kasih atas pertanyaannya. Sebelum saya menjawab pertanyaan Anda, terlebih dahulu saya akan menjelaskan beberapa prinsip penting doktrin Islam yang berkaitan dengan pertanyaan ini. Islam adalah agama yang mengajarkan kebaikan (QS. 9: 128, 16: 125, 21: 107) dan kesopanan (QS. 3: 159). Umat ​​Islam diajarkan dalam keimanannya bahwa mereka tidak boleh merugikan siapapun, kecuali aturan yang ditentukan oleh agama dengan alasan syariah dan batasan yang jelas (QS. 2:190). Islam mengajarkan kebaikan

) kepada setiap orang, tanpa memandang sekat-sekat agama (QS. 60: 8) dan sekat-sekat dasar/suku (QS. 53: 31, 55: 60). Sejak awal, Islam mendeklarasikan dirinya sebagai agama rahmat yang mengajarkan pengikutnya “obat cinta” (QS. 2: 274, 76: 9) dan “Teologi pengorbanan” (QS. 76: 9, 3: 134 ). . dan lain-lain.

Jika kita cermati dan renungkan, ternyata ajaran welas asih tidak hanya berlaku bagi manusia, tetapi juga bagi hewan. Dalam kitab-kitab fikih misalnya, kita dapat menemukan bab tentang “kesejahteraan hewan” (

Mengapa Babi Diciptakan Tapi Diharamkan Oleh Allah Swt?

, III: 565). Oleh karena itu, umat Islam dilarang untuk menyakiti atau menyiksa hewan, bahkan “sederhana” meninggalkannya.

Al-Qur’an mengajarkan prinsip-prinsip moral umat Islam tentang pandangan dan perlakuan terhadap hewan. Sebagai contoh, Al-Qur’an mengajarkan kepada kita bahwa hewan adalah ciptaan Tuhan yang dapat dijadikan bahan renungan dan inspirasi bagi orang beriman (Al-Qur’an 2: 164, 42: 29, 45: 4). Al-Qur’an mengatakan bahwa hewan seperti makhluk Tuhan seperti manusia; Tuhan menciptakan Anda dan Anda layak diperlakukan dengan baik. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

Utusan Tuhan, semoga Tuhan memberkatinya [Dilaporkan oleh Muslim]

Fleksibilitas tidak diberikan kepada hewan dan tidak kepada orang lain

Mencintai Nabi Muhammad Saw, Amal Keutamaan Dunia Dan Akhirat

Berbuat baik kepada binatang bahkan dikatakan sebagai jalan atau cara untuk mendapatkan pahala dan diampuni oleh Allah atas dosa-dosa yang dilakukan. Kisah dalam hadits berikut ini penting untuk direnungkan: Baca juga: Amalan Sholat Nabi Isa CSW

Baca Juga  Guna Menunjukkan Karakter Tari Pada Wajah Penari Diperlukan

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَإِنَّ لَا يْعْدُونَ يِ الْعَ طَشُ ْبٌ يَلْهَثُ يَاكُلُ الثرى مِن العتشقل فتشقل بلغ هذا على المستمان. دَانَ زَلَ الْبِيرَ فم لاَ خُفَّهُ, ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ , فَسَقَى الْكَلْبَ, فَشَكَرَ لَه dia. قَالُوا :يَا رَسُولَ اللهِ وَإِنَّ لَنَا فِى الْبَهَائِمِ أَجْرًا. فَقَالَ: فِى كُلِّ ذَاتِ كَبِدٍ رَطْبَةٍ أَجْرٌ [متفقعع علی]

Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, pernah berkata: – Ada seorang pria yang lewat dan sangat haus. Kemudian dia menemukan sebuah sumur. Dia berdiri di dekat sumur dan meminum airnya. Ketika dia selesai dan bangun dari sumur, dia melihat seekor anjing menjulurkan lidahnya dan memakan tanah basah dan sangat haus. Pria itu kemudian bergumam: “Anjing ini sangat haus, seperti yang saya dapatkan sebelumnya”. Dia kembali ke sumur dan mengisi sepatunya dengan air, lalu dia memegang tangan anjing itu dan meminumnya. Dan Allah membalasnya dan mengampuni dia dari dosanya.” Kemudian para sahabat bertanya: “Apakah Rasulullah (SWT) mendapat pahala dari kami?” Utusan itu menjawab:

Setelah terlebih dahulu menekankan pentingnya kebaikan terhadap hewan, Islam menetapkan aturan dan larangan (Syariah) terkait penggunaan dan perlakuan terhadap hewan. Aturan umum aturan tersebut, misalnya Islam mengajarkan halalnya hewan (QS. 16:66, 22:28, 23:21) dan hewan laut untuk dimakan. Islam menganjurkan manusia untuk menggunakan hewan sebagai pendamping untuk membantu mereka mendapatkan rezeki (QS. 5: 4, 16: 5-6) dan sebagai kendaraan (QS. 40: 79). Selain itu, Islam mengharamkan binatang najis (QS. 7: 157), binatang buas yang bercakar dan bercakar, dan khususnya di dalam Kitab Suci Al-Qur’an disebutkan bahwa babi adalah najis, binatang yang disembelih atas nama Allah selain itu, yang dicekik. , dipukul, jatuh dan lenyap (QS.5:3).

Dapat Baik Atau Buruk Selalu “alhamdulillah”

Berbeda dengan kebanyakan hewan lainnya, hewan yang mendapat banyak aturan khusus dari Islam adalah anjing. Ada banyak bab yang menyatakan aturan ini. Dari topik berbagai nash yang ada tentang anjing, dapat disimpulkan bahwa prinsip Islam melarang perlindungan anjing, kecuali untuk digunakan untuk kebutuhan yang diperlukan. Terlepas dari kebutuhan tersebut, Islam cenderung mengambil posisi untuk memprioritaskan hal-hal yang dilarang.

Amin

“Mereka bertanya (Muhammad) mengapa mereka dibebaskan?” Katakanlah apa yang dihalalkan bagimu (makanan) itu baik.

Makhluk pertama diciptakan allah, nabi pertama yang diciptakan allah, manusia pertama yang diciptakan allah, malaikat allah diciptakan dari, yang pertama diciptakan allah swt, siapakah manusia pertama yang diciptakan allah, makhluk yang pertama diciptakan allah, yang pertama kali diciptakan allah, malaikat diciptakan allah swt dari, meninggalkan sesuatu karena allah, malaikat pertama yang diciptakan allah, alam semesta diciptakan allah untuk