Fungsi Utama Dari Ragam Hias Kayu Di Bawah Ini Adalah – Garonto ‘Pasura’ Kelompok Ukir Toraja a. P’bare Alo b. Patedong c. Pa’londangan d. Kelompok Pa’barian Pa’susuk Toraja Khodai Pasura’ a. Dadu b. Pa’sala’bi di to’mokki c. pa’sala’b’ umum d. Pa’ulu Karua e. pa’lamban asuh f. Pa’tangke rapa’ c. Pa’tutu’ Ra’bung atau Pa’dempang Toraja Ukir Pasura’ ke Dolo Grup A. Padi Lang’ b. Pa’limbangan g. P’suletang d. Pa’lolo Tabang

Ukiran Toraja merupakan salah satu ciri khas suku Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel). Suku Toraja dikenal memiliki budaya yang beragam dengan sumber daya alam yang melimpah serta artefak ukiran yang indah.

Fungsi Utama Dari Ragam Hias Kayu Di Bawah Ini Adalah

Berbagai jenis ukiran ini biasa ditemukan pada dinding rumah tradisional Toraja. Selain itu ukiran Toraja juga digunakan pada bagian luar Alang, Erang atau peti mati.

Soal Pts 2 2021 Mts

Empat warna yang digunakan pada ukiran Toraja adalah putih, kuning, merah dan hitam. Masing-masing memiliki makna spiritual tersendiri. Arti masing-masing warna pada ukiran Toraja adalah sebagai berikut:

Ukiran Toraja kelompok Garonto ‘Pasura’ merupakan motif ukiran Toraja yang mengandung simbol dasar kebijaksanaan hidup suku Toraja. Berikut ukiran Toraja kelompok Garonto ‘Pasura’:

Pa’Barre Allo artinya ukiran yang menyerupai sinar matahari berbentuk bulat. Berasal dari kata “Barre” yang berarti lingkaran atau lingkaran dan “Allo” yang berarti matahari.

Ukiran jenis ini biasa digunakan pada bagian rumah adat Toraja yang memanjang dan melengkung ke atas berbentuk segitiga pada bagian depan dan belakang rumah. Ukiran ini selalu digunakan bersamaan dengan ukiran Pa’Londongan.

Ide Menciptakan Furniture Stylish Di Rumah Minimalis

3. Tondok Lepongan Bulan Tana Matari merupakan satu kesatuan yang utuh dan utuh serta mempunyai tujuan yang sama untuk Negeri Cahaya.

Pa’Tedong artinya ukiran yang menyerupai wajah kerbau. Berasal dari kata “Tedong” yang berarti kerbau dalam bahasa Toraja.

Ukiran tersebut melambangkan bahwa kerbau adalah hewan peliharaan utama dan banyak digemari di Toraja. Bagi masyarakat Toraja, kerbau mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai emas perkawinan, sebagai alat tawar-menawar masyarakat Toraja dalam jual beli, serta sebagai persembahan kepada dewa dan leluhur.

Baca Juga  Menghargai Kemajemukan Dan Keberagaman Adalah Kewajiban

Sebelum adanya teknologi, kerbau dimanfaatkan untuk mengolah lahan sawah. Bagi masyarakat Toraja, terdapat tingkatan (lapisan) kerbau dan jenisnya seperti kerbau Bolian, Saleko, Bonga, Pudu dan Sambao. Untuk menentukan harga seekor kerbau, Anda perlu melihat jenis dan kualitasnya.

Model Meja Makan Classic Mewah Luxury

Pa’tedong mempunyai makna ukiran yang melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Toraja. Ukiran jenis ini digambarkan pada Indo Para (papan besar di atas) dan pada dinding penahan rumah serta lumbung padi.

Jika ukiran pataidong tidak ditemukan di rumah atau lumbung padi, maka ukiran tersebut dianggap kualitasnya buruk dan ukirannya buruk atau buta. Menurut orang dahulu, ukiran Pa’tedong dikaitkan dengan ukiran Pa’doti Lang’.

Oleh karena itu, jika seseorang mempunyai banyak kerbau dan mempunyai ma’ doti lagi’, maka kekayaannya akan sempurna.

Pa’Londogan biasa digunakan pada bagian depan dan belakang rumah serta lumbung. Ukiran jenis ini mempunyai arti “Londong” yang artinya ayam jago.

Lemari Pakaian Jati Finishing Gold, Elegan Dan Mewah

Praktek nenek moyang masyarakat Toraja ketika ingin menebar benih padi adalah dengan melihat terlebih dahulu siklus bintang dan bulan. Jika ayam lapandek terlihat di bulan, itu tandanya akan turun hujan. Saat ini, masyarakat membuka pembibitan dan mulai bekerja di sawah. Makanya di rumah atau lumbung selalu ada gambar ayam jago, bukan berarti ada ayam, karena orang Toraja suka berkelahi, tapi memberi pertanda adanya kehidupan.

Pa’Sussuk berasal dari kata “Sussuk” yang berarti parut. Ukiran pa’susuk merupakan ukiran yang dipotong hanya sejajar dan tidak diwarnai.

Pasusuk mempunyai makna yang mewujudkan gotong royong, kesatuan masyarakat demokratis. Ukiran Pa’susuk ditempatkan pada dinding rumah dan lumbung.

Ukiran jenis ini hanya digunakan pada Tonkonan tertentu saja, tidak bisa dilakukan sembarangan. Tonkonan yang dimaksud adalah tonkonan yang berperan dalam menentukan basic polity (landasan kehidupan di wilayah adat masing-masing).

Set Meja Makan Jati Klasik Mewah

Ukiran Toraja Marga Pasura’ Pa’barian merupakan motif ukiran Toraja yang melambangkan kegembiraan dan kebahagiaan suku Toraja. Di bagian bawah terukir gambar Toraja marga Pasura Barian.

Pa’dadu adalah sebuah benda berbentuk persegi panjang yang sisi-sisinya sama panjang. Bermain dadu di Toraja merupakan salah satu bentuk perjudian yang sangat populer di kalangan sebagian besar masyarakat pada zaman dahulu.

Ukiran pa’dadu ini memberi makna dan peringatan kepada anak cucu bahwa bermain dadu (judi) lebih banyak dampak negatifnya dibandingkan manfaat positifnya. Ukiran ini dipajang pada bagian samping rumah.

Pa’sala’bi’ dalam bahasa To’mokki mempunyai arti pesan atau harapan agar anak cucu selalu terlindungi dari terjangkitnya segala penyakit dan segala macam bahaya. Letak ukiran Pa’Sala’bi’ Di To’Mokki tergambar pada dinding rumah dan gudang.

Baca Juga  Apa Sing Diarani Mitoni Ana Ing Tradisi Jawa

Mengenal Rumah Skandinavia Minimalis & Rekomendasinya

Dalam To’mokki artinya memarut dan bisa juga ditekan dengan ujung jari. Jadi ukiran ini mirip dengan potongan anyaman bambu yang biasa ditempel di dinding rumah adat. Dengan demikian, pa’sala’bi di to’mokki bermanfaat untuk menghindari hal-hal yang tergolong buruk. Oleh karena itu, masyarakat Toraja percaya, yang kurang baik jika Tonkonan memiliki ukiran seperti itu adalah anti Bala.

Ukiran ini dipercaya dapat mencegah bala jika ada yang mempunyai niat buruk terhadap hutan Tonkonan. Jadi orang Toraja biasanya menyelesaikan masalahnya di Tonkonan dengan meleburkan seseorang yang mempunyai niat buruk.

Pa’salabi’ Sudah sewajarnya kita dalam hidup ini selalu waspada terhadap segala kemungkinan, baik itu penyakit yang sifatnya seperti racun maupun serangan musuh yang tiba-tiba. Posisi ukiran pa’sala’bi’ biasanya dipajang pada dinding rumah dan lumbung.

Simbol ukiran ini berbentuk ruas bambu yang bersilangan. Secara umum salabi’ dapat juga merujuk pada pagar yang terbuat dari ruas-ruas bambu. Secara geografis, masyarakat Toraja tinggal jauh dari pesisir pantai dan tinggal di puncak bukit atau bukit.

Kecantikan Set Meja Makan Mewah Dengan Sentuhan Emas Ukiran Dan 10 Kursi

Di sekitar tempat mereka membangun rumah, terdapat pagar yang terbuat dari bambu yang dibelah untuk mencegah dan menangkal serangan binatang buas atau apapun yang dianggap berbahaya.

Ukiran Pa’Ulu Karua ini mempunyai makna atau pesan atau makna atau harapan agar dalam keluarga akan mempunyai orang-orang yang mempunyai ilmu (hikmah) yang tinggi untuk kemaslahatan masyarakat, dapat mengetahui keadaan yang sedang berkembang di masyarakat dan hati yang benar. . dan pemikiran yang benar. Ukiran ini dilukis pada dinding rumah dan lumbung.

Menurut mitologi, dahulu kala ada delapan nenek moyang orang Toraja yang masing-masing mewariskan hikmah dan ilmu pengetahuan tentang kehidupan ini. Kedelapan orang inilah yang menjadi pencipta ilmu yang diwariskan kepada anak cucu Tomanurong. Menurut mitologi Toraja, kedelapan orang tersebut diciptakan oleh Puang Angemaritik (Puang Matua = Dewa) dengan kembaran gaib Puputan (Sauan Sibarung) dan masing-masing memiliki kebijaksanaan dan keterampilan.

Pengetahuan dan keterampilan tersebut dikenal dari masa ke masa seperti ilmu teknik, ilmu kesehatan, ilmu alam, ilmu ekonomi, ilmu tumbuhan dan lain-lain. Pa’ulu Karua artinya orang yang mempunyai kemampuan bergaul dengan semua pihak.

Pdf) Ragam Hias Bekas Rumah Tuan Tanah Perkebunan Di Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Ornament Of Former House Of Landheer Plantation In South Tambun Bekasi Regency

Ukiran pa’lamban lalon menyerupai sejenis rumput yang mempunyai cabang seperti ubi jalar dan biasanya tumbuh di pinggir jalan. Berasal dari kata “lamban” yang berarti persimpangan dan “lalan” yang berarti jalan. Dinding rumah memperlihatkan letak ukiran palamban lalan.

Baca Juga  Sebutkan Arti Dari Al-alim As-sami Dan Al Wahhab

1. Jangan ikut campur dalam urusan atau urusan orang lain, jika hal itu tidak perlu atau tidak ada kaitannya dengan diri Anda.

Pa’tangke rapa’ berarti ukiran yang dirancang seperti tunggul yang dekat dengan tanah. Berasal dari kata “tangke” yang berarti tangkai dan “rapa” yang berarti mencapai tanah.

Ukiran Pa’tangke Rapa’ ini berharap agar pemilik rumah, anak cucunya dipenuhi kedamaian dan kebahagiaan. Agar anda tidak mudah terganggu dengan hal-hal yang mungkin merugikan keluarga besar anda.

Kenali Istilah Arsitektur Di Bawah Ini Sebelum Membangun Sebuah Rumah

Ukiran jenis ini digambarkan pada ukiran kayu. Dan ukiran ini digunakan pada dinding tengah, samping dan depan rumah.

Ukiran Pa’Tutu’ Ra’bung atau Pa’Dempang merupakan bahan dasar dari suatu jenis pakaian yang terdapat pada dada anak. Ada banyak harapan bagi anak-anak dalam bagian ini.

Dengan ukiran ini diharapkan anak-anak selalu sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Pa’Tutu’ Ra’bung Ukiran jenis ini digambarkan pada sebuah pohon di ujung gudang atau rumah.

Kelompok Ukiran Toraja Pasura’ to dolo merupakan motif dalam ukiran Toraja yang melambangkan cara memberikan persembahan kepada leluhur. Persimpangan Toraja ini merupakan pertigaan lama.

Teknik Bahan Dan Fungsi Ragam Hias Kayu Gambar 1sampai6​

Pa’Doti Langi’ merupakan ukiran utama dari semua ukiran. Karena dia mengira itu datang dari langit. Rumah ini dihiasi dengan ukiran-ukiran yang menandakan bahwa rumah ini merupakan rumah adat (Banuanya Tongkonan).

Ukiran seperti ini sangat penting sebagai simbol kebangsawanan perempuan Toraja. Ukiran pa’do langi’ ini hanya ditampilkan pada tonkonan tertentu, bukan tonkonan biasa, melainkan ditempatkan pada sangka'(ampang) longa.

Kata Pa’Doti Langi berasal dari kata “Doti” yang berarti ilmu hitam yang biasanya ditujukan pada kerbau belang dan “Langi” yang berarti langit. Pengukiran ini hanya boleh dilakukan pada jenazah wanita bangsawan, namun tidak diperbolehkan pada jenazah rakyat jelata.

2. Terdapat pada kain kuno (ma’) yang masih terdapat di Toraja hingga saat ini. Kainnya disebut Dottie Lang’;

Lidah Mertua, Si Nyentrik Yang Cantik Dan Populer

4. Pembungkusan jenazah wanita mulia dengan upacara tingkat tinggi (Jhadu Randana). Balun (peti mati bundar kecil) dilapisi perak dan emas tempaan, diukir secara terpisah-pisah oleh Pa’doti Lang.

Pa’limbongan berarti mata air tiada akhir yang mampu memberi kehidupan pada alam lingkungan. Berasal dari kata “limbong” yang berarti danau.

Prasasti tersebut konon adalah Ne Limbongan, nama seseorang. Beliau konon merupakan arsitek pertama Toraja dan penemu ukiran Toraja sekitar 3000 tahun yang lalu.

Pa’limbongan menunjukkan bahwa masyarakat Toraja gigih dan tekun menerima keberkahan dan kekayaan dari empat mata angin serta ibarat mata air yang mengalir ke telaga dan membawa kebahagiaan bagi anak cucunya. Ukiran Pa’Limbongan ini dilukis pada dinding samping rumah.

Mengenal Ciri Dan Motif Ukiran Tradisional Khas Indonesia

Kata Pa’Suletang berasal dari “Suletang” yang berarti Erong. Arti ukiran ini disambung dengan Erong karena ukirannya berbentuk lingkaran (decampasu) kemudian disambung dengan yang lain sehingga disebut Suletang.

Ukiran seperti itu hanya digambarkan pada peti mati orang mati. Pa’suletang penting

Ragam hias dari papua, ragam hias dari jawa tengah, fungsi ragam hias, ragam hias dari kayu, motif ragam hias pada ukiran kayu, ragam hias dari kalimantan, ragam hias dari, ragam hias dari bahan kayu, ragam hias pada kayu, ragam hias kayu, ragam hias kayu dari jepara, penerapan ragam hias pada bahan kayu